Langsung ke konten utama

Perbedaan Performa Snapdragon 712 vs Snapdragon 710 dan Snapdragon 675

Realme belum lama ini memperkenalkan smartphone quad camera terbarunya yakni seri Realme 5 dan Realme 5 Pro. Produk ini sudah mulai dipasarkan di beberapa negara di dunia dan akan segera hadir di pasaran Indonesia dalam waktu dekat.

Model yang paling menarik tentunya adalah Realme 5 Pro, sebuah smartphone generasi penerus dari Realme 3 Pro yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Ia hadir dengan beberapa upgrade di sisi internalnya, khususnya prosesor mutakhir Qualcomm Snapdragon 712. Dan upgrade yang paling signifikan adalah digunakannya empat buah sensor kamera di smartphone tersebut.


Meski demikian, kita tidak akan mengulas Realme dan Realme 5 Pro barunya. Pada kali ini, kita akan membahas prosesor yang akan digunakan, yakni Qualcomm Snapdragon 712. Seperti apa performanya jika dibandingkan dengan versi terdahulunya seperti Qualcomm Snapdragon 710 ataupun Snapdragon 675.


Sebagai alat pembanding, Snapdragon 712 yang dipasang di Realme 5 Pro akan diukur performanya untuk diketahui sampai sejauh mana performanya jika dibandingkan dengan Snapdragon 710 yang digunakan Realme 3 Pro dan Snapdragon 675 yang dipasang oleh Redmi pada Note 7 Pro.

Baca juga:

Harapannya, dengan melihat hasil performa yang ditawarkan, Anda juga akan mendapatkan gambaran seperti apa peningkatan yang akan Anda dapat jika meng-upgrade Realme 3 Pro Anda ke Realme 5 Pro. Atau menjual Redmi Note 7 Pro Anda dan menggantinya dengan Realme 5 Pro. Mari kita lihat.


Prosesor Qualcomm Snapdragon 712 merupakan upgrade minor dari Snapdragon 710. Keduanya menggunakan core yang sama, GPU yang sama, modem dan ISP yang sama. Hanya ada satu perbedaannya, yakni pada clock speed Kryo 360 core-nya saja yang sedikit ditingkatkan. Terbukti, terdapat peningkatan sekitar 10 persen pada aplikasi benchmark Antutu.

Jika di benchmark Antutu prosesor Qualcomm Snapdragon 712 sangat unggul berkat penggunaan chip GPU Adreno 616 yang ditingkatkan kecepatannya, tetapi core Kryo 460 terbaru yang digunakan prosesor Qualcomm Snapdragon 675 menawarkan performa yang sangat tinggi. Bisa Anda simak pada tabel di atas seperti apa kehebatan prosesor Snapdragon 675 dibanding 712.


Core prosesor berbasis Kryo 360 lawas seperti milik Snapdragon 712 ataupun 710 secara multi-core pun belum sanggup mengungguli Kryo 460 terbaru.


Dari aplikasi benchmark 3DMark, kehebatan GPU Adreno 616 milik Snapdragon 710 dan 712 tampak jelas dibandingkan dengan Adreno 612 milik Snapdragon 675. Artinya, saat ini, untuk segmen mainstream atau mid end, smartphone berbasis Qualcomm Snapdragon 712 merupakan salah satu yang terbaik untuk gaming.


Meski dari sisi performa CPU Qualcomm Snapdragon 710 tertinggal cukup signifikan dibanding 675, tetapi prosesor ini menawarkan performa grafis dan akhirnya overall yang sangat baik.




Kesimpulan
Agak unik memang strategi Qualcomm dalam menghadirkan teknologi System on Chip (Soc)-nya. Angka depan lebih besar, bukan berarti performa yang lebih tinggi. Anda sebagai pengguna perlu meneliti dulu apa yang ada di dalam prosesor tersebut sehingga tahu apa yang bisa diharapkan.

Dalam kasus prosesor Qualcomm Snapdragon 712, prosesor ini merupakan upgrade yang lumayan buat Anda yang masih menggunakan smartphone dengan prosesor Snapdragon 710, 660, 650 dan seri di bawahnya.

