Langsung ke konten utama

Review Huawei P20 Pro. Smartphone Kamera Terbaik untuk Fotografi dan Low Light!

Kalau ada produsen smartphone yang punya potensi besar untuk menghadang laju Samsung atau Apple di pasar smartphone flagship, Huawei lah produsen tersebut. Khususnya di seri P mereka ataupun Mate, produk-produk besutan vendor asal negeri tirai bambu tersebut mampu menyaingi bahkan mengungguli seri Galaxy S taupun Note terbaru Samsung, dan juga iPhone X series dari Apple.

Dari sisi pangsa pasar, Huawei juga berada di posisi lima besar produsen smartphone terkuat di dunia. Sepanjang 2018 lalu, penjualan Huawei telah melampaui jumlah penjualan smartphone besutan Apple di seluruh dunia. Tak pelak, mereka pun menempel ketat Samsung, sang produsen terbesar di dunia smartphone saat ini.


Di Indonesia, Huawei memang masih cukup jauh tertinggal oleh saudara sebangsa dan setanah air mereka seperti Xiaomi, Oppo dan Vivo. Namun perlahan tapi pasti, lewat P dan Mate series mereka di segmen flaghship, Nova series di segmen mainstream dan Y series di segmen entry level, Huawei makin kuat mencengkramkan kukunya di pasar Indonesia.

Salah satu produk unggulan Huawei, khususnya di segmen flagship adalah P20 Pro. Model ini sudah tersedia resmi di pasaran Indonesia sejak beberapa waktu lalu. Kebetulan kami mendapatkan kesempatan untuk menjajal smartphone berkamera canggih yang satu ini. Seperti apa produk, fitur dan performanya? Mari kita lihat bersama-sama.


Dari sisi spesifikasi, Huawei lain dari yang lain. Berhubung produsen raksasa ini bisa membuat prosesor sendiri, P20 Pro pun dipasangi prosesor Huawei Hisilicon Kirin 970 yang merupakan prosesor octa-core terdiri dari empat buah core berbasis ARM Cortex-A73 yang bertenaga serta empat buah core berbasis ARM Cortex-A53 yang hemat energi.

Prosesor ini sudah dibuat dalam proses manufaktur yang modern, yakni 10 nanometer sehingga tidak panas saat bekerja dalam kecepatan penuh, di kecepatan 2,4GHz. Untuk performanya sendiri, akan kita bahas kemudian.

Desain
Secara desain, smartphone ini tak jauh berbeda dengan seri flagship berbasis Android lainnya. Dengan layar memanjang alias rasio lebih dari 16:9, tampil dengan bezel yang tipis serta notch, Huawei P20 Pro ini tampak keren. Uniknya, ia masih menempatkan fingerprint sensor di depan, tidak di bagian belakang atau di balik layar. Yang dahsyat adalah setup triple camera di belakangnya.


Di bagian notch-nya sendiri, Huawei hanya menempatkan earpiece, kamera selfie, ambeient light dan proximity sensor, serta status LED. Meski relatif lengkap, notch tersebut sangat ringkas sehingga tidak memakan banyak ruang seperti layaknya smartphone Android lain yang punya notch “menuh-menuhin” tempat.

Buat Anda yang tidak suka dengan notch, Huawei juga menyediakan opsi untuk menyembunyikan notch tersebut dari bagian setting display smartphone.


Di bagian bawah, seperti sudah disebut di atas, Anda akan menemukan sebuah sensor sidik jari yang juga berfungsi sebagai tombol home. Dengan demikian, pada smartphone ini ada 2 cara untuk kembali ke homescreen. Lewat soft button home, atau lewat sensor fingerprint di bagian dagu smartphone. Silakan pilih sesuai kebiasaan Anda.

Seperti smartphone flagship pada umumnya, Huawei menggunakan konektivitas USB Type-C pada P20 Pro. Di sebelahnya tersedia speaker grill dan sayangnya, tidak ada port audio 3,5 milimeter. Di bagian atas juga tidak tersedia port audio dan hanya tersedia audio input yang biasanya juga berfungsi sebagai noise cancellation, dan sebuah infra red blaster.

Ya benar, Anda bisa membuat smartphone ini jadi remote AC! Fitur sangat menarik ini biasanya hanya bisa Anda temukan di smartphone besutan produsen perangkat elektronik misalnya LG atau Xiaomi.


