Langsung ke konten utama

Kelebihan Utama Vivo V15 Dibanding Vivo V11

Vivo V11 dan juga versi Vivo V11 Pro baru saja diluncurkan ke pasaran Indonesia pada September 2018 lalu. Tapi diam-diam, generasi penerusnya, yakni Vivo V15 sudah sedang ancang-ancang untuk segera masuk secara resmi ke pasaran Indonesia. Dari situs resmi Ditjen SDPPI Postel, Vivo 1819 sudah mendapatkan sertifikasi yang berlaku hingga 25 Januari 2022 mendatang.

Vivo 1819 sendiri merupakan kode nama untuk Vivo V15. Smartphone ini akan dihadirkan oleh produsen asal negeri Tiongkok tersebut untuk menggantikan varian sebelumnya yakni Vivo 1804 dan Vivo 1806 alias Vivo V11 Pro dan Vivo V11 tersebut. Lalu, apa sajakah kelebihan utama Vivo V15 dibanding Vivo V11 yang sebenarnya pun masih tergolong baru?


Menurut pihak Vivo Indonesia, Vivo V15 memiliki tiga kelebihan utama yang sudah disesuaikan dengan tren terbaru dan kebutuhan konsumen Indonesia. Berikut ini ketiga fitur unggulan utama tersebut.

Pop-Up Camera Generasi Ketiga
Pop-Up Camera pada Vivo V15 merupakan generasi ketiga yang dikembangkan dari teknologi serupa dari prototype APEX dan smartphone Vivo NEX pada 2018 lalu. Namun berbeda dengan kedua smartphone pendahulunya yang menggunakan kamera 8MP, Pop-Up Camera pada Vivo V15 memiliki sensor 32MP.

Peningkatan resolusi ini menyesuaikan dengan kebutuhan konsumen yang memerlukan kamera selfie dengan kualitas mumpuni. Tidak sekadar memperbesar ukuran sensornya, Pop-Up Camera di Vivo V15 juga akan dibekali dengan teknologi Artificial Intelligence (AI) yang semakin cerdas.

Baca juga:

Seperti diketahui, selama ini Vivo telah mengembangkan fitur-fitur AI yang bisa mempermudah pengguna saat memotret selfie. Begitu juga dengan berbagai fitur AI terbaru serta efek kamera yang akan tetap bisa dinikmati konsumen di Vivo V15.

Triple Rear Camera Berbasis AI
Teaser terbaru Vivo Indonesia untuk Vivo V15 menampilkan tiga lensa kamera dengan LED Flash ditempatkan horizontal di antara dua kamera bagian atas. Dengan konfirmasi ini, Vivo V15 pun akan menjadi V-Series pertama dan satu-satunya dari Vivo yang saat ini mengusung tiga kamera belakang di pasar Indonesia.

Sebagai gambaran, menurut data yang dipublikasikan oleh Digitimes, 30% smartphone pada 2018 telah menggunakan kamera ganda, dan dipredikasi, jumlahnya akan bertambah hingga 50% pada 2019. Dengan Dual Rear Camera yang semakin menjadi komoditas di industri smartphone global, fitur Triple Rear Camera atau tiga kamera belakang pun diramalkan akan menjadi fitur inovatif lanjutan, yang semakin mewarnai tren smartphone tahun ini.

Desain Layar Penuh Tanpa Notch
Vivo V15 akan diperkenalkan dengan layar yang benar-benar penuh alias bebas notch. Desain ini dinamakan Ultimate All Screen. Desain layar lapang tanpa memperbesar ukuran bodi ini akan memaksimalkan tampilan layar hingga penuh, dengan ukuran bezel yang kian menipis di seluruh pinggir layar Vivo V15.


Untuk itulah, dengan berbagai riset dan pengembangan, Vivo menghilangkan 'notch' yang selama ini sempat menjadi tren pada smartphone, termasuk pada Vivo seri V sebelumnya, yaitu Vivo V11 Pro. Sebagai gantinya, Vivo mengaplikasikan teknologi Elevating Front Camera untuk menempatkan kamera depan terpisah dari layar. Teknologi yang dinamai sebagai fitur Pop-Up Camera ini menggunakan modul mekanis untuk mengeluarkan dan menarik kembali kamera depan dari dalam bodi.

Nah, dengan fitur-fitur terbaru yang sangat menarik tersebut? Apakah kita sudah perlu bersiap untuk mengganti Vivo V11 atau Vivo V11 Pro kita ke Vivo 15? Pastinya dong!

Postingan Populer

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S...

