Langsung ke konten utama

Lenovo Yoga S940, Laptop Tipis Baterai Besar 52Whrs

Seakan tak ingin ketinggalan, Lenovo pun kini menghadirkan laptop ultrabook terbarunya dengan baterai yang berkapasitas besar. Seperti diketahui, produsen yang sudah tidak lagi berkecimpung di Industri smartphone tersebut terus mengembangkan teknologi mutakhir di perangkat komputasi mobile.

Salah satu buktinya adalah dengan kehadiran Lenovo Yoga S940 di pasaran Indonesia. Ultrabook ekstra tipis ini punya ketebalan hanya 1,22cm saja dan bobot yang hanya 1,2Kg.


Meski tipis, notebook yang tampak cantik dan elegan ini juga sudah diperkuat oleh prosesor yang mumpuni. Sebagai informasi, Lenovo Yoga S940 menggunakan prosesor Intel Core i5-8265U atau Intel Core i7-8565U yang mampu menjalankan aplikasi dengan cepat dan lancar. Selain itu, dukungan RAM hingga 16GB membuat laptop ini punya kemampuan untuk menjalankan aplikasi secara multitasking tanpa hambatan berarti.

Di sisi lain, untuk urusan penyimpanan internal, Lenovo menyematkan sebuah storage berbasis PCIe NVMe M.2 SSD hingga kapasitas 1TB yang mampu memberikan waktu loading sangat cepat ketika penggunanya membuka aplikasi maupun sistem operasi.

Tak sampai di situ, Lenovo pun mengklaim bahwa Yoga S940 menjadi laptop pertama di dunia yang menggunakan layar Contour Glass sehingga memberikan tampilan desain yang menawan. Untuk layarnya sendiri, notebook ini mempunyai layar 14 inci dengan resolusi hingga Ultra HD (2840 x 2160 piksel).


Layarnya itu pun sudah menggunakan teknologi IPS yang memungkinkan penggunanya masih dapat melihat konten pada layar hingga sudut kemiringan 178 derajat. Adapun layar berlapis Anti-Glare coating membuat penggunanya masih dapat melihat konten pada layar, meskipun bekerja di ruangan yang banyak pantulan cahaya dari berbagai arah.

Baca juga:

Untuk menopang keamanan, notebook ultra tipis ini dilengkapi dengan fitur Lenovo Smart Assist yang merupakan rangkaian fitur cerdas menggunakan kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Tak hanya untuk meningkatkan pengalaman dari segi privasi, keamanan, fitur ini tentunya memberikan rasa kenyamanan lebih bagi penggunanya.

Sebagai contoh, pengguna notebook ini dapat melakukan login atau membuka kunci laptop Yoga S940 dengan Facial Recognition melalui kamera infra merah yang ditambahkan dukungan berbasis AI agar dapat mendeteksi penggunanya. Yang menarik, saat pengguna berpindah tempat, maka layar akan terkunci secara otomatis.

Nah ini dia yang juga sangat menarik. Lenovo Yoga S940 mempunyai baterai 52Wh 4 Cell Lithium Polymer yang diklaim oleh pihak Lenovo mampu bertahan selama 15 jam saat pemakaian normal. Daya tahan selama ini bisa terjadi berkat kemampuannya yang dapat mengenali pola penggunaan sehingga dapat membuat konsumsi baterai lebih efisien, namun performa tetap optimal.


Di Indonesia, laptop yang satu ini dijual secara resmi di harga mulai dari Rp24.999.000 lewat distributor resmi serta toko ritel online mitra Lenovo di berbagai penjuru negeri.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...