Langsung ke konten utama

Review Asus VivoBook Pro F570, Laptop Ryzen Nvidia GTX1050

Inovasi merupakan janji yang selalu digaungkan oleh Asus, khususnya di industri notebook saat mereka meluncurkan produk. Tak hanya membuat barang-barang high end premium yang tak terjangkau oleh sejuta umat, produsen asal Taiwan tersebut pun menciptakan barang-barang mainstream sampai low end yang berkualitas. Tapi tentunya, hukum ada harga ada rupa pasti berlaku.

Nah, untuk segmen mainstream atau mid-high, mereka punya solusi terbaru. Dan betul saja, inovatif serta unik. Kenapa? Notebook yang dilempar ke pasaran Indonesia di awal 2019 ini menggunakan komponen dari dua kubu yang sebenarnya saling bermusuhan. CPU alias prosesornya diciptakan oleh AMD, GPU atau kartu grafisnya dibesut oleh Nvidia!


Sebagai gambaran, ini merupakan produk pertama Asus yang menggabungkan kekuatan dari dua kubu. Prosesor AMD Ryzen 5 ataupun Ryzen 7 yang ditemani oleh grafis Nvidia GeForce GTX 1050. Biasanya, notebook dengan prosesor AMD Ryzen diperkuat oleh grafis Radeon Vega yang juga dibesut oleh AMD. Adapun grafis dari Nvidia biasanya menemani laptop Asus yang diperkuat oleh prosesor Intel.


Dengan VivoBook Pro F570ZD, pengguna jadi bisa memiliki sebuah laptop mainstream yang punya kombinasi unik, sekaligus menawarkan performa tinggi. Nah, kalau sudah begitu, apa saja yang ditawarkan oleh laptop ini? Simak ulasan kami berikut ini.

Desain
Pertama-tama, tentunya dari sisi penampilan. VivoBook Pro F570 merupakan laptop tipis, ringan dengan performa tinggi. Hadir dengan tampilan yang cantik, dengan finishing Reaper Black keren, VivoBook Pro F570  memiliki aksen Lightning Blue di bagian tepiannya. Tampilan ini seperti membuat laptop ini cocok untuk masuk kelas VivoBook dan bukan tersasar ke TUF Gaming.


Selain itu, Asus VivoBook Pro F570 hadir dengan dimensi  21,9 milimeter serta  total bobot yang hanya 1,9 kilogram. Ini membuatnya tampil sebagai salah satu laptop mainstream performance yang paling ringan di kelasnya. Namun demikian, meskipun tipis dan ringan, mereka tidak mengurangi kelengkapan konektivitas yang disediakan pada notebook yang satu ini.

Sebut saja, sebuah slot microSD, USB 3.1 Type-C, HDMI berukuran penuh, USB 3.0, RJ45 LAN, USB 2.0 dan Microphone-in/Headphone-out jack tersedia untuk dimanfaatkan oleh pemilik notebook.

Untuk konfigurasinya, Asus menempatkan sebagian besar port-port konektivitas di sisi kanan. Agak merepotkan buat pengguna yang akan menempatkan mouse di sana. Tetapi untungnya, port-port tersebut dimulai dari area sekitar tengah ke arah belakang. Bukan di sisi yang dekat ke bagian depan, sehingga tidak terlalu mengganggu.


Tersedianya port eksternal yang sangat lengkap tersebut membuat pengguna tidak perlu khawatir jika ingin memasangkan perangkat input/output lain pada notebook tanpa harus mengorbankan atau melepas perangkat lain yang sedang terhubung. Di sebelah kiri pun masih tersedia pula dua tambahan port USB dan sebuah port audio jack.

Sementara untuk keamanan, Asus VivoBook Pro F570 juga dilengkapi oleh sensor sidik jari yang mendukung Windows Hello sehingga memudahkan login ke Windows hanya dengan satu sentuhan jari. Penempatan sensor fingerprint di sudut area touchpad juga semakin pas karena posisinya lebih dekat di area yang paling sering disentuh jari pada notebook.


Touchpad-nya sendiri punya dimensi yang cukup lega agar lebih memudahkan saat pengguna memakai komputer jinjing yang satu ini tanpa bantuan mouse.


Demi kenyamanan, Asus juga menempatkan pembuangan hawa panas di area belakang notebook agar tidak mengganggu. Di bagian atas keyboard, tersedia ventilasi untuk udara sejuk masuk ke dalam.


