Langsung ke konten utama

Review Asus Zenfone Max Plus M1

Tak ingin mengulangi kesalahan yang sama sebelumnya, khususnya sejak edisi ZenFone 3, tahun ini Asus gerak cepat. Mereka menghadirkan generasi smartphone terbaru, di kuartal pertama. Kalau Anda ingat, Zenfone generasi pertama dan Zenfone 2 hadir di awal-awal tahun, kisaran bulan April. Sementara Zenfone 3 dan 4 sangat terlambat, baru tiba sekitar November.

Yang menarik, di 2018 ini, tepatnya di ajang Mobile World Congress 2018 yang baru lalu, produsen asal Taiwan tersebut menyebutkan bahwa mereka “melepaskan” lini ZenFone Max series dari ZenFone secara keseluruhan yang kini sudah mencapai generasi ke-5. ZenFone Max sendiri akan menggunakan kode M1 sebagai generasi pertama. Salah satunya langsung hadir di Indonesia, yakni ZenFone Max Plus M1.


Seperti apa Zenfone Max generasi ke-empat tersebut? (Sebagai catatan, Zenfone Max dimulai di generasi ZenFone 2, dilanjutkan dengan ZenFone 3 Max dan ZenFone 4 Max series) Mari kita bahas.

 

Desain
ZenFone Max Plus M1 masih mengadopsi desain yang sama seperti varian pendahulunya yakni ZenFone 4 Max series. Material polycarbonate dengan metallic finish, sudut yang membulat, sampai warna hitamnya, alias deepsea black, pun sama persis.


Bedanya, kali ini tidak ada tombol home yang sekaligus berfungsi sebagai fingeprint di bagian dagu smartphone. Seluruh tombol dipindahkan ke bagian layar karena ZenFone Max generasi baru tersebut kini mengadopsi fitur full view display, alias layarnya menuh-menuhin smartphone.

Banyak orang bilang, smartphone dengan ukuran 5 hingga 5,2 inci adalah yang paling nyaman digenggam. Sementara soal layar, ukuran 5,7 inci adalah yang paling pas untuk beraktivitas. Asus pun sepakat. Karenanya, ZenFone Max Plus M1 menyatukan keduanya. Nyaman dalam genggaman, puas dalam pandangan. Dimensi layar 5,7 inci, tapi dimensi fisik bagaikan smartphone 5,2 inci.


Dari sisi kanan, penampilan masih serupa seperti generasi terdahulu. Tombol power dan volume rocker tersedia di sana.

    

Di sisi kiri, tersedia SIM tray yang terdiri dari dua slot untuk menampung SIM card dan satu slot ekstra untuk menyimpan MicroSD. Kedua slot SIM mendukung jaringan 4G, adapun slot MicroSD mampu menampung kartu memori hingga berkapasitas 256GB.

ZenFone Max Plus M1 menggunakan layar berlapis kaca dengan sudut berkontur 2.5D. Itu tak hanya membuat smarthone tampak lebih cantik, tetapi juga membantu layar kaca berpadu sempurna dengan diamond cut metallic chamfered edge dan menambah kenyamanan saat menggenggam unitnya.


Di belakang, penempatan kamera dan LED flash masih ada di posisi sama. Bedanya, kini di bagian tengah body belakang ZenFone Max Plus M1 terdapat sensor fingerprint untuk membuka kunci smartphone.


Pada bagian bawah, terdapat audio output dan micro USB port. Penggunaan port micro USB ini memberikan kenyamanan bagi pengguna untuk menghubungkan smartphone dengan kabel karena standar micro USB masih sangat marak digunakan. Namun ke depan, tentunya micro USB akan semakin ditinggalkan dan digantikan USB type-C.

Kamera dan Fitur
Masih seperti ZenFone 4 Max series, ZenFone Max Plus M1 menggunakan konfigurasi dua kamera utama dan satu kamera selfie. Namun demikian, tentunya bukan kemajuan kalau Asus tidak memberikan peningkatan pada produk terbarunya dibanding versi terdahulu.

Baca juga:
Sebagai contoh, jika pada seri ZenFone 4 Max Pro Asus menggunakan kombinasi kamera utama 16 megapixel dengan aperture f/2.0 serta kamera 5 megapixel untuk wide angle, pada ZenFone Max Plus M1 ini, kamera utamanya ditemani oleh kamera wide angle dengan resolusi lebih tinggi, yakni 8 megapixel. Hasilnya, tentu saja kualitas foto yang didapat bisa lebih baik.

Dari sisi fitur kamera, ZenFone Max Plus M1 menyediakan opsi Auto, Beauty, Pro, Super Resolution, Gif Animation, Panorama dan Time Lapse untuk mengabadikan foto. Tak hanya di modus Pro, di setting Auto juga tersedia opsi untuk menggunakan kamera normal ataupun kamera wide. Mudah saja, pengguna cukup menekan icon gunung atau pegunungan di bawah untuk menandakan akan menggunakan kamera normal atau wide.
 

Untuk hasil jepretan, kamera bisa langsung mengambil foto yang hasilnya menggunakan rasio 18:9, 16:9, 4:3 atau 1:1. Pilihan-pilihan rasio tersebut memudahkan pengguna saat akan mengambil foto untuk berbagai kebutuhan.

