Langsung ke konten utama

Review ASUS VivoPC K20CD, PC Desktop Ringkas untuk Multimedia

Saat ini PC desktop untuk rumahan memang sudah tidak terlalu populer penggunaannya. Apalagi PC rakitan dengan casing bongsor namun bentuknya standar. Kalau tidak digantikan dengan notebook, PC desktop dengan tampilan zadul digantikan tempatnya oleh PC all-in-one atau PC desktop namun dengan bentuk yang lebih ringkas, indah, dan hemat energi.

Di pasaran Indonesia, Asus menyediakan semua tipe komputer di atas. Notebook, PC desktop all-in-one dan juga PC desktop ringkas, indah dan hemat energi tersebut. Untuk yang tipe ketiga, salah satu produk yang baru dirilis adalah VivoPC K20CD.

Sebagai sebuah PC rumahan, selain dirancang dengan memenuhi ketiga aspek di atas yakni ringkas, indah dan hemat energi, PC yang satu ini juga tidak berisik. Hal ini penting, mengingat PC tersebut akan ditempatkan di ruang keluarga atau di sudut rumah lainnya yang tentunya jika menghadirkan suara bising akan mengganggu aktivitas anggota keluarga.

Seperti apa Asus VivoPC K20CD? Mari kita bahas berikut ini.



Asus Vivo PC K20CD merupakan PC desktop kompak dilengkapi dengan komponen pengolah sistem mutakhir yang mampu menghasilkan kinerja mumpuni saat saat digunakan. Antara lain prosesor Intel Core generasi generasi ke-7 dan serta memori RAM bertipe DDR4 yang sangat gegas dalam bermultitasking.

Khusus untuk Vivo PC K20CD, dirancang khusus dengan fitur-fitur yang sangat ramah dan berguna untuk digunakan di rumah. Antara lain, telah mendukung monitor berteknologi hingga resolusi 4K agar sanggup dijadikan perangkat yang multifungsi, yakni rekan kerja sekaligus patner untuk keperluan hiburan. Dukungan port pada K20CD juga termasuk yang sangat lengkap antara lain USB 3.1, USB 3.0, HDMI, optical drive, sonic master audio port dan lainnya.

Desain Elegan Peforma Menawan
Asus melengkapi sistem dapur pacu pada perangkat K20CD dengan susunan spesifikasi antara lain, prosesor Intel generasi ke-7 mulai dari varian Intel Core i3 hingga i7. Terdapat juga pilihan dukungan grafis tambahan yang di-support oleh Nvidia. Dari sisi RAM, pengguna juga bisa melakukan ekspansi hingga 16GB dan memanfaatkan fitur dual channel memory agar kinerja semakin tinggi.

Untuk penyimpanan, ada hardisk berukuran 500GB yang bisa ditambah hingga 3TB. Jika dibutuhkan, pengguna juga bisa melakukan upgrad dengan memasang media menyimpanan berbasis solid state drive (SSD) agar kinerja PC makin melejit.


Dalam hal desain, Vivo PC K20CD adalah PC stylish dan elegan untuk rumah modern. Dari brushed metal finished front panel yang mampu memberikan kesan elegan, VivoPC K20CD membuat tambahan yang bagus untuk setiap ruangan rumah anda. Chassis 10 liter membutuhkan ruang yang sangat sedikit, memungkinkan Anda untuk menempatkannya di bawah meja dalam studi Anda atau di samping TV.

Hardware dan Software Audio Mumpuni
Komputer desktop Vivo PC K20CD memiliki dukungan fitur untuk meningkatkan gaung audio menjadi  bertenaga dan bagus. Hal tersebut berkat sebuah teknologi bernama Asus Exclusive Sonic Master yang dibenamkan di dalamnya. Ia mengoptimasi hardware maupun software audio pada PC ini. Dari sisi hardware, tersedia pula fitur untuk mereduksi noise pada audio.


Untuk aspek piranti lunak, Asus menanamkan sebuah software fine tune bernama Audio Wizard. Dengan software ini, Anda dapat memilih jenis genre suara yang diinginkan, semisal music mode, gaming mode, movie mode yang diinginkan.


Berikut ini pengaturan audio lebih lanjut yang disediakan oleh VivoPC K20CD:


Selain itu, Anda juga bisa mengisi daya perangkat pintar seperti smartphone melalui port USB yang berada di bagian depan perangkat. Uniknya melalui fitur bernama Ai Charger II, meskipun PC sedang dimatikan proses charging tetap berjalan.