Nah, ini yang membuat laptop ini tampil beda. Gabungan Antara AMD Ryzen dan GeForce GTX 1050!


Dapat Anda simak pada gambar di atas, keyboard yang digunakan oleh VivoBook F570 merupakan keyboard jenis chiclet dengan backlit LED. Meski tampak sepele, namun percayalah. Backlit keyboard akan sangat berguna saat Anda bekerja di ruangan dalam kondisi pencahayaan kurang, bahkan sampai di kondisi gelap.

Masih dari sisi desain, untuk mempertegas penampilan notebook, logo diberi warna biru elektrik yang kontras dengan warna hitam yang membalut seluruh body notebook tersebut. Namun demikian, warnanya masih senada dengan aksen lis yang mengelilingi keempat sisi layar notebook.

Adapun untuk cover-nya sendiri, Asus memberikan brushed finish yang didesain bagaikan notebook performa tinggi Asus dari lini TUF Gaming. Seperti dapat dilihat pada foto di atas, warna hijau logo Asus membuat tongkrongan notebook ini tampak menjadi garang, meskipun memang tidak segarang warna merah khas ROG.

Fitur
Asus VivoBook Pro F570 punya performa CPU serta GPU tinggi yang membuat pengguna bisa memanfaatkan notebook yang satu ini sebagai pusat multimedia. Apalagi tak hanya dari sisi hardware, mereka pun sudah melengkapi kemampuan multimedianya dari sisi software. Apa saja?

Untuk meningkatkan kualitas tampilan, VivoBook Pro F570Z memiliki fitur Asus Splendid software tuning untuk memastikan warna yang ditampilkan di layar lebih konsisten dan akurat. Untuk kemudahan konfigurasi, Splendid memiliki empat mode yang telah tersedia dan optimalisasi untuk konten berbeda.


Jika dirasa masih kurang pas, ada pula mode Manual untuk menyesuaikan pengaturan tampilan dengan  kebutuhan ataupun preferensi penggunanya. Untuk menambah kenyamanan saat bekerja ataupun menikmati konten multimedia, Asus menyematkan fitur teknologi Eye Care Technology yang mereduksi pancaran sinar warna biru hingga 33 persen.

Bukan saja untuk mengoptimalkan warna pada foto atau gambar, VivoBook Pro F570Z juga punya fitur Tru2Life Video yang mampu meningkatkan tampilan warna, serupa dengan teknologi yang dimiliki oleh pesawat televisi kelas atas. Fitur ini menggunakan algoritma software cerdas untuk mengoptimalkan ketajaman dan kontras setiap frame video, sehingga video tampak lebih jernih, detail dan realistis.

Selain itu, fitur ini juga mampu meningkatkan kontras hingga 150 persen lebih tinggi dan menampakkan detail yang tersembunyi di area gelap sementara pada saat yang bersamaan juga menjaga ketajaman dan detail warna di area lain sehingga hasilnya menjadi  tampak lebih indah.


Tidak hanya visual, VivoBook Pro F570 ini juga dilengkapi dengan fitur audio yang mumpuni yakni SonicMaster. Fitur ini dikembangkan khusus oleh Asus Golden Ear team yang menjadikan laptop ini mampu menghadirkan kualitas suara yang sangat baik dengan range frekuensi yang lebih luas, vokal lebih jelas serta bass yang lebih dalam.

SonicMaster sendiri merupakan kombinasi antara hardware dan software superior yang didesain untuk memberikan kontrol penuh pada penggunanya, untuk berbagai kebutuhan baik untuk film, musik dan game. Ia juga menawarkan opsi pengaturan manual, sehingga Anda dapat mengontrol sepenuhnya hasil output audio laptop Anda untuk audio yang paling pas buat Anda.

Baca juga:

Spesifikasi
VivoBook Pro F570 menghadirkan seluruh kelengkapan spesifikasi yang dibutuhkan sebagai penunjang kerja dan produktivitas keseharian. Ia didukung prosesor AMD Ryzen Mobile yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para pengguna PC masa kini yang dengan cepat berubah; baik beban kerja harian, multi-tasking, maupun beban kerja multimedia.

Ditopang oleh Nvidia GeForce GTX 1050 yang bertenaga, notebook ini menawarkan performa sekelas PC desktop namun hadir dalam sebuah notebook yang punya dimensi tipis dan ringan. Dengan kata lain, Vivobook Pro F570 dapat menjadi pilihan yang optimal untuk para casual gamer, profesional maupun content creator.