Sebagai contoh, untuk foto yang akan di-upload ke Instagram, pengguna bisa memilih rasio 1:1 sehingga ia tidak perlu melakukan cropping. Sementara jika ia ingin mendokumentasikan pemandangan, ia bisa menggunakan rasio 18:9 yang cocok untuk itu.

Berikut ini adalah beberapa foto-foto yang diambil menggunakan Asus ZenFone Max Plus M1 dari beberapa mode pemotretan:

Outdoor (Auto)
Outdoor (Auto)
Outdoor (Auto, Wide)
Indoor (Auto)
(Indoor, Auto)
Indoor (Portrait)
Dari hasil jepretan foto di atas, terlihat ZenFone Max Plus M1 mampu mengabadikan hasil foto dengan kualitas yang bagus, khususnya di outdoor dan pencahayaan cukup. Di kondisi pencahayaan kurang juga hasilnya masih relatif oke. Dapat Anda simak pada hasil foto sunset dan bunga di atas.

Kamera wide-nya juga terbukti bermanfaat untuk memotret pemandangan. Lebih banyak area yang bisa diambil dalam sekali jepret. Fitur Portrait mode-nya juga terlihat bisa menampilkan efek bokeh yang lumayan. (Lihat contoh foto terakhir di atas).

Selain kamera, aspek lain yang mendapatkan upgrade adalah layar dan fasilitas sekuriti, alias pengamanan saat pengguna akan mengakses smartphone. Jika pada ZenFone 4 Max series terdapat fingerprint sensor di bagian depan bawah, pada ZenFone Max Plus M1, fingerprint sensor tidak lagi menjadi terlalu penting, sehingga dipindah ke belakang. Alasannya, smartphone ini memiliki teknologi baru yang lebih keren dari fingerprint.

ZenFone Max Plus M1 kini mendukung fitur face recognition untuk face unlock security. Dengan fitur ini, pengguna tak lagi perlu menyentuh tombol apapun dan cukup menghadapkan wajahnya ke arah smartphone, maka smartphone akan dapat digunakan. Cukup dengan menghadapkan smartphone ke wajah, pengguna bisa membuka kuncinya. Lalu? Apakah aman?



Dari pengujian yang kami lakukan, aman. Kami sudah coba membuka kunci dengan face unlock saat wajah yang terdaftar sedang tidur. Hasilnya, smartphone tidak terbuka. Saat mata terbuka sebelah, baru face unlock bisa berfungsi. Dan proses unlock pun sangat cepat, tak hanya satu detik setelah wajah berada di posisi yang pas.

Spesifikasi dan Performa
Asus tidak menjabarkan secara detil prosesor yang mereka gunakan pada ZenFone Max Plus M1. Namun dari pengujian, diketahui bahwa prosesor yang dipakai smartphone ini merupakan prosesor octa-core 64 bit besutan Mediatek yakni MT6750 berbasis ARM Cortex-A53 berkecepatan 1,51GHz. Prosesor tersebut berduet dengan GPU ARM Mali-T860.

Berikut ini spesifikasi teknis Asus ZenFone Max Plus M1:



Dilihat dari spesifikasi yang disediakan, ZenFone Max Plus M1 bukanlah smartphone yang ditujukan untuk gaming ataupun multitasking tingkat tinggi. Namun demikian, ia masih menyediakan RAM dengan kapasitas yang sangat lega untuk kebutuhan aplikasi komunikasi mobile masa kini.

Dari sisi display, layar berukuran 5,7 inci terasa pas untuk dilihat. Resolusi HD+ atau 1440x720 relatif masih cukup nyaman bagi pengguna yang ingin menyaksikan konten, misalnya film ataupun streaming YouTube. Layar rasio 18:9 juga membuat aktivitas menonton film menjadi lebih memuaskan.

Jangan khawatir akan kehabisan energi saat menggunakan smartphone ini dalam keseharian. Baterai 4.130mAh yang disediakan mampu memasok daya hingga 26 jam jika digunakan untuk bertelepon non stop di jaringan 3G. Menyaksikan video selama 13 jam berturut-turut pun sanggup dilakukan. Namun demikian, itu merupakan klaim Asus. Bagaimana hasil pengujiannya?

Berikut ini kami menguji ZenFone Max Plus M1 dengan beberapa aplikasi wajib yakni AnTuTu, GeekBench, 3D Mark dan PCMark. Berikut ini hasilnya:



Pengujian menunjukkan, performa MediaTek MT6750 yang digunakan Asus ZenFone Max Plus M1 memang sudah mencukupi untuk kebutuhan sehari-hari. Namun dibandingkan generasi penerusnya, kekuatan CPU dan GPU yang digunakan malah menurun, baik saat prosesor bekerja secara single core ataupun multi-core. Demikian pula saat menjalankan aplikasi grafis.