Secara penampilan, desain body belakang smartphone ini juga tampak mewah dengan material kaca yang diberi finishing piano black yang elegan. Serta dengan aluminium frame yang mengelilingi seluruh body smartphone.

Di bagian ini pula yang merupakan bagian paling menarik dari Huawei P20 Pro. Apalagi kalau bukan setup triple camera utama yang ada di bagian belakang body smartphone. Lengkap dengan LED flash untuk membantu mengambil foto dalam kondisi gelap. Untuk kameranya sendiri, akan kita bahas setelah ini.

Kamera dan Fitur
Demi memanjakan penggunanya saat mengoperasionalkan smartphone ini, Huawei menyematkan layar jenis AMOLED berukuran 6,1 inci full view dengan rasio 18,7:9. Resolusinya sendiri cukup tinggi yakni Full HD+  2.240 x 1.080 pixel.

Cukup disayangkan, smartphone dengan bobot 180 gram dan sudah mendukung IP67 untuk tahan terhadap debu dan air hingga kedalaman 1 meter selama 30 menit ini hanya mendukung dual SIM dengan tanpa menyediakan slot microSD card. Namun tidak masalah, kapasitas simpan storage internalnya sangat luas, sebesar 128GB.

Seperti semestinya sebuah smartphone flagship Huawei P20 Pro ini dilengkapi berbagai fitur yang menarik. Tentunya ini berkat EMUI yang digunakan. Pada smartphone ini, EMUI yang terinstalasikan adalah versi 8.0 dan sayangnya sampai review ini dibuat, tidak kami temukan FOTA update.

Meski demikian, Huawei masih menyertakan fungsi-fungsi yang sangat menarik dan berfaedah pada EMUI versi tersebut. Berikut ini beberapa contohnya:


Anda bisa merekam konten layar tanpa aplikasi tambahan dari Google Play. Cukup dengan mengetukkan layar dengan jari Anda, atau menjalankan shortcut, atau bisa juga dengan menekan tombol power dan volume up. Ini tentu sangat bermanfaat untuk yang membutuhkan.

Ada pula aplikasi Health yang bisa mencatat berbagai aktivitas penggunanya dan mengonversikannya menjadi data yang sangat bermanfaat untuk menunjang kesehatan. Misalnya, sudah berapa langkah hari ini berjalan, berapa kalori yang dibakar, rata-rata berapa banyak langkah penggunanya per hari, target dan lain-lain.

Uniknya, Huawei pun punya toko aplikasi sendiri bernama AppGallery. Fungsinya sama persis dengan Google Playstore. Di sana ada banyak pilihan aplikasi, dari berbagai kategori yang bisa di-download. Mungkin ini sebagai langkah antisipasi jika suatu saat Google Play tidak bisa diakses.

Baca juga:

Semua orang sudah paham bahwa kamera merupakan kelebihan utama dari smartphone flagship besutan Huawei, termasuk Huawei P20 Pro yang kita bahas kali ini. Tidak ada yang kurang. Huawei menggunakan setup triple rear camera pada smartphone ini. Kamera utamanya merupakan kamera resolusi 40MP dengan bukaan f/1.8 lengkap dengan dukungan OIS dan PDAF. Kamera kedua yang merupakan kamera khusus black and white, punya bukaan lebih baik yakni f/1.6 dan juga mendukung OIS serta PDAF.

Terakhir, ada kamera tele resolusi 8MP dengan bukaan f/2.4 namun mendukung 3x optical zoom dan yang hebatnya, masih pula mendukung OIS dan PDAF. Kamera tersebut menggunakan optik dari Leica, dilengkapi LED flash serta fitur HDR dan panorama.

Yang menarik, meski tidak menggembar-gemborkan fitur selfie, tetapi Huawei tetap menyediakan kamera resolusi 24MP di depan, dengan aperture f/2.0 serta sudut pandang yang luas. Jangan salah, optiknya juga tetap menggunakan modul Leica. Luar biasa lengkap fitur yang disediakan Huawei pada software kameranya. Selain mendukung resolusi 40MP (7.296 x 5.472 pixel), kamera juga sanggup menyimpan gambar dalam format RAW untuk menjaga kualitas asli dari foto yang dijepret. Berikut ini opsi-opsi yang disediakan Huawei pada P20 Pro:


Huawei sendiri merupakan salah satu produsen pertama yang memasang watermark di hasil foto jepretannya. Dan tidak hanya sekadar watermark, watermark pada smartphone ini juga bisa dimodifikasi oleh penggunanya tanpa perlu aplikasi tambahan.