Berikut ini spesifikasi teknis Asus VivoBook Pro F570ZD yang kita ulas kali ini:


Secara spesifikasi, Asus VivoBook Pro F570 mendukung proses bekerja dan berkreasi di manapun dan kapanpun. Semua berkat efisiensi daya dari prosesor AMD Ryzen Mobile yang di dukung oleh teknologi AMD SenseMI yang menghadirkan kecerdasan tingkat prosesor untuk menyesuaikan beban kerja dengan kebutuhan pengguna.

Dengan kata lain, notebook yang satu ini mampu mendukung hidup keseharian para pekerja modern yang membutuhkan kombinasi keseimbangan antara pekerjaan dan gaya hidup. Pengguna akan menemukannya pada sebuah perangkat yang fleksibel, punya kemudahan dalam hal akses, produktivitas dan hiburan yang terintegrasi.

Untuk terhubung ke jaringan internet, VivoBook Pro F570 mendukung akses Wifi 2x2 Dual Band 802.11ac yang menawarkan kecepatan yang jauh lebih cepat hingga 6 kali lipat dibandingkan dengan Wifi biasa dengan standar 802.11n. Untuk transfer data ke perangkat mobile, tersedia pula akses Bluetooth 4.2.


Dalam meningkatkan produktivitas, Asus menyediakan storage atau penyimpanan kecepatan tinggi yakni SSD M.2 SATA3 berkapasitas 256GB pada VivoBook Pro F570 versi AMD Ryzen 7 dan juga dilengkapi oleh harddisk berkapasitas ekstra 1TB 5400rpm. Adapun untuk versi Rzyen 5, VivoBook Pro F570 hanya dilengkapi oleh harddisk 1TB namun pengguna dapat menambahkan SSD M2 jika dibutuhkan. Pengguna juga bisa mengganti harddisk-nya dengan harddisk berkapasitas hingga 2TB.

Layarnya yang berukuran 15,6 inci mendukung resolusi FullHD rasio 16:9 dengan resolusi 1920x1080 pixel. Tingkat kecerahan layar 200 nits dan menggunakan panel jenis anti-glare sehingga nyaman digunakan dalam kondisi pencahayaan apapun di sekeliling pengguna. Bahkan penggunaan dalam ruangan gelap, Asus menyediakan fitur backlit pada keyboard chicklet full size yang digunakan.

Keyboard-nya sendiri cukup nyaman ditekan. Ia punya travel distance hingga 1.4 milimeter sehingga tidak terlalu dalam dan juga tidak terlalu cetek. Backlit key-nya sendiri mendukung ambient light control sehingga Anda bisa mendapatkan tingkat kecerahan yang berbeda-beda, tergantung kebutuhan ataupun tingkat pencahayaan di sekeliling Anda.

Dan saat dicoba, sensor dapat mendeteksi jari yang sudah direkam dengan cukup responsif. Tak sampai satu detik, sensor langsung mengenali sidik jari pengguna dan langsung mengantarkannya ke desktop sistem operasi Windows 10 Home 64-bit yang digunakan. Lalu bagaimana dengan kinerjanya?

Performa
Untuk mengetahui sampai sejauh mana kinerja Asus VivoBook Pro F570 versi Ryzen 5, tak lupa kami melakukan pengujian menggunakan berbagai software benchmark yang umum digunakan. Seperti apa performa rosesor dan juga grafis yang dimiliki?

Untuk mengukur performa CPU, kita akan melakukan pengujian rendering 3D dengan software Cinebench R15. Selain itu juga akan mengukur performa prosesor secara single core ataupun multi-core dengan software GeekBench lalu mengukur performa sistem secara keseluruhan dengan PCMark 10. Pengujian performa grafis sintetik dilakukan dengan 3DMark Fire Strike serta simulasi game dengan Unigine Heaven. Berikut ini hasilnya:






Saat melakukan rendering 3D, performa total Ryzen 5 pada notebook ini mencapai 617 poin, sementara di single core-nya, angkanya mencapai 142 poin. Diukur dengan Geekbench, performa single core-nya mencapai 3551 poin dan multi core-nya mencapai 9706 poin. Sebagai gambaran, performanya melampaui Intel Core i5 seri Broadwell (generasi ke-5) untuk performa single core dan multi-core.

