Langsung ke konten utama

Spesifikasi dan Harga Honor 10, Dahsyat!

Pasar smartphone di Indonesia yang sudah sangat panas kini semakin membara. Khususnya di segmen mid-high, semakin banyak produsen yang berlomba-lomba menawarkan produk unggulan terbarunya untuk memikat hati calon pengguna. Khususnya pengguna yang sebelumnya merupakan pelanggan perangkat besutan kompetitor.

Kali ini, giliran Honor yang menghadirkan varian terbarunya. Dan dari informasi yang dipaparkan, spesifikasi Honor 10 luar biasa dahsyat! Oleh produsennya, sengaja perangkat yang ditawarkan kali ini dilengkapi dengan spesifikasi hardware yang tinggi, namun dengan harga yang terjangkau.


Buktinya, chip HiSilicon Kirin 970 Octa-core (4×2.4 GHz Cortex-A73 & 4×1.8 GHz Cortex-A53) disediakan. Ia dilengkapi dengan GPU Mali-G72 MP12, RAM 4GB, dan storage internal luar biasa besar, yakni 128GB. Honor pun cukup percaya diri dengan kapasitas penyimpanan internalnya yang sangat besar sehingga tidak menyediakan slot MicroSD pada smartphone ini.
 
Sebagai informasi, prosesor Kirin 970 dilengkapi dengan NPU (Neural Processing Unit) yang dapat mengendalikan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) yang sangat berguna dalam hal fotografi maupun efisiensi konsumsi baterai. Bahkan pada update terbaru, Honor 10 juga mendapatkan teknologi baru yang bernama GPU Turbo.

Baca juga:

Dengan hadirnya teknologi GPU Turbo, fitur tersebut memungkinkan kinerja GPU naik sebanyak 60%, namun konsumsi energinya turun sebesar 30%. Hal ini dapat membuat baterai smartphone lebih awet, meskipun menjalankan game berat sekalipun.

Smartphone ini juga dibekali dengan fitur Super Charge (5V/4,5A) yang memungkinkan pengisian daya baterai dengan cepat dari 0% hingga 50% hanya dalam waktu 24 menit saja. Fitur Super Charge ini tentu dapat menghemat waktu penggunanya dalam proses charging smartphone.

Dari sisi layar, Honor 10 memiliki lebar 5,84 inci dengan resolusi Full HD + (2.280 x 1.080 piksel), berteknologi IPS, dilindungi kaca anti gores Corning Gorilla Glass, dan beraspek rasio 18:9 yang memenuhi bagian depannya. Poni atau notch juga telah hadir pada bagian depannya yang berfungsi untuk menyimpan kamera depan, sensor, maupun lubang suara.

Apabila penggunanya tidak menyukai poni, mereka juga dapat menghilangkannya dengan fitur Hide Notch sehingga layar bagian atas akan menghitam hingga membentuk garis lurus seperti bezel pada layar.


Di sektor fotografi, Honor 10 telah dibekali dengan dua kamera belakang dengan kombinasi kamera primer 16MP, sensor berwarna, aperture f/1.8 + kamera sekunder 24MP, sensor monokrom, aperture f/1.8, PDAF, dan LED Flash yang dapat menghasilkan foto dengan bagus.

Honor 10 sendiri dijual resmi di Indonesia dengan Rp6.999.000. Ia sudah dapat dipesan secara pre-order di Lazada mulai dari tanggal 8 Agustus – 10 Agustus 2018 dengan hadiah voucher Rp500 ribu ditambah earphone Bluetooth. Dahsyat!

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Google PHK Ratusan Karyawan Divisi Android, Chrome dan Pixel

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi global. Kali ini, Google menjadi sorotan setelah memecat ratusan karyawan dari divisi Android, Chrome, dan Pixel. Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan restrukturisasi internal dengan menggabungkan tim Android dan Chrome ke dalam grup Pixel and Devices di bawah pimpinan Rick Osterloh pada 2024. Dalam pernyataan resminya, Google mengonfirmasi adanya "pengurangan pekerjaan" sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjadi lebih gesit dan efisien. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci tim mana saja yang terdampak, Google memastikan bahwa langkah ini tidak akan memengaruhi rencana produk yang telah disiapkan untuk tahun ini. PHK kali ini bukanlah yang pertama bagi Google. Pada 2023 lalu, perusahaan induk Alphabet tersebut juga memangkas hampir 6 persen dari total tenaga kerjanya secara global. Kala itu, alasan yang disampaikan serupa: menyesuaikan skala operasional dan meningkatkan fokus k...

