IDC baru-baru ini merilis laporan terbaru tentang pasar smartphone Indonesia di kuartal ketiga 2017, termasuk daftar lima produsen smartphone terbesar di Indonesia.
Dari data yang dirilis, seperti biasa, Samsung terlihat masih menguasai pasar dengan 30% market. Posisinya diikuti oleh Oppo, Advan, Vivo dan Xiaomi dengan pangsa pasar masing-masing 25,5 persen, 8,3 persen, 7,5 persen, dan 6,2 persen.
Sebanyak 22,5 persen pasar smartphone lainnya dijejali oleh beragam produsen yang turut bersaing di pasar negeri ini. Dan kalau dilihat dari bagan, ada 3 hal yang cukup menarik dari data statistik terbaru yang dirilis oleh IDC tersebut.
Pertama, gigihnya usaha yang dilakukan oleh Advan, satu-satunya produsen lokal yang masih tetap bertahan di pasar Indonesia. Produsen ini masih terus berjaya menghadang gempuran produsen-produsen Tiongkok yang terus-menerus menghantam pasar lokal.
Kedua, masuknya Xiaomi ke jajaran elit produsen smartphone di Indonesia. Padahal, setelah sempat absen sekitar setahunan, awal 2017 ini Xiaomi kembali setelah akhirnya tunduk pada undang-undang dan berhasil mengikuti aturan TKDN. Tanpa basa-basi, gembar-gembor dan jor-joran, produsen ini langsung merangsek ke 5 besar hanya dalam waktu beberapa bulan saja.
Ketiga, terhempasnya Asus dari daftar produsen smartphone terbesar. Sempat menyaingi Samsung di posisi kedua di tahun 2015 lalu, kini produsen tersebut mengikuti jejak rekan-rekannya, produsen smartphone asal Taiwan yang sempat punya nama besar seperti HTC dan Acer.
Eranya smartphone China dimulai?
Dari data yang dirilis, seperti biasa, Samsung terlihat masih menguasai pasar dengan 30% market. Posisinya diikuti oleh Oppo, Advan, Vivo dan Xiaomi dengan pangsa pasar masing-masing 25,5 persen, 8,3 persen, 7,5 persen, dan 6,2 persen.
Sebanyak 22,5 persen pasar smartphone lainnya dijejali oleh beragam produsen yang turut bersaing di pasar negeri ini. Dan kalau dilihat dari bagan, ada 3 hal yang cukup menarik dari data statistik terbaru yang dirilis oleh IDC tersebut.
Pertama, gigihnya usaha yang dilakukan oleh Advan, satu-satunya produsen lokal yang masih tetap bertahan di pasar Indonesia. Produsen ini masih terus berjaya menghadang gempuran produsen-produsen Tiongkok yang terus-menerus menghantam pasar lokal.
Kedua, masuknya Xiaomi ke jajaran elit produsen smartphone di Indonesia. Padahal, setelah sempat absen sekitar setahunan, awal 2017 ini Xiaomi kembali setelah akhirnya tunduk pada undang-undang dan berhasil mengikuti aturan TKDN. Tanpa basa-basi, gembar-gembor dan jor-joran, produsen ini langsung merangsek ke 5 besar hanya dalam waktu beberapa bulan saja.
Ketiga, terhempasnya Asus dari daftar produsen smartphone terbesar. Sempat menyaingi Samsung di posisi kedua di tahun 2015 lalu, kini produsen tersebut mengikuti jejak rekan-rekannya, produsen smartphone asal Taiwan yang sempat punya nama besar seperti HTC dan Acer.
Eranya smartphone China dimulai?