Performa PCMark-nya yang mencapai 5122 untuk kategori Essential, 4561 untuk Productivity dan 3216 untuk Digital Content Creation jauh lebih baik dibanding prosesor Intel Core i7 generasi Skylake. Untuk grafis, diuji dengan 3DMark FireStrike performa grafisnya mencapai 5902. Lebih cepat dibanding GeForce GTX960 yang dipadankan dengan Core i7-6700HQ, bahkan Core i7 generasi terbaru i7-8560 yang disandingkan dengan Nvidia GeForce MX150.

Saat digunakan untuk bermain game, asalkan masih menggunakan resolusi default, game Grand Theft Auto V dan juga Battlefield 1 masih dapat dimainkan dengan frame rate rata-rata 40-50fps. Masih cukup playable.


Kesimpulan
Untuk sebuah notebook mainstream, performa VivoBook Pro F570 ini sangat baik. Kombinasi Ryzen 5 dan GeForce GTX 1050 menghadirkan kinerja yang cukup memadai untuk aktivitas multmedia dan digital masa kini. Dukungan dual channel memory yang ditawarkan juga akan menghadirkan peningkatan performa lebih lanjut. Apalagi tersedia pula opsi untuk meng-upgrade storage ke penyimpanan berbasis SSD.

Jangan khawatir soal temperatur tinggi. Dalam pengujian kami, secara rata-rata, suhu prosesor dapat bertahan di kisaran angka 60 derajat Celsius dan ini masih relatif aman. Terbukti, saat digunakan secara full load, misalnya saat melakukan rendering image 3D yang memaksa keempat core prosesor bekerja di kecepatan 100%, prosesor AMD Ryzen 5 pada notebook ini bekerja pada suhu yang tetap relatif terjaga yakni 75 sampai 79 derajat Celsius. Saat bekerja dengan normal, suhunya berada di kisaran 60 sampai 65 derajat Celsius. Dalam kondisi idle, suhunya bahkan bisa ditekan hingga 35 sampai 39 derajat. Cukup adem.

Untuk daya tahan, Asus mengklaim bahwa notebook ini mampu bekerja hingga 9 jam. Dari hasil benchmark kami, baterainya sanggup memasok daya hingga 2 jam 20 menit jika dalam kondisi full load non stop, dan hingga 10 jam dalam kondisi normal. Yang menarik, kalaupun kehabisan baterai, laptop ini juga mendukung teknologi fast charging yang membuat baterai bisa terisi hingga kapasitas 60 persen hanya dalam waktu 49 menit saja.

Di Indonesia, VivoBook Pro F570 sudah langsung tersedia di pasaran, baik versi yang menggunakan prosesor AMD Ryzen 5 ataupun AMD Ryzen 7. Untuk VivoBook Pro F570 dengan AMD Ryzen 7 bisa didapatkan secara eksklusif di JD.id.


Postingan Populer

Review Asus ProArt PX13 Laptop untuk Editor Profesional

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan laptop yang dirancang khusus untuk kreator profesional semakin meningkat. Fotografer, desainer grafis, video editor, dan animator kian membutuhkan perangkat dengan performa tinggi, layar berkualitas, serta fitur yang mendukung produktivitas. Oleh karena itu, banyak produsen laptop kini berlomba-lomba menghadirkan perangkat yang tidak hanya bertenaga, tetapi juga memiliki desain portabel dan daya tahan baterai yang optimal. Asus, sebagai salah satu pemimpin industri, telah menghadirkan berbagai lini produk untuk kreator, salah satunya adalah seri ProArt. Berbeda dengan seri Asus lainnya, ProArt dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan profesional yang mengandalkan akurasi warna tinggi, kemampuan komputasi berat, serta fitur-fitur tambahan seperti stylus dan software optimization. Asus ProArt PX13 menjadi salah satu model terbaru yang menggabungkan performa canggih dengan fleksibilitas penggunaan. Desain Asus ProArt PX13 hadir dengan desain...