Review Laptop OLED Murah Asus Vivobook Go 15 E1504

Anda yang bekerja di hadapan komputer seharian mungkin kerap mengalami kelelahan pada mata. Ini tentu hal yang wajar, mengingat demi menjaga kesehatan, mata kita perlu secara berkala istirahat sejenak, melihat pemandangan sekitar atau sekadar mengalihkan pandangan dari layar. Akan tetapi, bagi Anda yang sibuk dan punya setumpuk pekerjaan, meninggalkan layar laptop barang 10-15 menit bukanlah opsi. Apalagi kalau kita sedang di tengah meeting online yang sangat krusial. Atau malah Anda yang menjadi pemateri. Salah satu opsi untuk mengurangi mata lekas lelah saat bekerja adalah menggunakan laptop dengan layar yang lebih lebar dan yang penting, menggunakan panel OLED. Alasannya, layar lebih lebar akan membuat mata tidak harus terlalu dipicingkan untuk melihat teks di layar. Dan laptop OLED membuat mata lebih segar, karena mereduksi pancaran sinar biru yang berbahaya. Laptop OLED yang paling tepat untuk aktivitas seperti ini salah satunya adalah Asus Vivobook Go 15 OLED E1504. Selain murah,...

Intel Arc B580 Battlemage Lebih Cepat dari RTX 4060 dan RX 7600 XT

Kabar gembira nih guys. Intel Arc B580 Battlemage, kartu grafis terbaru Intel, berhasil menunjukkan performa unggul dalam pengujian Vulkan dan OpenCL di Geekbench, melampaui Nvidia Geforce RTX 4060 dan AMD Radeon RX 7600 XT. Informasi ini muncul menjelang peluncuran resmi Arc B580 yang dijadwalkan minggu ini. Dilaporkan sebagai GPU BGM-21 dengan 20 inti Xe2, pengujian dilakukan pada sistem kelas atas dengan prosesor Intel Core Ultra 9 285K dan RAM DDR5-8400 sebesar 48GB.  Dalam uji Vulkan, Arc B580 meraih skor 103.445, lebih tinggi dari RTX 4060 dan RX 7600 XT. Sementara dalam pengujian OpenCL, Arc B580 mencetak 98.343, berada di antara kedua kartu tersebut, dengan RTX 4070 tetap memimpin di kategori ini. Performa Arc B580 juga menunjukkan peningkatan signifikan dibandingkan pendahulunya, Arc A580, dengan kenaikan sekitar 9 hingga 30 persen, menurut Intel. Meskipun hasil pengujian gaming spesifik belum tersedia, Intel menetapkan harga Arc B580 di $249 atau sekitar Rp4 juta. Dengan ...

Google Luncurkan Gemini 2.0 dengan Teknologi AI Terbaru

Google memperkenalkan Gemini 2.0, model AI multimodal generasi terbaru yang diklaim sebagai terobosan besar dalam teknologi kecerdasan buatan. Diumumkan setahun setelah versi pertamanya, Gemini 2.0 hadir dengan kemampuan baru seperti pembuatan gambar dan audio multibahasa, penggunaan alat secara real-time, serta kemampuan penalaran canggih. Menurut Tulsee Doshi, direktur manajemen produk Gemini, model ini dirancang untuk mendukung berbagai aplikasi, mulai dari pencarian, eksekusi kode, hingga integrasi alat Google lainnya. “Gemini 2.0 membawa performa yang lebih baik serta kemampuan baru, termasuk pembuatan gambar dan audio secara native, serta penggunaan alat pintar langsung,” ujar Doshi. Proyek Kunci Gemini 2.0 Google juga memperkenalkan tiga prototipe AI yang menampilkan arsitektur Gemini 2.0: Project Astra – Asisten AI universal dengan percakapan multibahasa, memori kontekstual, dan integrasi alat Google, dirancang untuk meningkatkan produktivitas personal. Project Mariner – AI oto...

Microsoft Tolak Investasi di Bitcoin

Microsoft memutuskan untuk tidak menginvestasikan asetnya dalam Bitcoin, meskipun ada proposal dari salah satu kelompok pemegang sahamnya, National Center for Public Policy Research (NCPPR). Usulan ini mengajak Microsoft mempertimbangkan alokasi sebagian kecil asetnya, senilai $78,4 miliar dalam bentuk tunai dan sekuritas, ke dalam cryptocurrency tersebut. Proposal bertajuk “Bitcoin Investment Assessment” diajukan pada rapat tahunan Microsoft. Namun, mayoritas pemegang saham menolak ide tersebut, sejalan dengan rekomendasi manajemen perusahaan.  Menurut Securities and Exchange Commission (SEC), volatilitas tinggi pada cryptocurrency seperti Bitcoin menjadikannya tidak cocok untuk aplikasi keuangan perusahaan yang membutuhkan investasi stabil dan prediktif guna menjamin likuiditas serta pendanaan operasional. Meski kelompok NCPPR mengemukakan keberhasilan IBIT, ETF Bitcoin dari BlackRock, yang merupakan pemegang saham terbesar kedua Microsoft, sebagai argumen bahwa Bitcoin dapat men...