Untuk membantu memotret, kalau produsen lain paling hanya menyediakan fitur grid yang terdiri dari beberapa jenis, Huawei P20 Pro menyediakan fitur horizontal level untuk memastikan foto tegak lurus secara horizontal, meski bukan pada mode Pro.

Untuk merekam video, kamera utamanya bisa merekam hingga resolusi 4K. Sayangnya, meski kameranya sudah dahsyat, smartphone ini tetap tidak bisa merekam 4K dengan framerate yang mumpuni, misalnya 60fps seperti saat merekam video Full HD.

Modus fotografi yang tersedia pada smartphone ini juga sangat lengkap. Slow motion, Panorama, Monochrome bahkan mode light painting sudah disediakan tanpa penggunanya perlu repot-repot membuat foto light painting dengan setting manual. Yang menarik, ada opsi download untuk menambah fitur dan mode kamera, seperti Good food, Watermark dan Document Scan.


Untuk mode kameranya sendiri, Huawei sangat memanjakan penggunanya dengan amat sangat banyak sekali opsi pemotretan, termasuk slow motion hingga 960fps serta mode Pro. Pada mode Pro ini, pengaturan ISO, shutter speed, exposure value, auto focus dan lain-lain bisa diubah sesuai kebutuhan.

Tak hanya mode Pro, pengguna juga wajib menjajal dan pasti akan menikmati fitur Night mode yang tersedia pada P20 Pro ini. Jika Anda berada di malam hari dan ingin memotret pemandangan outdoor misalnya, dijamin. Hasil jepretan kamera smartphone ini sangatlah menakjubkan. Ini dimungkinkan dengan hardware kamera yang begitu mumpuni, serta teknik pengambilan gambar yang juga cerdas.

Sebagai informasi, saat Anda akan memotret malam hari dan dengan modus Night mode, maka kamera akan mengambil gambar selama 5 detik atau lebih. Dengan demikian, semakin banyak informasi dan cahaya yang akan masuk ke dalam frame, serta akhirnya akan membuat hasil foto lebih terang dan tajam.

Lalu, apakah sama dengan long exposure? Tampaknya iya. Tetapi di sinilah kehebatan berikutnya kamera utama P20 Pro. Meskipun ia mengambil gambar selama 5 detik atau lebih, ada fungsi OIS pada kamera sehingga hasil foto akan tetap stabil dan tajam meski saat memotret, kita tidak menggunakan tripod. Hanya mengandalkan kestabilan tangan kita saja. Dahsyat. Berikut ini hasil foto-foto Huawei P20 Pro:
















Dapat Anda lihat pada hasil foto-foto di atas, tak salah kalau smartphone ini menduduki peringkat pertama untuk smartphone kamera terbaik versi DxOMark. Hasil foto-fotonya sangat tajam, jernih dan stabil. Bahkan saat mengambil foto dengan zoom hingga 10x, hasilnya pun masih tetap tajam untuk ukuran sebuah kamera smartphone. Luar biasa.

Pada hasil jepretan foto-foto dengan modus Night mode, Anda juga bisa menilai sendiri. Hasil foto-fotonya sangat luar biasa. Namun demikian, jika menggunakan mode auto (Photo) dan fitur AI-nya aktif, kadang hasilnya tidak sesuai. Sebagai contoh, foto langit hasilnya akan menjadi sangat biru jauh lebih biru dari kondisi aslinya, dan cenderung berlebihan. Tetapi di luar itu, nyaris tidak ada cacatnya.

Spesifikasi dan Performa
Sebagai smartphone flagship di masanya, Huawei P20 Pro tentu wajib menawarkan spesifikasi dan performa yang sangat mumpuni. Namun yang menarik, seperti produk flagship Samsung yang beredar di Indonesia yang menggunakan prosesor made in sendiri, Huawei pun demikian. Ia tidak mengikuti produsen lain pada umumnya yang memakai prosesor top end besutan Qualcomm.