Hindari Pedagang, Zotac Jual GeForce RTX 50 Series ke User

Ada kabar unik nih guys. Zotac memperkenalkan metode baru dalam mendistribusikan GPU GeForce RTX 50-series (Blackwell) guna memastikan produk ini sampai ke tangan gamer, bukan scalper. Perusahaan tersebut, melalui server Discord Zotac Gaming, menerapkan sistem akses prioritas bagi anggota komunitasnya untuk membeli GeForce RTX 5090 dan GeForce RTX 5080 secara langsung. Sebagai gambaran, saat ini banyak yang menganggap peluncuran Blackwell sebagai "paper launch," di mana ketersediaan GPU sangat terbatas. Dan scalper, pedagang yang ingin cuan lebih, serta penipu memanfaatkan situasi tersebut. Sebenarnya, beberapa pengecer mencoba langkah-langkah unik untuk mendistribusikan GPU ini secara adil. Misalnya, sebuah toko komputer di Jepang mengadakan undian bagi calon pembeli, yang sayangnya berujung pada kekacauan dan cedera. Untuk menghindari insiden serupa, Zotac memilih pendekatan berbeda. Menurut aturan Zotac, calon pembeli harus menjadi anggota server Discord Zotac Gaming dan a...

Cara Mengatasi Zenfone yang Sering Restart Atau Mati Sendiri

Kali ini saya akan berbagi pengalaman tentang cara mengatasi smartphone Asus Zenfone yang sering restart atau mati sendiri. Mungkin sudah banyak blogger atau orang lain yang sudah paham tentang cara memperbaiki masalah tersebut, namun tidak ada salahnya jika kita saling berbagi atau mengingat kembali cara memperbaiki masalah tersebut. Asus Zenfone datang ke Indonesia dengan segala kecanggihan dan segala kelebihannya sehingga banyak orang orang baik yang paham teknologi atau orang awam sekalipun menggunakan Asus Zenfone. Selain karena canggih dalam performa mesin, Asus Zenfone juga dibekali dengan fitur-fitur yang mumpuni, serta di bandrol dengan harga yang sangat terjangkau. Tidak salah kalau Asus Zenfone menjadi Brand papan atas smartphone masa kini. Namun terkadang, para pengguna dihadapkan pada sedikit masalah yang terjadi pada Asus Zenfone. Untuk orang yang mengerti teknologi mungkin hal itu mudah di tanggulangi. Namun ketika menimpa orang awam, tentu akan membuat ha...

Seagate Hadirkan SSD Ultra Compact Terbaru

Seagate telah meluncurkan seri Ultra Compact SSD terbaru, sebuah SSD portabel berukuran sebesar flash drive. Storage tersebut tersedia dalam kapasitas 1TB dan 2TB, dengan kecepatan transfer hingga 1.000MB/s. Meskipun Seagate belum mengungkapkan banyak detail mengenai spesifikasi internal atau pengendali SSD ini, perusahaan tersebut menekankan bahwa Ultra Compact SSD ini dirancang untuk portabilitas dan daya tahan.  SSD portabel baru Seagate itu memiliki dimensi 70x20,40x12,50mm dan berat hanya 24 gram. Selain itu, perangkat ini memiliki ketahanan terhadap debu dan air dengan sertifikasi IP54, perlindungan jatuh hingga 3 meter, dan dilengkapi dengan selubung karet untuk pegangan dan perlindungan ekstra. Dari segi spesifikasi, Seagate menyatakan bahwa SSD ini menawarkan kecepatan transfer hingga 1.000MB/s dan menggunakan port USB-C. Kabarnya, Seagate Ultra Compact SSD akan tersedia bulan ini langsung dari Seagate, dengan harga $99,99 untuk versi 1TB dan $179,99 untuk versi 2TB. Denga...

Penambang Bitcoin Beralih ke AI untuk Keuntungan Lebih Besar

Penambang Bitcoin kini mulai melirik sektor kecerdasan buatan (AI) sebagai peluang bisnis yang lebih menguntungkan. Sebagai contoh, perusahaan pertambangan Bitcoin yang berbasis di Toronto, Bitfarms, baru-baru ini mengumumkan keterlibatan dua firma konsultasi untuk mengevaluasi kelayakan mengubah beberapa fasilitasnya menjadi pusat data AI. Bitfarms telah menunjuk Appleby Strategy Group dan World Wide Technology consultants untuk menilai lokasi operasionalnya di Amerika Utara. Para ahli ini bertugas memberikan rekomendasi terkait strategi komputasi dan AI perusahaan, serta menarik calon klien untuk memanfaatkan fasilitas yang ada. Sebagai penambang mata uang kripto, Bitfarms memiliki lahan luas dan sumber daya listrik yang besar, komponen penting dalam pembangunan pusat komputasi berperforma tinggi (HPC) dan pusat data AI. Dengan infrastruktur yang sudah tersedia, banyak penambang kini mengalihkan sebagian operasinya untuk mendukung lonjakan permintaan pusat data AI. Namun, tidak sedik...