Konektivitas dan Input-Output Lengkap
Sebagai alat yang bisa difungsikan sebagai perangkat pusat multimedia dan hiburan di rumah,  VivoPC K20CD dilengkapi berbagai port konektivitas.


Selain dua buah port USB 3.0, port headphone dan microphone serta slot SD card di depan, di bagian belakang PC, masih tersedia banyak port untuk ekspansi. Port audio, LAN, 6 buah port USB, VGA dan HDMI disediakan di sana.

Ketersediaan port HDMI ini sangat mendukung peran K20CD sebagai PC multimedia. Karena selain dapat menayangkan tampilan di layar, bisa juga disambungkan ke pesawat televisi via kabel HDMI. Dengan demikian, pengguna dapat menyaksikan konten, misalnya film resolusi hingga 4K dengan lebih nyaman.

Berikut ini load CPU saat PC sedang digunakan untuk memutar konten multimedia resolusi 4K:


Secara keseluruhan, PC mampu menjalankan tanpa masalah. Prosesor hanya terbebani sekitar 10 persen saja.

Dari sisi alat input output lainnya, pengguna juga tidak perlu khawatir. Bersama dengan paket penjualan CPU VivoPC K20CD, Asus juga sudah menyediakan monitor LCD 18,5 inci. Monitor tersebut menawarkan rasio 16:9 di resolusi 1366x768. Ia memang bukan untuk gaming, namun memiliki response time yang cukup mencukupi untuk menampilkan konten multimedia yakni 5 milidetik dan terhubung ke PC via kabel VGA.

Asus juga menyediakan paket keyboard dan mouse pada kemasan penjualan PC desktop tersebut. Keduanya menggunakan konektivitas USB. Keyboard-nya sendiri merupakan full size keyboard dengan tuts yang hanya sedikit lebih tebal dari tuts pada notebook. Relatif empuk dan nyaman digunakan. Untuk mouse-nya sendiri merupakan mouse USB optical biasa. Meskipun tidak ada fitur khusus di sana, namun demikian mouse ini sudah cukup untuk menemani aktivitas penggunaan VivoPC K20CD.


Spesifikasi dan Performa
Seperti sudah disebutkan di atas, VivoPC K20CD ini hadir dengan diperkuat oleh prosesor i3-6100 berbasis Skylake, atau prosesor generasi ke-6. Meski bukan yang terbaru, prosesor ini punya kecepatan 900MHz yang dapat dimaksimalkan hingga 3,7GHz jika sedang dibutuhkan. Berikut ini spesifikasi lengkapnya:




Tidak lengkap rasanya mengulas sebuah PC desktop tanpa menguji coba sejauh mana kinerja perangkat yang bersangkutan. Untuk itu kita akan melakukan uji coba singkat dengan aplikasi benchmark yang paling umum digunakan yakni PCMark, 3D Mark, Sisoft Sandra dan Cinebench.

PC Mark digunakan untuk mengetahui sampai sejauh mana performa PC saat digunakan untuk aplikasi produktivitas. 3D Mark merupakan aplikasi untuk mengetahui unjuk kerja perangkat dalam kemampuan mengolah grafis 3D. Sisoft Sandra, khususnya Physcal Disk Benchmark kami pilih untuk mengetahui seberapa cepat storage yang digunakan untuk mengakses data serta membaca data. Adapun Cinebench untuk mengetahui kemampuan CPU dan GPU dalam melakukan rendering. Berikut hasilnya:






Kesimpulan
Dari uji coba yang kami lakukan, terlihat bahwa VivoPC K20CD ini cukup mumpuni untuk dijadikan perangkat multimedia di rumah. Tinggal dihubungkan ke pesawat televisi 4K, maka koleksi video, film atau klip musik Anda dapat langsung dinikmati dengan nyaman.

Storage berkapasitas cukup lega, yakni 1TB membuat Anda tidak perlu khawatir segera kehabisan ruang penyimpanan. Adapun opsi audio yang disediakan membuat pengguna tinggal memilih mode yang ada atau mengkustomisasi sendiri keluaran suara yang diinginkan.

PC desktop ini juga relatif tidak bising saat digunakan bahkan saat melakukan rendering 3D. Untuk mengolah konten 4K juga cukup mumpuni. Tetapi tentunya Anda jangan berharap dapat bermain game 3D terkini dengan resolusi maksimal. Selain monitor yang disertakan hanya resolusi 1366x768, chip grafis yang dimiliki juga hanya Intel HD Graphics 530.

