Langsung ke konten utama

Review Asus TUF Gaming FX505DY

Prosesor AMD, baik untuk PC desktop ataupun laptop sudah semakin banyak digunakan. Bahkan menurut data statistik lembaga riset terkemuka seperti IDC ataupun GfK, jumlah pengguna prosesor AMD di Indonesia baik untuk PC desktop ataupun laptop kini sudah di atas 30 persen dan jumlahnya terus meningkat.

Meski merupakan ancaman untuk Intel, khususnya dari sisi penguasaan pasar, akan tetapi ini tentunya kabar baik bagi pengguna. Intel terpaksa harus membuat prosesor yang jauh lebih bagus, mengatur selisih harga platform mereka agar lebih terjangkau, sampai bekerjasama dengan mitra produsen PC atau laptop untuk menghadirkan perangkat komputasi unik atau inovatif.


Pasalnya, tak hanya untuk platform komputer entry level atau mainstream, prosesor AMD khususnya dari seri Ryzen kini juga sudah merangsek jauh masuk ke platform komputer premium dan juga gaming. Termasuk di perangkat laptop. Sebagai contoh, laptop yang akan kita bahas kali ini yakni TUF Gaming FX505DY dari Asus.


Seperti diketahui, saat ini untuk bermain game PC, pengguna tidak hanya dapat melakukannya di desktop PC saja. Laptop gaming modern pun sudah dapat menghadirkan pengalaman gaming yang tidak berbeda jauh dengan PC desktop, apalagi dengan berbagai keunggulan yang dihadirkan. Selain itu tentunya, laptop menawarkan kelebihan dari sisi portabilitas dan desainnya yang juga sudah sangat apik.

Desain
TUF Gaming FX505 merupakan laptop gaming pertama di dunia yang mengusung prosesor powerful AMD Ryzen generasi 3000 series. Selain memiliki konfigurasi core dan thread melimpah, prosesor AMD Ryzen generasi terbaru juga kencang dan ditemani oleh chip grafis modern agar TUF Gaming FX505 dapat menjalankan berbagai game terkini.

Keunggulan lain yang dimiliki oleh TUF Gaming FX505 adalah desain bodinya yang tangguh dan telah mengantongi sertifikasi ketahanan standar militer MIL-STD 810G. Walaupun masih menggunakan material plastik di bagian cover, laptop ini tetap mengusung bodi yang ringkas dengan bezel layar lebih tipis di antara laptop gaming sekelasnya.

Aksen pola simetris yang diberikan juga berhasil memperkuat kesan laptop ini sebagai laptop gaming yang cukup gahar. Meski demikian, sampai saat ini, logo Asus yang tersedia di tengah-tengah cover masih belum memendarkan cahaya dan juga masih berbentuk tulisan Asus. Belum logo seperti yang sudah menjadi ciri  khas ROG. Padahal, TUF juga punya logo sendiri yang berbeda dan tak kalah keren.


Untuk memanjakan pengguna saat bermain game, Asus telah melakukan kustomisasi terhadap tampilan keyboard TUF Gaming  FX505 yang telah dilengkapi pula dengan RGB backlit kekinian. Sama seperti saudaranya di seri ROG, melalui aplikasi Armoury Crate, gamer dapat mengatur tingkat kecerahan backlit pada keyboard dan memilih warna tampilannya.

Keyboard TUF Gaming  FX505 juga memiliki durabilitas tinggi dan tahan terhadap penggunaan hingga 20 juta kali tekan.


Selain daya tahan, untuk memudahkan pengguna saat bermain game, tombol keyboard utama saat bermain game, khususnya game-gamer berbasis First Person Shoot (FPS), tombol WASD pada Asus TUF Gaming FX505 diberi warna yang berbeda. Tombolnya transparan dan sangat kontras dibanding tombol lainnya pada keyboard. Ini tentu sangat memudahkan pengguna saat sedang serius bertanding, khususnya di ruangan yang berpencahayaan kurang.

Fitur
Dari sisi konektivitas, berhubung laptop gaming ini masuk ke segmen mainstream, Asus TUF Gaming  FX505 memang tidak menyediakan port berlimpah di sisinya. Meski demikian, konektivitas yang disediakan sudah cukup memadai.


