Ada kabar gembira bagi para penggemar konsol game besutan Nintendo yakni Nintendo Switch. Pada penghujung tahun 2019 ini, Nintendo Switch masuk dalam kategori 10 gadget terbaik dalam satu dekade terakhir. Dan bukan main-main, predikat tersebut datang dari media yang sangat punya reputasi tinggi, yakni majalah Time.
Menurut Time, Nintendo Switch telah memberikan kontribusi penting pada sektor gaming. Ia menghadirkan teknologi hybrid, di mana konsol tersebut dapat dimainkan secara portabel maupun dikoneksikan ke layar TV.
Teknologi hybrid yang hadir pada konsol ini memberikan keleluasaan kepada para pemain. Mereka bisa bermain game di mana saja dan kapan saja dengan mode portabel, dan memanfaatkan TV untuk menambah pengalaman bermain menjadi lebih menyenangkan.
Sebagai gambaran, seminggu setelah peluncuran perdananya pada Maret 2017 lalu, konsol ini dinobatkan menjadi konsol terlaris di AS, Eropa, dan Australia dengan total penjualan hingga mencapai 1,5 juta unit.
Tidak hanya itu saja, untuk menjangkau pengguna yang lebih luas, Nintendo juga menawarkan konsol serupa dengan versi "lite". Konsol mini ini memiliki harga yang lebih murah dari konsol versi reguler-nya. Hingga September lalu, Nintendo berhasil menjual Switch Lite sebanyak 1,95 juta unit.
Baca juga:
Model terbaru ini juga terlihat identik dengan perangkat keras versi sebelumnya, tetapi memiliki tenaga daya tahan baterai yang cukup lama. Misalnya, pada saat digunakan untuk bermain game "The Legend of Zelda: Breath of the Wild", menurut perbandingan di situs web Nintenod, baterainya sanggup bertahan hingga 5,5 jam. Padahal, Nintendo Switch versi original hanya mampu memainkan game tersebut hingga 3 jam saja.
Dibanding Nintendo Switch original, Nintendo Switch Lite diperkuat prosesor quad core Nvidia Tegra X1 berkecepatan hingga 1GHz, RAM 4GB dan eMMC 32GB. Layar 5,5 inci yang digunakan punya resolusi HD dan diperkuat baterai 3.570mAh. Adapun untuk Nintendo Switch original, layarnya lebih besar yakni 6,2 inci dengan baterai 4.310mAh.
Menurut Time, Nintendo Switch telah memberikan kontribusi penting pada sektor gaming. Ia menghadirkan teknologi hybrid, di mana konsol tersebut dapat dimainkan secara portabel maupun dikoneksikan ke layar TV.
Teknologi hybrid yang hadir pada konsol ini memberikan keleluasaan kepada para pemain. Mereka bisa bermain game di mana saja dan kapan saja dengan mode portabel, dan memanfaatkan TV untuk menambah pengalaman bermain menjadi lebih menyenangkan.
Sebagai gambaran, seminggu setelah peluncuran perdananya pada Maret 2017 lalu, konsol ini dinobatkan menjadi konsol terlaris di AS, Eropa, dan Australia dengan total penjualan hingga mencapai 1,5 juta unit.
Tidak hanya itu saja, untuk menjangkau pengguna yang lebih luas, Nintendo juga menawarkan konsol serupa dengan versi "lite". Konsol mini ini memiliki harga yang lebih murah dari konsol versi reguler-nya. Hingga September lalu, Nintendo berhasil menjual Switch Lite sebanyak 1,95 juta unit.
Baca juga:
- Tips Bermain Game Android di Notebook
- Ini Dia, 5 Gamers Cantik dan Berprestasi di Indonesia
- Cara Download Game Balapan Gratis Grid 2 Original di Steam!
Model terbaru ini juga terlihat identik dengan perangkat keras versi sebelumnya, tetapi memiliki tenaga daya tahan baterai yang cukup lama. Misalnya, pada saat digunakan untuk bermain game "The Legend of Zelda: Breath of the Wild", menurut perbandingan di situs web Nintenod, baterainya sanggup bertahan hingga 5,5 jam. Padahal, Nintendo Switch versi original hanya mampu memainkan game tersebut hingga 3 jam saja.
Dibanding Nintendo Switch original, Nintendo Switch Lite diperkuat prosesor quad core Nvidia Tegra X1 berkecepatan hingga 1GHz, RAM 4GB dan eMMC 32GB. Layar 5,5 inci yang digunakan punya resolusi HD dan diperkuat baterai 3.570mAh. Adapun untuk Nintendo Switch original, layarnya lebih besar yakni 6,2 inci dengan baterai 4.310mAh.