Tarif Baru AS Guncang Industri Teknologi Eropa

Presiden Donald Trump kembali memicu ketegangan dagang global dengan menerapkan tarif 20 persen untuk impor teknologi dari Uni Eropa, dua kali lipat dari tarif untuk Inggris dan hanya sedikit lebih ringan dari tarif 32 persen untuk Swiss.  Langkah ini langsung mengguncang ekosistem teknologi Eropa, dari produsen perangkat keras hingga startup berbasis layanan. Perusahaan teknologi memperingatkan dampak besar, mulai dari gangguan rantai pasokan, lonjakan biaya produksi, hingga potensi mandeknya aliran modal ventura. Louis Fearn dari InMotion Ventures menyebut kebijakan ini memaksa banyak startup untuk mengevaluasi kembali lokasi kantor pusat mereka dan mencari pasar alternatif. Bagi perusahaan seperti HappyOrNot asal Finlandia yang mengandalkan pasar AS untuk setengah dari pendapatannya, dampaknya sangat terasa. CEO Miika Mäkitalo bahkan mempertimbangkan memindahkan produksi ke Amerika Serikat. Bahkan startup yang tidak menjual produk fisik ikut terdampak. CEO fintech Okoora asal Sw...

Peneliti Kembangkan Permen Karet Penangkal Flu dan Herpes

Di tengah meningkatnya ancaman penyakit menular global, mulai dari COVID-19, H1N1, SARS, Ebola, Zika, hingga flu burung H5N1, penyakit virus umum seperti flu musiman dan herpes juga terus membebani sistem kesehatan dan ekonomi dunia.  Di Amerika Serikat saja, flu musiman menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari $11,2 miliar per tahun. Sementara itu, virus herpes simpleks-1 (HSV-1), yang menyebar terutama melalui kontak oral, menginfeksi lebih dari dua pertiga populasi dunia dan merupakan penyebab utama kebutaan infeksius di negara-negara Barat. Sayangnya, tingkat vaksinasi flu masih rendah, dan belum tersedia vaksin untuk HSV. Karena itu, diperlukan pendekatan baru yang menargetkan penurunan viral load di lokasi utama penularan, yaitu rongga mulut. Menjawab tantangan ini, para peneliti dari School of Dental Medicine University of Pennsylvania dan kolaborator dari Finlandia mengembangkan permen karet dari kacang Lablab purpureus yang mengandung protein antiviral alami bernama FRIL. S...

Microsoft Tunda Proyek Data Center, Termasuk di Indonesia

Microsoft dikabarkan menunda berbagai proyek pembangunan pusat data di beberapa wilayah dunia, termasuk Indonesia, Inggris, Australia, dan sejumlah negara bagian di AS. Langkah ini disebut sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap rencana ekspansi pusat data untuk mendukung layanan cloud dan kecerdasan buatan (AI). Sebagai pemimpin dalam layanan AI berkat kemitraannya dengan OpenAI, keputusan Microsoft menjadi sorotan para investor. Mereka mempertanyakan apakah langkah ini mencerminkan tantangan konstruksi seperti pasokan daya dan material, atau justru menandakan penurunan permintaan layanan AI. Beberapa proyek yang ditunda termasuk pengembangan di Jakarta dan ekspansi di Wisconsin, lokasi yang sebelumnya dikunjungi Presiden AS Joe Biden. Di Inggris, Microsoft juga menghentikan negosiasi untuk menyewa pusat data yang dirancang untuk chip AI Nvidia. Sementara itu, di North Dakota, pembicaraan Microsoft dengan penyedia fasilitas juga gagal mencapai kesepakatan. Microsoft mengakui ...