Lalu, apakah Realme 5 Pro merupakan pilihan yang menjanjikan? Bisa dibilang, ya! Tetapi kalau saat ini Anda sudah menggunakan Realme 3 Pro atau Redmi Note 7 Pro, tidak perlu lah pindah ke Realme 5 Pro ini.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Google PHK Ratusan Karyawan Divisi Android, Chrome dan Pixel

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi global. Kali ini, Google menjadi sorotan setelah memecat ratusan karyawan dari divisi Android, Chrome, dan Pixel. Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan restrukturisasi internal dengan menggabungkan tim Android dan Chrome ke dalam grup Pixel and Devices di bawah pimpinan Rick Osterloh pada 2024. Dalam pernyataan resminya, Google mengonfirmasi adanya "pengurangan pekerjaan" sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjadi lebih gesit dan efisien. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci tim mana saja yang terdampak, Google memastikan bahwa langkah ini tidak akan memengaruhi rencana produk yang telah disiapkan untuk tahun ini. PHK kali ini bukanlah yang pertama bagi Google. Pada 2023 lalu, perusahaan induk Alphabet tersebut juga memangkas hampir 6 persen dari total tenaga kerjanya secara global. Kala itu, alasan yang disampaikan serupa: menyesuaikan skala operasional dan meningkatkan fokus k...

Tarif Baru AS Guncang Industri Teknologi Eropa

Presiden Donald Trump kembali memicu ketegangan dagang global dengan menerapkan tarif 20 persen untuk impor teknologi dari Uni Eropa, dua kali lipat dari tarif untuk Inggris dan hanya sedikit lebih ringan dari tarif 32 persen untuk Swiss.  Langkah ini langsung mengguncang ekosistem teknologi Eropa, dari produsen perangkat keras hingga startup berbasis layanan. Perusahaan teknologi memperingatkan dampak besar, mulai dari gangguan rantai pasokan, lonjakan biaya produksi, hingga potensi mandeknya aliran modal ventura. Louis Fearn dari InMotion Ventures menyebut kebijakan ini memaksa banyak startup untuk mengevaluasi kembali lokasi kantor pusat mereka dan mencari pasar alternatif. Bagi perusahaan seperti HappyOrNot asal Finlandia yang mengandalkan pasar AS untuk setengah dari pendapatannya, dampaknya sangat terasa. CEO Miika Mäkitalo bahkan mempertimbangkan memindahkan produksi ke Amerika Serikat. Bahkan startup yang tidak menjual produk fisik ikut terdampak. CEO fintech Okoora asal Sw...

Peneliti Kembangkan Permen Karet Penangkal Flu dan Herpes

Di tengah meningkatnya ancaman penyakit menular global, mulai dari COVID-19, H1N1, SARS, Ebola, Zika, hingga flu burung H5N1, penyakit virus umum seperti flu musiman dan herpes juga terus membebani sistem kesehatan dan ekonomi dunia.  Di Amerika Serikat saja, flu musiman menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari $11,2 miliar per tahun. Sementara itu, virus herpes simpleks-1 (HSV-1), yang menyebar terutama melalui kontak oral, menginfeksi lebih dari dua pertiga populasi dunia dan merupakan penyebab utama kebutaan infeksius di negara-negara Barat. Sayangnya, tingkat vaksinasi flu masih rendah, dan belum tersedia vaksin untuk HSV. Karena itu, diperlukan pendekatan baru yang menargetkan penurunan viral load di lokasi utama penularan, yaitu rongga mulut. Menjawab tantangan ini, para peneliti dari School of Dental Medicine University of Pennsylvania dan kolaborator dari Finlandia mengembangkan permen karet dari kacang Lablab purpureus yang mengandung protein antiviral alami bernama FRIL. S...

Microsoft Tunda Proyek Data Center, Termasuk di Indonesia

Microsoft dikabarkan menunda berbagai proyek pembangunan pusat data di beberapa wilayah dunia, termasuk Indonesia, Inggris, Australia, dan sejumlah negara bagian di AS. Langkah ini disebut sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap rencana ekspansi pusat data untuk mendukung layanan cloud dan kecerdasan buatan (AI). Sebagai pemimpin dalam layanan AI berkat kemitraannya dengan OpenAI, keputusan Microsoft menjadi sorotan para investor. Mereka mempertanyakan apakah langkah ini mencerminkan tantangan konstruksi seperti pasokan daya dan material, atau justru menandakan penurunan permintaan layanan AI. Beberapa proyek yang ditunda termasuk pengembangan di Jakarta dan ekspansi di Wisconsin, lokasi yang sebelumnya dikunjungi Presiden AS Joe Biden. Di Inggris, Microsoft juga menghentikan negosiasi untuk menyewa pusat data yang dirancang untuk chip AI Nvidia. Sementara itu, di North Dakota, pembicaraan Microsoft dengan penyedia fasilitas juga gagal mencapai kesepakatan. Microsoft mengakui ...