Penggunaan prosesor MediaTek lawas yakni MT6750 (rilis kuartal pertama 2016) yang digunakan pada Max Plus M1, dibandingkan Qualcomm Snapdragon 430 (rilis kuartal kedua 2016) yang digunakan pada ZenFone 4 Max Pro tampaknya malah menghadirkan penurunan efisiensi energi meskipun keduanya sama-sama diproduksi dalam proses manufakturing 28 nanometer. Apalagi, ZenFone Max Plus M1 juga mengalami penurunan kapasitas baterai.



Dari pengujian, dalam kondisi penggunaan multitasking penuh seperti yang digambarkan oleh aplikasi PCMark, baterai smartphone ini hanya bertahan sekitar 10 jam saja. Masih cukup hebat. Tetapi sebagai gambaran, ZenFone 4 Max Pro mampu menghadirkan 20 jam lebih, sementara ZenFone 3 Max, yang punya baterai berkapasitas sama besar namun dengan Snapdragon 430, baterainya sanggup bertahan hampir 12 jam.

Saat kami memaksa smartphone ini untuk bermain game, kami harus menggunakan setting rata kiri agar game seperti Arena of Valor dapat dijalankan dengan relatif lancar. Namun demikian, bermain 2-3x Grand Battle, atau 4-5x Valley Skirmish menyebabkan smartphone ini panas. Cukup panas sehingga bisa membuat tangan Anda berkeringat dan bermain game menjadi kurang nyaman.



Sisi positifnya, penggunaan layar full view, dengan rasio 18:9, menghadirkan pengalaman game yang baru. Mata serasa terpuaskan dengan memandangi konten game hampir di seluruh bagian permukaan smartphone.



Kesimpulan
Secara keseluruhan, Asus ZenFone Max Plus M1 merupakan smartphone yang menarik. Dengan harga Rp2.799.000, Anda mendapatkan sebuah smartphone berteknologi full view display (rasio 18:9), berfitur mutakhir yakni face recognition untuk face unlock, berkapasitas baterai besar, dan juga punya kamera ganda yang menawarkan kreativitas yang luas.


Dari sisi performa, memang smartphone ini bukan yang paling kencang. Masalah overheat yang kami rasakan, khususnya jika digunakan untuk bermain game, cukup mengganggu. Namun jika untuk penggunaan biasa, masih bisa ditoleransi. Dengan ZenFone Max Plus M1, tampaknya Asus lebih mengandalkan inovasi terbaru dan membawanya ke segmen harga mainstream.

Kabar menariknya, khususnya Anda pengguna operator Indosat, smartphone yang satu ini bisa didapatkan secara "gratis" di galeri Indosat atau di gerai Erafone. Hanya dengan membayar Rp189 ribu atau Rp200 ribu per bulan selama setahun, Anda sudah bisa membawa pulang smartphone kekinian tersebut.


Postingan Populer

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Motorola Terjun ke Industri Laptop

Motorola bersiap memperluas portofolio produknya dengan merilis laptop pertamanya, Moto Book 60, serta tablet terbaru Moto Pad 60 Pro. Kedua perangkat ini dijadwalkan meluncur secara resmi di India pada 17 April ini, dan akan dijual eksklusif secara online melalui Flipkart. Informasi soal perangkat ini mulai beredar sejak Motorola menggoda kehadirannya lewat halaman khusus di platform e-commerce tersebut. Kini, bocoran spesifikasi kunci keduanya pun muncul ke publik. Moto Book 60 hadir sebagai laptop pertama Motorola, menawarkan layar OLED 14 inci beresolusi 2.8K dengan tingkat kecerahan puncak hingga 500 nits. Perangkat ini ditenagai prosesor Intel Core 7, dipadukan dengan dual stereo speaker yang mendukung Dolby Atmos untuk kualitas audio lebih imersif. Soal daya tahan, Moto Book 60 dibekali baterai 60Wh yang mendukung pengisian cepat 60W via USB-C. Desainnya juga dibuat ramping dan ringan, dengan bobot hanya 1,4 kilogram. Motorola menghadirkan pilihan warna menarik hasil kolaborasi ...

Laptop Gaming Murah Asus Makin Banyak Variannya

Asus hari ini resmi memperkenalkan lini laptop gaming terbarunya di Indonesia, Asus Gaming Series. Hadir untuk menjawab kebutuhan gamers yang menginginkan perangkat bertenaga dengan harga yang ramah di kantong, laptop gaming murah Asus Gaming Series menawarkan dua varian, yaitu Asus Gaming V16 dan Asus Gaming K16.  Kedua laptop ini dirancang untuk memberikan pengalaman gaming optimal, lengkap dengan fitur modern dan performa tinggi yang masih dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan. Asal tahu saja, sebelum Asus Gaming Series terbaru ini, laptop gaming murah Asus adalah seri TUF Gaming yang harga laptop gaming Asus yang satu itu kini sudah semakin mahal. “Asus selalu berkomitmen menghadirkan pengalaman gaming terbaik untuk semua. Asus Gaming Series adalah bukti nyata dari komitmen tersebut,” ujar Jimmy Lin, Asus Southeast Asia Regional Director. Asus Gaming V16 menjadi andalan utama dalam seri ini. Laptop gaming murah tapi modern ini mengusung prosesor Intel® Core™ 5 210H dan GPU...

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...