Di sisi kiri laptop, tersedia port-port mulai dari RJ-45 LAN, HDMI, sebuah port USB 2.0, dua buat port USB 3.1 dan satu combo audio jack. Port power juga ditempatkan di sisi ini.


Di sisi kanan, bersih. Tidak ada port apapun yang disediakan Asus di sana. Hanya ada satu port untuk Kensington Lock. Pemilihan desain seperti ini tentunya sangat menguntungkan. Pengguna yang bermain game ataupun menjalankan aktivitas lain di laptopnya menggunakan mouse, tidak akan terganggu dengan perangkat-perangkat USB, HDMI ataupun audio yang disambungkan ke sana.

Untuk layarnya, Asus TUF Gaming FX505DY dilengkapi layar IPS-level berukuran 15,6 inci yang sudah memiliki resolusi Full HD (1920 x 1080 pixel). Layar tersebut juga sudah menggunakan tenkologi NanoEdge Display sehingga hadir dengan ukuran bezel yang sangat tipis, yaitu hanya 6,5 milimeter.


Dengan bezel yang sangat tipis tersebut, TUF Gaming  FX505 dapat tampil dengan bodi yang lebih ringkas dibandingkan dengan laptop 15 inci lainnya. Meski tipis, bezel tersebut juga masih mampu menampung web camera resolusi HD di bagian atas.


ASUS TUF Gaming  FX505 merupakan salah satu laptop gaming paling tangguh di kelasnya. Seperti pendahulunya, TUF Gaming  FX505 juga sudah mengantongi sertifikasi ketahanan berstandar militer MIL-STD 810G. Sertifikasi ketahanan tersebut membuktikan TUF Gaming  FX505 telah lolos berbagai pengujian ekstrem seperti uji jatuh dan gertaran, uji temperatur, uji kelembapan, hingga uji radiasi sinar matahari.

Untuk engselnya sendiri, meski tidak menggunakan desain Active Aero Cooling system ataupun Ergo Lift Design, namun konstruksinya cukup kokoh dan menggunakan material yang kuat sehingga sanggup bertahan untuk jangka waktu yang cukup panjang.
ASUS juga menghadirkan sistem pendingin khusus yang menggunakan Hypercool Technology. Teknologi pendingin tersebut terdiri dari dua kipas berperforma tinggi serta sistem Anti-Dust Cooling sehingga debu tidak akan menumpuk pada heatsink yang dapat menghambat performa pendinginan. Kombinasi sistem pendingin tersebut membuat komponen pada TUF Gaming  FX505 tidak mudah panas dan memiliki umur penggunaan yang lebih panjang.

Performa
ASUS TUF Gaming  FX505DY ditenagai oleh prosesor AMD Ryzen Mobile yakni Ryzen 5 3550H yang hadir dengan konfigurasi 4 core dan 8 thread dengan kecepatan pemrosesan 2,1GHz yang bisa didongkrak hingga 3,7GHz. Ia punya tiga lapis cache dengan L1, L2, L3 cache sebeasr 384KB, 2MB dan 4MB. Ia masih diproduksi dengan proses manufaktur 12 nanometer dan bekerja dengan daya 12 sampai 35 watt.

Di dalam CPU-nya sendiri sebenarnya sudah tertanam Radeon Vega 8 Graphics yang memiliki 8 core dan bekerja pada frekuensi 1200MHz. Namun Asus menambahkan grafis Radeon RX560 yang lebih bertenaga, dengan RAM dedicated GDDR5 sebesar 4GB.

Pengguna bisa memilih untuk menggunakan Radeon Vega 8 yang sebenarnya sudah cukup bertenaga saat menjalankan aplikasi office, browsing atau menikmati multimedia, hingga lebih hemat energi, atau menggunakan Radeon RX560 saat sedang bermain game.


Yang menarik adalah kombinasi hardware tersebut ternyata tidak hanya powerful untuk menjalankan berbagai macam game modern saat ini, tetapi juga dapat digunakan sebagai penunjang kebutuhan para kreator konten.


