Wabah virus Corona yang belum usai yang sudah berlangsung sejak beberapa waktu lalu membuat Xiaomi, perusahaan asal China mengambil langkah serius. Mereka merancang desain dan mematenkan masker pelindung untuk mengurangi dampak penyebaran virus tersebut.
Padahal, Xiaomi merupakan merek dagang yang lebih dikenal sebagai produsen ponsel. Namun langkah tersebut diambil lantaran maraknya penyebaran virus Corona dan khawatir penyebaranya masih berlanjut hingga kini dan sampai waktu yang belum ditentukan.
Paten tersebut sendiri sudah diajukan ke United States Patent and Trademark Office (USPTO). Deskripsi paten mengungkapkan bahwa masker pintar Xiaomi akan dilengkapi dengan unit komputasi. Seperti apa maskernya?
Pada masker tersebut, akan disematkan prosesor untuk menghitung semua data yang dikumpulkan oleh sensor. Sensor pada masker ini akan merekam data seperti total waktu pemakaian, penyerapan polusi, volume pernapasan, dan lainnya.
Data itu kemudian akan disimpan di memori atau bisa juga ditransfer dengan modul koneksi. Nantinya akan ada aplikasi pendamping yang akan mengirim rekaman data secara real-time berisi informasi kualitas udara dan sebagainya.
Tidak sampai disitu, masker pintar Xiaomi juga dapat mendeteksi masalah pernapasan dan akan merekomendasikan solusinya melalui aplikasi pendamping.
Namun perlu diingat kembali, itu semua baru sebatas paten dari Xiaomi. Vendor ponsel tersebut juga belum memberikan komentar terkait rencana peluncuran produk tersebut di pasaran dan sepertinya masih membutuhkan waktu untuk itu.
Baca Juga :
Rencananya, masker cerdas dari Xiaomi ini nantinya akan dapat digunakan untuk mengukur kualitas udara yang dihirup oleh penggunanya. Dokumen paten juga mengatakan, masker ini akan dilengkapi dengan komponen elektronik seperti prosesor dan baterai.
Komponen tersebut juga akan didampingi oleh sejumlah sensor, seperti accelerometer dan gyroscope, yang punya beragam fungsi, salah satunya untuk memantau gerakan pengguna dan juga gerakan.
Kemudian data-data tersebut juga akan dapat diakses melalui aplikasi smartphone secara wireless, baik lewat infrared, Bluetooth, maupun NFC.
Belum dapat dipastikan apakah Xiaomi akan benar-benar mengembangkan masker cerdas ini atau tidak. Meski begitu, perangkat ini cukup menarik untuk dinantikan. Terlebih lagi saat ini kondisi udara di dunia sudah semakin memprihatinkan.
Padahal, Xiaomi merupakan merek dagang yang lebih dikenal sebagai produsen ponsel. Namun langkah tersebut diambil lantaran maraknya penyebaran virus Corona dan khawatir penyebaranya masih berlanjut hingga kini dan sampai waktu yang belum ditentukan.
Paten tersebut sendiri sudah diajukan ke United States Patent and Trademark Office (USPTO). Deskripsi paten mengungkapkan bahwa masker pintar Xiaomi akan dilengkapi dengan unit komputasi. Seperti apa maskernya?
Pada masker tersebut, akan disematkan prosesor untuk menghitung semua data yang dikumpulkan oleh sensor. Sensor pada masker ini akan merekam data seperti total waktu pemakaian, penyerapan polusi, volume pernapasan, dan lainnya.
Data itu kemudian akan disimpan di memori atau bisa juga ditransfer dengan modul koneksi. Nantinya akan ada aplikasi pendamping yang akan mengirim rekaman data secara real-time berisi informasi kualitas udara dan sebagainya.
Tidak sampai disitu, masker pintar Xiaomi juga dapat mendeteksi masalah pernapasan dan akan merekomendasikan solusinya melalui aplikasi pendamping.
Namun perlu diingat kembali, itu semua baru sebatas paten dari Xiaomi. Vendor ponsel tersebut juga belum memberikan komentar terkait rencana peluncuran produk tersebut di pasaran dan sepertinya masih membutuhkan waktu untuk itu.
Baca Juga :
- Xiaomi Mi 10 Diluncurkan Secara Sederhana
- Xiaomi Luncurkan Smartwatch "Watch Color"
- Xiaomi Pocophone F2 Beredar 2020?
Rencananya, masker cerdas dari Xiaomi ini nantinya akan dapat digunakan untuk mengukur kualitas udara yang dihirup oleh penggunanya. Dokumen paten juga mengatakan, masker ini akan dilengkapi dengan komponen elektronik seperti prosesor dan baterai.
Komponen tersebut juga akan didampingi oleh sejumlah sensor, seperti accelerometer dan gyroscope, yang punya beragam fungsi, salah satunya untuk memantau gerakan pengguna dan juga gerakan.
Kemudian data-data tersebut juga akan dapat diakses melalui aplikasi smartphone secara wireless, baik lewat infrared, Bluetooth, maupun NFC.
Belum dapat dipastikan apakah Xiaomi akan benar-benar mengembangkan masker cerdas ini atau tidak. Meski begitu, perangkat ini cukup menarik untuk dinantikan. Terlebih lagi saat ini kondisi udara di dunia sudah semakin memprihatinkan.