Namun demikian, secara keseluruhan, untuk sebuah PC desktop ringkas, dengan penampilan ciamik dan tidak berisik, apalagi dipasarkan di harga Rp6.099.000 (DOS) atau Rp6.899.000 (Windows 10) lengkap dengan monitor, keyboard dan mouse, PC ini cukup recommended.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Nvidia Umumkan GPU Terbaru, RTX PRO 6000 untuk Profesional

Nvidia telah mengumumkan seri GPU RTX PRO 6000 Blackwell untuk workstation di ajang GPU Technology Conference (GTC) 2025. GPU powerful tersebut mencakup varian desktop, laptop, dan edisi server untuk pusat data atau datacenter. Arsitektur Blackwell yang digunakan pada lini GPU tersebut membawa peningkatan signifikan, termasuk multiprosesor streaming baru, inti RT generasi keempat, inti Tensor generasi kelima, NVENC dan NVDEC terbaru, dukungan DisplayPort 2.1, serta fitur Multi-Instance GPU (MIG). Seri ini mencakup 12 SKU berbasis GPU GB202 dan GB203 untuk desktop, dengan hingga 24.064 inti CUDA, memori ECC GDDR7 hingga 96GB pada antarmuka 512-bit, dan TDP maksimum 600W. Adapun yang menjadi model andalan terbaru Nvidia antara lain adalah RTX PRO 6000 Blackwell Server Edition, RTX PRO 6000 Blackwell Workstation Edition dan RTX PRO 6000 Blackwell Max-Q Workstation Edition. Ketiganya memiliki spesifikasi inti yang sama tetapi berbeda dalam pendinginan dan TDP. Edisi Server memiliki TDP 400...

Bikin Chip dan OS Sendiri, Apple Ikuti Langkah Apple?

Huawei semakin mempercepat langkah mereka untuk menghapus ketergantungan pada teknologi Amerika, dengan mengandalkan chip Kirin X90 buatannya sendiri. Chip tersebut baru saja mendapatkan sertifikasi keamanan nasional Level 2 dari China’s Information Technology Security Evaluation Centre, yang membuka jalan bagi penggunaannya di sektor pemerintahan dan segmen perusahaan. Dengan sanksi AS yang terus menekan rantai pasokannya, Huawei kini beralih sepenuhnya ke prosesor dalam negeri. Setelah Washington mencabut lisensi khusus Intel dan Qualcomm untuk memasok chip lama ke Huawei, perusahaan ini juga bersiap untuk mengganti Windows dengan HarmonyOS di PC yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Sebelumnya, Huawei mengandalkan prosesor Intel Core dan Snapdragon dari Qualcomm untuk laptopnya. Kini, laptop Qingyun W515x dan L540, yang menggunakan chip Kirin 9000C dan 9006C, telah mendapatkan sertifikasi, membuka jalan bagi peluncuran lebih luas di China. Bos bisnis konsumen Huawei, Richard Yu Che...

Huawei Terancam Stop Windows, Beralih ke Linux dan HarmonyOS?

Hubungan Huawei dengan Amerika Serikat kembali menghadapi tantangan baru. Lisensi Microsoft untuk laptop Huawei akan berakhir bulan ini, membuat masa depan laptop berbasis Windows dari perusahaan Tiongkok tersebut berada dalam ketidakpastian. Kecuali Huawei berhasil mendapatkan perpanjangan lisensi dari Microsoft, perusahaan tersebut harus meninggalkan Windows dan beralih ke Linux atau sistem operasi buatannya sendiri, HarmonyOS. Dengan dominasi Apple di pasar laptop premium serta posisi Windows yang kuat di dunia bisnis dan gaming, transisi tersebut bisa membuat laptop Huawei menjadi kurang menarik di pasar luar Tiongkok. Huawei sendiri telah menyatakan niatnya untuk meninggalkan Windows pada model laptop masa depan mereka. Sebagai langkah konkret, perusahaan akan merilis perangkat yang disebut "AI PC" pada April mendatang. Kabarnya, laptop baru tersebut akan ditenagai oleh prosesor Kunpeng buatan Huawei dan sistem operasi HarmonyOS. Menggantikan Copilot+, ia akan dilengkapi...