Prosesor Ryzen dengan kode nama “Picasso” ini memiliki kemampuan multitasking yang sangat baik berkat jumlah core dan thread yang diusungnya. Prosesor tersebut juga cocok digunakan untuk menjalankan aplikasi profesional seperti video atau photo editor. Kombinasi Radeon RX dan AMD Ryzen pada laptop yang satu ini juga menawarkan "Game Ready Performance" untuk penggunanya.

Asus TUF Gaming FX505DY juga sudah mendukung teknologi dari AMD yakni Radeon FreeSync. FreeSync merupakan teknologi eksklusif AMD yang mampu mengeliminasi efek tearing dan stuttering saat bermain game. Hasilnya, game dapat berjalan lebih mulus dengan gerakan dan tampilan yang tidak terpatah-patah. Kehadiran teknologi ini juga membuat TUF Gaming  FX505 tampil sebagai salah satu laptop berlayar FreeSync yang paling terjangkau di pasar.


Sebelum mengulas kinerjanya, berikut ini spesifikasi teknis Asus TUF Gaming FX505DY:


Untuk mengetahui sejauh mana performanya, berikut ini hasil pengujian yang kami lakukan dengan beberapa software benchmark terpopuler:



Dari sisi CPU, performa prosesor AMD Ryzen 5 yang terpasang pada Asus TUF Gaming FX505DY ini mampu mengungguli prosesor Intel Core i5 bahkan Core i7 versi mobile generasi ke-8. Khususnya saat aplikasi mampu mengerahkan seluruh core prosesor yang ada padanya ataupun bekerja secara multitasking.

Untuk grafis, terbukti juga bahwa Radeon RX560 yang dikombinasikan dengan prosesor Ryzen 5 tersebut mampu menawarkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan Core i5 dengan GTX1050. Performanya grafinya mirip dengan laptop Asus VivoBook Pro F570ZD yang menggunakan Ryzen 5 yang diduetkan dengan Nvidia GeForce GTX 1050.

Dalam kata lain, dalam laptop, terlihat ada kemiripan performa antara Nvidia GeForce GTX 1050 dengan AMD Radeon RX560. Artinya, pengguna tak perlu khawatir akan performa grafis yang disediakan oleh Asus pada laptop yang satu ini. Untuk gaming, masih cukup lah. Berikut ini performa benchmark lainnya:




Bagaimana dengan kemampuan baterainya saat laptop sedang tidak dihubungkan ke stop kontak?


Dari pengujan menggunakan PCMark 10 yang melakukan simulasi pekerjaan modern office, ternyata baterai laptop Asus TUF Gaming FX505DY mampu memasok daya hingga 5 jam 11 menit. Untuk sebuah laptop entry gaming, performa baterai ini cukup lumayan. Sebagai gambaran, laptop gaming biasanya hanya menawarkan performa baterai hingga 3-4 jam saja.


Kesimpulan
Sebagai sebuah laptop entry gaming, Asus TUF Gaming FX505DY menawarkan kombinasi performa CPU dan grafis yang memadai. Meskipun bukan kelas flagship, namun performa yang ditawarkan sudah mampu untuk menjalankan aplikasi 3D ataupun game dengan baik. Tentunya dengan setting resolusi tertentu.

Desainnya yang tidak terlalu “gaming banget” membuat laptop ini pun bisa dijadikan laptop sehari-hari yang lebih dari sekadar laptop mainstream biasa. Seperti contoh, jika dibandingkan dengan seri VivoBook Pro misalnya. Pasalnya, sistem pendinginan, aplikas modifikasi tampilan dan backlit keyboard warna-warni yang disediakan, lebih memanjakan pengguna dibanding saudaranya itu.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Setelah Borong Chip Nvidia, Kini Oracle Borong Chip AI AMD

Luar biasa. Oracle baru saja mengumumkan kesepakatan besar dengan AMD untuk membeli 30.000 akselerator AI Instinct MI355X. Pengumuman ini disampaikan dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025, di mana Larry Ellison secara santai menyebut bahwa perusahaannya telah menandatangani kontrak bernilai miliaran dolar dengan AMD. Langkah ini menjadi menarik perhatian karena sebelumnya Oracle telah berkomitmen mendukung Nvidia melalui Project Stargate, sebuah klaster AI raksasa dengan 64.000 unit GPU Nvidia. Keputusan Oracle untuk berinvestasi dalam hardware AMD menandakan bahwa dominasi Nvidia di pasar akselerator AI mungkin mulai goyah. AMD Instinct MI355X merupakan pesaing langsung GPU Nvidia generasi terbaru, Blackwell B100/B200. Menggunakan proses fabrikasi 3nm dari TSMC dan arsitektur CDNA 4, chip ini dibekali dengan 288GB memori HBM3E dan bandwidth mencapai 8TB/detik. Dukungan untuk format FP6 dan FP4 menambah daya tariknya bagi kebutuhan AI. Pesanan besar Oracle ini mengindikasikan bahwa...

