Kepala LAPAN (Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional) Thomas Djamaluddin mengutarakan rencana besar pemerintah Indonesia terkait bisnis komersial antariksa. Rencananya, pemerintah akan membangun sebuah handar antariksa di Pulau Biak, Papua.
Pulau Biak dipilih karena lokasinya berada sangat dekat dengan garis khatulistiwa sehingga memudahkan peluncuran roket pembawa satelit. Posisinya yang berada sangat dekat dengan tengah belahan bumi tersebut juga membuat peluncuran roket menjadi lebih efisien dan murah.
Menurut Kepala LAPAN, program antariksa merupakan program yang tepat untuk menyambut 100 tahun Indonesia Merdeka. Sebagai sebuah negara besar, Indonesia harus punya kemampuan untuk penelitian dan penerbangan antariksa.
Bagi masyarakat sendiri, Thomas menyebutkan, program antariksa yang dicita-citakan LAPAN merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan antariksa dan sains pada masyarakat luas. Seperti diketahui, tema seputar UFO, alien, dan bumi datar merupakan isu yang sangat menarik perhatian banyak orang, dan perlu ditemukan jawaban ilmiah terkait hal tersebut.
Selain bandar antariksa, LAPAN berpendapat, Indonesia pun harus sudah bisa membuat satelit sendiri, membuat roket peluncurnya sendiri, dan meluncurkan dari bumi Indonesia sendiri. Saat ini, teknologi antariksa memang sangat mahal, namun demikian berpotensi menghadirkan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang keluarkan.
Baca juga:
Jika Anda ingat, Thomas menambahkan, presiden Soekarno pernah menyatakan bahwa: bila Indonesia ingin sejajar dengan negara-negara maju, setidaknya ada dua bidang keilmuan yang harus dikuasai.
Pertama adalah bidang ilmu atom, dan kedua, adalah ilmu antariksa. Dan antariksa sendiri, dianggap menawarkan nilai komerisal serta menguntungkan sebagai bisnis saat pihak swasta mulai masuk. Contoh yang paling nyata adalah program spaceX.
Di sisi lain, perkembangan teknologi penerbangan dan antariksa terus berubah sangat cepat dan menghasilkan banyak industri baru (start-up). Teknologi penerbagan telah menjadi kebutuhan manusia yang terus tumbuh dengan tuntutan perkembangan zaman.
Tuntutan pengguna akan hilirisasi hasil litbang keantariksaan menjadi target utama di rencana strategis 5 tahunan berikutnya antara tahun 2020-2024. Percepatan hilirisasi produk LAPAN ini dibantu oleh lahirnya industri baru (start-up) yang harus dibangun dan dibina oleh LAPAN. Dengan pertumbuhan start-up keantariksaan, diharapkan bisa mendukung perkembangan sektor pembangunan nasional yang akhirnya berdampak pada peningkatan kekuatan ekonomi nasional.
Pulau Biak dipilih karena lokasinya berada sangat dekat dengan garis khatulistiwa sehingga memudahkan peluncuran roket pembawa satelit. Posisinya yang berada sangat dekat dengan tengah belahan bumi tersebut juga membuat peluncuran roket menjadi lebih efisien dan murah.
Menurut Kepala LAPAN, program antariksa merupakan program yang tepat untuk menyambut 100 tahun Indonesia Merdeka. Sebagai sebuah negara besar, Indonesia harus punya kemampuan untuk penelitian dan penerbangan antariksa.
Bagi masyarakat sendiri, Thomas menyebutkan, program antariksa yang dicita-citakan LAPAN merupakan salah satu upaya untuk memperkenalkan ilmu pengetahuan antariksa dan sains pada masyarakat luas. Seperti diketahui, tema seputar UFO, alien, dan bumi datar merupakan isu yang sangat menarik perhatian banyak orang, dan perlu ditemukan jawaban ilmiah terkait hal tersebut.
Selain bandar antariksa, LAPAN berpendapat, Indonesia pun harus sudah bisa membuat satelit sendiri, membuat roket peluncurnya sendiri, dan meluncurkan dari bumi Indonesia sendiri. Saat ini, teknologi antariksa memang sangat mahal, namun demikian berpotensi menghadirkan manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan dengan biaya yang keluarkan.
Baca juga:
- Belanja Virtual JD.ID Hadir di Stasiun Kereta Jabodetabek
- Di Masa Datang, Pengiriman Barang Akan Dilakukan oleh Drone
- Melirik Persaingan Ponsel Lipat 2019
Jika Anda ingat, Thomas menambahkan, presiden Soekarno pernah menyatakan bahwa: bila Indonesia ingin sejajar dengan negara-negara maju, setidaknya ada dua bidang keilmuan yang harus dikuasai.
Pertama adalah bidang ilmu atom, dan kedua, adalah ilmu antariksa. Dan antariksa sendiri, dianggap menawarkan nilai komerisal serta menguntungkan sebagai bisnis saat pihak swasta mulai masuk. Contoh yang paling nyata adalah program spaceX.
Di sisi lain, perkembangan teknologi penerbangan dan antariksa terus berubah sangat cepat dan menghasilkan banyak industri baru (start-up). Teknologi penerbagan telah menjadi kebutuhan manusia yang terus tumbuh dengan tuntutan perkembangan zaman.
Tuntutan pengguna akan hilirisasi hasil litbang keantariksaan menjadi target utama di rencana strategis 5 tahunan berikutnya antara tahun 2020-2024. Percepatan hilirisasi produk LAPAN ini dibantu oleh lahirnya industri baru (start-up) yang harus dibangun dan dibina oleh LAPAN. Dengan pertumbuhan start-up keantariksaan, diharapkan bisa mendukung perkembangan sektor pembangunan nasional yang akhirnya berdampak pada peningkatan kekuatan ekonomi nasional.