Pada smartphone ini, prosesor yang digunakan adalah Hisilicon Kirin 970 yang sudah menggunakan teknologi manufaktur 10 nanometer. Untuk RAM-nya sendiri, versi yang kita uji kali ini memiliki kapasitas 6GB. Adapun untuk internal storage-nya, kapasitasnya adalah 128GB. Kapasitas yang cukup besar meski tanpa dukungan slot microSD. Berikut ini spesifikasi teknis Huawei P20 Pro yang kami kutip dari GSMArena:


Dari sisi spesifikasi, Huawei P20 Pro menawarkan komponen-komponen berkinerja tertinggi bagaikan smartphone flagship pada umumnya. Namun yang menarik untuk diketahui adalah, seberapa cepat performa kombinasi prosesor Hisilicon Kirin 970 dan GPU Mali-G72 MP12 dibandingkan dengan solusi yang ditawarkan oleh Qualcomm dan kerap dimanfaatkan oleh smartphone flagship besutan vendor lain.

Untuk itu, kita akan melakukan pengukuran dengan beberapa software benchmark terpopuler yang biasa digunakan untuk mengukur kinerja smartphone.

Untuk mengukur performa sistem kami menggunakan aplikasi AnTuTu dan PCMark, mengukur performa CPU baik saat bekerja single-core ataupun multi-core kami menggunakan aplikasi GeekBench, serta menggunakan aplikasi benchmark 3DMark Ice Storm Unlimited untuk mengetahui performa GPU yang bersangkutan. Tak lupa, pengukuran performa maksimal baterai saat bekerja secara full load juga kami lakukan dengan bantuan software PCMark Work 2.0. Berikut ini hasilnya:



Sebagai gambaran, prosesor Qualcomm Snapdragon 845 yang marak digunakan oleh smartphone flagship saat ini dengan mudah sanggup mencapai angka di atas 270 ribu untuk skor AnTuTu. Demikian pula performa multi-core prosesornya. Kirin 970 cukup signifikan tertinggal oleh Snapdragon 845. Dari sisi grafis, pun demikian.

Performa GPU Mali-G72 MP12 sangat jauh tertinggal dibandingkan dengan GPU milik Qualcomm yakni Adreno 630 yang tersemat pada Snapdragon 845. Namun demikian, Kirin 970 menyimpan satu senjata pamungkas, yakni dari efisiensi energi. Smarthone pembanding kami, yakni yang berbasis Qualcomm Snapdragon 845 dengan baterai 3.300mAh bertahan sekitar 6 jam 30 menit. P20 Pro yang punya baterai 4.000mAh mampu bertahan hingga lebih dari 10 jam 30 menit. Luar biasa.

Lalu, bagaimana performanya kalau untuk bermain game? Berikut ini kita akan coba menjalankan aplikasi game standar untuk pengujian kemampuan grafis yakni Arena of Valor (AoV) untuk game bergenre MOBA, serta PUBG Mobile untuk game bergenre first person shooter. Seperti apa kemampuan Huawei P20 Pro ini?


Memainkan game MOBA terkenal seperti Arena of Valor, kita bisa mengatur setting grafis ke rata kanan. High Frame Rate Mode, Resolusi HD, Kualitas Tampilan dan Kualitas Partikel sanggup diset ke posisi Max. Dengan setting ini, kita bisa bermain dengan lancar jaya.


Berikutnya, di game PUBG Mobile, setting graphics bisa diset hingga HDR dan Ultra Frame Rate. Tidak ada kendala berarti saat kita bermain menggunakan setting paling keren ini.


Sebagai bonus, kami juga bermain game balapan terkenal, yakni Ashpalt 9 dengan setting kualitas visual diset di High Quality. Hasilnya, balapan bisa berlangsung dengan sangat smooth. Lalu, apakah panas? Coba lihat gambar di bawah:


Di gambar paling kiri adalah kondisi smartphone saat sedang idle. Suhu dalam ruangan sekitar 25 derajat Celsius. Gambar tengah adalah saat setelah memainkan game Arena of Valor selama kurang lebih setengah jam. Adapun gambar di sebelah kanan adalah temperatur prosesor saat setelah memainkan game PUBG Mobile selama kurang lebih setengah jam juga.

Terus terang, saat bermain PUBG ini, jari dan telapak tangan sudah mulai merasakan hangat yang agak kurang nyaman. Tetapi ini masih dalam taraf wajar.


Kesimpulan
Sebagai sebuah smartphone premium flagship, bukan affordable flagship, Huawei P20 Pro merupakan smartphone yang sangat luar biasa. Performa oke, layar ciamik, fitur UI yang sangat berlimpah dan bermanfaat, prosesor kencang, baterai hemat merupakan kelebihan utamanya. Soal kamera, apalagi saat low light, terbukti dahsyat.

