Ditengah maraknya perkembangan metode transportasi umum modern, perusahaan ride-hailing asal Singapura, Grab yang banyak beroperasi di sejumlah negara di Asia Tenggara, rupanya akan menambah satu lagi alternatif transportasi umum. Diketahui, mereka tengah mempersiapkan layanan taksi terbang.
Hal tersebut terungkap dari munculnya nota kesepahaman yang dibuat oleh Grab bersama dengan Volocopter. Sebagai informasi, Volocopter merupakan perusahaan rintisan yang memproduksi helikopter dengan desain baling-baling mirip sebuah drone.
Dua startup ini kabarnya ingin mencari lokasi yang cocok serta rute perjalanan yang sesuai di kawasan Asia Tenggara untuk uji coba. Nantinya, layanan taksi terbang ini juga dapat dipesan secara online, sama seperti layanan taksi Grab pada umumnya.
Volocopter sendiri baru-baru ini memamerkan pesawat terbang elektrik buatannya dalam sebuah konferensi teknologi di Singapura. Dalam ajang tersebut, pesawat tersebut dipamerkan bersama sebuah "VoloPort" atau helipad yang khusus dibuat untuk Volocopter.
VoloPort tersebut menjadi titik di mana pesawat akan mengudara atau mendarat. Nantinya, VoloPort akan digunakan helikopter untuk berhenti dari satu tempat ke tempat yang lain.
Baca Juga:
Menurut informasi yang diungkapkan The Verge, bentuk helikopter ini mirip dengan telur dengan 18 buah rotor. Taksi terbang ini tentu berbeda dari pesawat terbang pada umumnya. Kemungkinan, helikopter ini hanya bisa mengangkut satu penumpang dalam satu waktu.
Volocopter akan fokus beroperasi di sejumlah titik lokal. Sehingga, penumpang akan diangkut dan diturunkan dari satu VoloPort ke Voloport yang lain. Taksi terbang online ini akan mulai lepas landas pada tahun 2022.
Volocopter menargetkan akan membuat puluhan titik VoloPort di Singapura pada tahun 2035 mendatang. Dengan jumlah sebanyak itu, Grab diperkirakan bisa mengangkut sebanyak 10.000 penumpang setiap hari.
Akan tetapi, Grab bukanlah satu-satunya perusahaan ride hailing yang mengincar potensi taksi udara. Sebelumnya, Uber sesumbar akan meluncurkan layanan taksi terbang pada tahun 2023.
Kabarnya, Uber telah bekerja sama dengan beberapa mitra, salah satunya produsen pesawat terbang VTOL. Meski demikian, fungsi taksi terbang online ini juga masih dipertanyakan. Apakah nanti dampaknya akan signifikan terhadap masyarakat banyak atau hanya sebagai jalan keluar bagi segelintir orang kaya untuk lepas dari kemacetan kota.
Hal tersebut terungkap dari munculnya nota kesepahaman yang dibuat oleh Grab bersama dengan Volocopter. Sebagai informasi, Volocopter merupakan perusahaan rintisan yang memproduksi helikopter dengan desain baling-baling mirip sebuah drone.
Dua startup ini kabarnya ingin mencari lokasi yang cocok serta rute perjalanan yang sesuai di kawasan Asia Tenggara untuk uji coba. Nantinya, layanan taksi terbang ini juga dapat dipesan secara online, sama seperti layanan taksi Grab pada umumnya.
Volocopter sendiri baru-baru ini memamerkan pesawat terbang elektrik buatannya dalam sebuah konferensi teknologi di Singapura. Dalam ajang tersebut, pesawat tersebut dipamerkan bersama sebuah "VoloPort" atau helipad yang khusus dibuat untuk Volocopter.
VoloPort tersebut menjadi titik di mana pesawat akan mengudara atau mendarat. Nantinya, VoloPort akan digunakan helikopter untuk berhenti dari satu tempat ke tempat yang lain.
Baca Juga:
- Taksi Listrik Bandara Soetta Dihadirkan Hyundai dan Grab
- Drone Besar ini Bisa Angkut Manusia
- Cari Tahu Jadwal MRT Jakarta Dari Google Map
Menurut informasi yang diungkapkan The Verge, bentuk helikopter ini mirip dengan telur dengan 18 buah rotor. Taksi terbang ini tentu berbeda dari pesawat terbang pada umumnya. Kemungkinan, helikopter ini hanya bisa mengangkut satu penumpang dalam satu waktu.
Volocopter akan fokus beroperasi di sejumlah titik lokal. Sehingga, penumpang akan diangkut dan diturunkan dari satu VoloPort ke Voloport yang lain. Taksi terbang online ini akan mulai lepas landas pada tahun 2022.
Volocopter menargetkan akan membuat puluhan titik VoloPort di Singapura pada tahun 2035 mendatang. Dengan jumlah sebanyak itu, Grab diperkirakan bisa mengangkut sebanyak 10.000 penumpang setiap hari.
Akan tetapi, Grab bukanlah satu-satunya perusahaan ride hailing yang mengincar potensi taksi udara. Sebelumnya, Uber sesumbar akan meluncurkan layanan taksi terbang pada tahun 2023.
Kabarnya, Uber telah bekerja sama dengan beberapa mitra, salah satunya produsen pesawat terbang VTOL. Meski demikian, fungsi taksi terbang online ini juga masih dipertanyakan. Apakah nanti dampaknya akan signifikan terhadap masyarakat banyak atau hanya sebagai jalan keluar bagi segelintir orang kaya untuk lepas dari kemacetan kota.