Langsung ke konten utama

Nonton Film Indonesia Tidak Bisa Lagi di Hooq

Hari ini, penyedia layanan video Hooq dipastikan akan berhenti beroperasi di Indonesia. Ya, tepat pada 30 April, layanan Hooq dilikuidasikan. Padahal, selama beroperasi di Tanah Air, selain menghadirkan layanan lewat aplikasinya sendiri, Hooq juga bekerja sama dengan pihak lain.

Pihak-pihak yang digandeng Hooq dalam menghadirkan layanannya seperti PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk (Telkom), yang mem-bundling Hooq dengan produk internet dan TV kabel IndiHome.


Sementara, anak perusahaan Telkom, yakni PT Telekomunikasi Seluler (Telkomsel) juga turut menghadirkan layanan Hooq di aplikasi Maxstream, serta menyediakan kuota internet khusus untuk mengakses konten di layanan tersebut.


Sehubungan dengan penutupan layanan yang dilakukan Hooq di Indonesia, kabarnya akan ada konten serupa sebagai pengganti Hooq. Dan konten tersebut bakal tersedia bagi pelanggan IndiHome yang membeli bundling Hooq.

Meski demikian, informasinya masih belum jelas, apa sebenarnya jenis konten yang akan didapatkan oleh pengguna IndiHome tersebut. Saat dikonfirmasikan apakah Netflix yang selama ini diblokir Telkom akan dijadikan pengganti Hooq atau ada platform yang lain yang akan mengisi tempat Hooq, masih dalam proses wacana.


Baca Juga:

Di sisi lain, penyedia konten global dan lokal semakin menggairahkan. Biaya konten tetap tinggi, dan kemauan konsumen pasar berkembang untuk membayar telah meningkat secara bertahap di tengah serangkaian pilihan yang semakin meningkat.

Akibatnya, model bisnis yang layak untuk platform distribusi OTT independen menjadi semakin menantang. Sayangnya, Hooq tidak mampu tumbuh secara memadai untuk memberikan hasil yang berkesinambungan sambil menutupi biaya konten yang meningkat dan biaya operasi platform yang juga terus bertambah.


Meskipun pendapatan di akhir tahun lalu meningkat lebih dari dua kali lipat menjadi USD21,9 juta dari USD10 juta di tahun sebelumnya, Hooq masih tenggelam dalam zona merah dengan kerugian sebelum pajak sebesar USD62,5 juta untuk tahun itu. Lebih besar dari kerugian USD56,6 juta pada 2018.

Tetapi pendarahan finansial ini kemungkinan akan berhenti pada Q1 2021 jika proses likuidasi terlaksana.

Sebenarnya, bisnis OTT sangat menantang di tengah persaingan yang ketat dalam layanan streaming video. Sehingga untuk bisa survive diperlukan investasi konten yang signifikan. Di sisi lain, perusahaan telekomunikasi kurang memiliki kemampuan untuk menghasilkan uang dalam menciptakan konten.


Dalam lima tahun terakhir, pasar video streaming terus bertumbuh. Pemain lain di layanan video streaming saat ini termasuk Viu, iFlix dan Catchplay. Sementara pasar global masih dikuasai oleh Netflix, layanan sejenis asal AS.

Sebagai informasi, aplikasi Maxstream bagi pengguna yang terlanjur membeli paket internet untuk mengakses Hooq, seperti paket internet Maxstream, OMG, atau Entertainment, maka kuota tersebut masih bisa dipakai sampai dengan masa berakhir paket.

Postingan Populer

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S...

Liburan Lebih Nyaman dengan XL PRIO PASS dari XL PRIORITAS

Liburan adalah salah satu cara terbaik untuk melepas penat dari rutinitas sehari-hari. Siapa yang tidak menantikan momen berharga ini, apalagi ketika destinasi liburan adalah negara lain dengan banyak hal baru untuk dieksplorasi? Namun, serunya liburan kadang kala bisa terganggu oleh masalah kecil tapi penting, yaitu konektivitas. Terutama ketika Anda perlu mencari WiFi gratis atau mengganti kartu SIM lokal setiap berpindah negara. Kondisi ini membuat liburan yang seharusnya rileks jadi lebih menantang. Untungnya, XL PRIORITAS menawarkan solusi mudah bagi Anda: XL PRIO PASS. Untuk pelanggan XL PRIORITAS yang terdaftar dalam Plan Platinum, Diamond, atau Ultima, ada kabar gembira. Anda bisa merasakan serunya liburan tanpa pusing dengan masalah jaringan berkat layanan PRIO PASS. Ini adalah layanan free roaming yang memungkinkan Anda untuk tetap terhubung di lebih dari 80 negara dengan pilihan durasi roaming 3, 7, hingga 30 hari, yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan perjalanan Anda. Meng...