YouTube Kian Ancam Studio Film dan Jaringan TV

Baru-baru ini, lembaga riset independent Moffett Nathanson menjuluki YouTube sebagai "Raja Baru Media," menggantikan dominasi studio film dan jaringan televisi tradisional. Platform milik Alphabet tersebut terus menarik perhatian penonton dan pendapatan iklan, mengubah lanskap industri hiburan. Dengan nilai estimasi $550 miliar—hampir 30% dari total valuasi induknya, YouTube semakin mengukuhkan dominasinya di dunia media. Tahun lalu, platform ini mencetak pendapatan $54,2 miliar, hanya kalah dari Disney.  Namun demikian, analis memperkirakan bahwa pada tahun 2025 ini, YouTube akan melampaui Disney dan menjadi pemimpin dalam keterlibatan pemirsa serta pendapatan. Dalam catatan riset terbaru, Moffett Nathanson menekankan bahwa YouTube berpotensi menjadi agregator utama untuk semua jenis video profesional. Hal ini membuka peluang untuk merebut sebagian dari pasar TV berbayar senilai $85 miliar serta pasar streaming senilai $30 miliar di luar Netflix. Meski YouTube memiliki tingk...

TSMC Memulai Era 2nm dengan Teknologi Gate-All-Around Nanosheets

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company secara resmi meresmikan pembangunan Fab 22 di Kaohsiung. Fab baru ini merupakan bagian dari investasi besar senilai $45 miliar untuk memperkenalkan era chip kelas 2nm.  Langkah tersebut menandai transisi dari teknologi FinFET ke gate-all-around (GAA) nanosheets yang menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi daya. Bersama dengan peresmian pembangunan fabrikasi baru tersebut, pesanan untuk proses N2 resmi dibuka, dengan Apple sebagai pelanggan pertama yang mengadopsi teknologi tersebut. Namun, untuk tahun ini, teknologi backside power delivery network (BPDN) belum akan diterapkan.  TSMC baru akan memperkenalkan versi mereka, yang disebut "Super Power Rail," pada proses 1.6nm di tahun 2026. Saat itu, persaingan dengan Intel semakin ketat, terutama dengan hadirnya teknologi PowerVia pada proses 18A milik Intel. Fab 22 sendiri akan bekerjasama dengan Fab 20 di Baoshan untuk memproduksi wafer N2. Perkiraan kapasitas produksi pada akhi...

Tarif Impor Aluminium Jadi 25%. Harga GPU dan Casing PC Terancam Naik

Pengenaan tarif impor aluminium sebesar 25% oleh Presiden Donald Trump menimbulkan kekhawatiran dalam industri perangkat keras PC. Kebijakan ini berpotensi menaikkan harga kartu grafis dan casing desktop, memperburuk kondisi pasar yang sudah sensitif terhadap inflasi. Sebagai gambaran, aluminium merupakan material utama dalam pembuatan casing PC dan berbagai komponen GPU. Dengan meningkatnya biaya produksi akibat tarif baru ini, harga ritel diperkirakan akan naik.  Kekhawatiran akan naiknya harga tersebut pertama kali muncul di forum Reddit, di mana seorang pengguna mengklaim bahwa tarif tambahan membuat biaya impor GPU pusat data melonjak. Namun, unggahan tersebut segera dihapus oleh moderator. Di sisi lain, CEO Falcon Northwest, Kelt Reeves, mengonfirmasi bahwa perusahaannya telah merasakan dampak tarif baru tersebut. “Kami mengira tarif hanya berlaku untuk aluminium mentah dan baja, bukan produk jadi seperti casing PC,” ujar Reeves. Kebijakan ini ternyata juga mencakup produk tu...