Terlepas dari apapun teknik yang mereka gunakan untuk memotret, khususnya dalam modus night mode, kemampuan fotografi Huawei P20 Pro ini memang tak ada duanya. Tak heran kalau DxOMark memberikan poin tertinggi untuk hasil foto kamera smartphone yang satu ini.

Meski sudah dirilis pada pertengahan tahun 2018 lalu, rasanya smartphone ini masih sangat layak untuk dimiliki sampai 1-2 tahun ke depan. Apalagi kalau Anda menggemari fotografi dan sering memotret dalam berbagai kondisi.



Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Setelah Borong Chip Nvidia, Kini Oracle Borong Chip AI AMD

Luar biasa. Oracle baru saja mengumumkan kesepakatan besar dengan AMD untuk membeli 30.000 akselerator AI Instinct MI355X. Pengumuman ini disampaikan dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025, di mana Larry Ellison secara santai menyebut bahwa perusahaannya telah menandatangani kontrak bernilai miliaran dolar dengan AMD. Langkah ini menjadi menarik perhatian karena sebelumnya Oracle telah berkomitmen mendukung Nvidia melalui Project Stargate, sebuah klaster AI raksasa dengan 64.000 unit GPU Nvidia. Keputusan Oracle untuk berinvestasi dalam hardware AMD menandakan bahwa dominasi Nvidia di pasar akselerator AI mungkin mulai goyah. AMD Instinct MI355X merupakan pesaing langsung GPU Nvidia generasi terbaru, Blackwell B100/B200. Menggunakan proses fabrikasi 3nm dari TSMC dan arsitektur CDNA 4, chip ini dibekali dengan 288GB memori HBM3E dan bandwidth mencapai 8TB/detik. Dukungan untuk format FP6 dan FP4 menambah daya tariknya bagi kebutuhan AI. Pesanan besar Oracle ini mengindikasikan bahwa...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Qualcomm Snapdragon 8 Elite 2 Bocor di AnTuTu, Catatkan Skor Fantastis

Chipset generasi terbaru dari Qualcomm, yang kemungkinan akan diberi nama Snapdragon 8 Elite 2, diperkirakan akan dirilis pada Oktober mendatang. Meskipun nama resminya belum dikonfirmasi, bocoran dari China menunjukkan bahwa chipset ini akan mencatatkan skor luar biasa di benchmark AnTuTu. Berdasarkan bocoran tersebut, Snapdragon 8 Elite 2 mencatat skor sekitar 3,8 juta di AnTuTu. Sebagai perbandingan, iQOO 13 yang menggunakan Snapdragon 8 Elite saat ini menjadi pemegang rekor tertinggi dengan skor sekitar 2,69 juta. Dengan demikian, Snapdragon 8 Elite 2 diprediksi membawa peningkatan performa hingga 41% dibandingkan pendahulunya. Luar biasa sekali bukan? Meski skor AnTuTu bukan satu-satunya tolok ukur performa keseluruhan, angka ini tetap memberikan gambaran tentang peningkatan signifikan yang ditawarkan oleh chipset terbaru Qualcomm. Apalagi, di pasar China, skor benchmark masih menjadi salah satu aspek penting dalam penilaian perangkat. Snapdragon 8 Elite 2 akan menggunakan CPU Ory...

Bikin Chip dan OS Sendiri, Apple Ikuti Langkah Apple?

Huawei semakin mempercepat langkah mereka untuk menghapus ketergantungan pada teknologi Amerika, dengan mengandalkan chip Kirin X90 buatannya sendiri. Chip tersebut baru saja mendapatkan sertifikasi keamanan nasional Level 2 dari China’s Information Technology Security Evaluation Centre, yang membuka jalan bagi penggunaannya di sektor pemerintahan dan segmen perusahaan. Dengan sanksi AS yang terus menekan rantai pasokannya, Huawei kini beralih sepenuhnya ke prosesor dalam negeri. Setelah Washington mencabut lisensi khusus Intel dan Qualcomm untuk memasok chip lama ke Huawei, perusahaan ini juga bersiap untuk mengganti Windows dengan HarmonyOS di PC yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Sebelumnya, Huawei mengandalkan prosesor Intel Core dan Snapdragon dari Qualcomm untuk laptopnya. Kini, laptop Qingyun W515x dan L540, yang menggunakan chip Kirin 9000C dan 9006C, telah mendapatkan sertifikasi, membuka jalan bagi peluncuran lebih luas di China. Bos bisnis konsumen Huawei, Richard Yu Che...