Review Laptop OLED Murah Asus Vivobook Go 15 E1504

Anda yang bekerja di hadapan komputer seharian mungkin kerap mengalami kelelahan pada mata. Ini tentu hal yang wajar, mengingat demi menjaga kesehatan, mata kita perlu secara berkala istirahat sejenak, melihat pemandangan sekitar atau sekadar mengalihkan pandangan dari layar. Akan tetapi, bagi Anda yang sibuk dan punya setumpuk pekerjaan, meninggalkan layar laptop barang 10-15 menit bukanlah opsi. Apalagi kalau kita sedang di tengah meeting online yang sangat krusial. Atau malah Anda yang menjadi pemateri. Salah satu opsi untuk mengurangi mata lekas lelah saat bekerja adalah menggunakan laptop dengan layar yang lebih lebar dan yang penting, menggunakan panel OLED. Alasannya, layar lebih lebar akan membuat mata tidak harus terlalu dipicingkan untuk melihat teks di layar. Dan laptop OLED membuat mata lebih segar, karena mereduksi pancaran sinar biru yang berbahaya. Laptop OLED yang paling tepat untuk aktivitas seperti ini salah satunya adalah Asus Vivobook Go 15 OLED E1504. Selain murah,...

Review ASUS ExpertBook P5 P5405, Laptop Bisnis dengan Teknologi AI

Bayangkan Anda adalah seorang eksekutif muda yang selalu sibuk dengan jadwal rapat dan perjalanan bisnis. Sebagai rutinitas, Anda memulai hari dengan secangkir kopi dan membuka ASUS ExpertBook P5 P5405 Anda. Laptop ini, dengan desainnya yang ramping dan ringan, terasa seperti sahabat setia yang selalu siap membantu. Setiap hari, Anda memiliki beberapa rapat penting yang harus dihadiri secara virtual. Dengan fitur AI canggih dari ExpertBook P5 P5405, Anda tidak perlu khawatir tentang suara bising di latar belakang. Teknologi noise-canceling memastikan suara Anda terdengar jernih, sementara kamera AI menyesuaikan pencahayaan agar wajah Anda terlihat profesional di layar. Ya, ASUS ExpertBook P5 P5405 adalah laptop bisnis terbaru yang menggabungkan kekuatan dan efisiensi dengan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 258V. Dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan profesional, laptop ini menawarkan performa AI yang canggih, daya tahan baterai yang luar biasa, dan berbagai fitur keamanan yang solid. ...

GPU Masa Depan Tak Butuh CPU?

John Carmack, pengembang legendaris di balik game ikonik seperti Doom, Quake, dan Wolfenstein 3D, mengemukakan gagasan menarik: GPU yang dapat berfungsi sebagai perangkat mandiri tanpa memerlukan CPU. Dalam unggahan di media sosial, Carmack membayangkan GPU dengan kemampuan menghasilkan sinyal video sendiri, menjalankan sistem operasi ringan, dan bahkan menerima input melalui DisplayPort. Carmack menggambarkan GPU yang dapat dihubungkan langsung ke layar dan sumber daya untuk menjalankan diagnostik atau beroperasi tanpa CPU host. Ia juga mengusulkan GPU yang dilengkapi distro Linux ringan, seperti BusyBox, dengan fungsi tambahan seperti menghubungkan keyboard. Menurut Carmack, fitur ini akan mempermudah troubleshooting dan memberikan fleksibilitas lebih kepada pengguna. “Seru rasanya jika GPU dapat menghasilkan sinyal video sendiri dengan informasi diagnostik hanya dengan menyalakannya, tanpa sistem host,” tulisnya. Ia bahkan membayangkan GPU yang memiliki penyimpanan, RAM yang cukup, ...