Langsung ke konten utama

Anonymous Camera, Aplikasi Sensor Foto dan Video

Algoritma pengenalan wajah berguna untuk memudahkan saat mengidentifikasi individu dari satu jepretan foto. Tetapi dengan bantuan kemajuan teknologi saat ini, ada perangkat yang justru berfungsi untuk memudahkan menganonimkan foto dan video serta menghapus informasi yang dapat mengidentifikasi orang.

Teknologi ini dapat diperoleh dari aplikasi kamera baru bernama Anonymous Camera, yang baru saja diluncurkan di iOS App Store, tepatnya tanggal 11 Juni 2020 lalu. 

Anonymous Camera merupakan karya dari Playground, sebuah startup di bidang Artficial Intelligent dari London. Aplikasi tersebut dibangun dengan bantuan jurnalis investigasi yang menginginkan cara mudah untuk merekam narasumber secara anonim. 

Sejauh ini, Anonymous Camera menawarkan fitur yang paling komprehensif dan mudah digunakan dibandingkan dengan aplikasi sejenisnya. 



Cara kerjanya, Anonymous Camera menggunakan teknologi untuk mengidentifikasi orang dalam gambar dan video. Kemudian aplikasi ini mengaburkan, membuat piksel, atau memblokir seluruh wajah atau seluruh tubuh.

Pada beberapa metode blur dan pikselisasi ada yang dapat dibalik dan individu akhirnya dapat diidentifikasi bukan hanya oleh wajah mereka tetapi oleh pakaian, tato, dan metode pengidentifikasi lainnya. Namun lewat aplikasi ini, atribut tersebut juga dapat diblokir secara permanen.

Sumber foto : producthunt.com




















Yang menarik, aplikasi ini juga dapat mendistorsi suara dalam video serta menghapus metadata apapun yang secara otomatis tertanam dalam file oleh kamera pada ponsel. Termasuk waktu foto atau video diambil, tergantung pada pengaturan privasi.

Bahkan jika Anda menganonimkan individu dalam foto, informasi ini dapat mengungkapkan banyak hal. Apakah itu dibagikan secara tidak sengaja secara online atau diambil kemudian saat perangkat dianalisis.

Mungkin yang paling penting, kamera Anonim ini dapat memproses konten secara real time dari perangkat pengguna. Sesuatu yang tidak mungkin dilakukan sebelum ada kemajuan terbaru dalam AI.

Ini berarti, foto dan atau video hanya ada dalam keadaan aslinya untuk waktu singkat. Jadi, jika telepon seseorang tersebut disita di kemudian hari, tidak akan ada file yang akan tersedia, karena semua proses tersebut dilakukan di cloud.


Baca juga:

Gabriel Mitchel dan Aaron Abentheuer, perwakilan dari pendiri Playground, mengatakan kepada The Verge bahwa mereka terinspirasi untuk membuat Anonymous Camera setelah membaca laporan wartawan di Uni Emirat Arab yang menulis tentang penganiayaan terhadap kelompok LGBT.

Mereka khawatir dengan orang-orang yang menangkap berita melalu foto dan video lalu kemudian menganonimkannya melalui Photoshop. Namun pemerintah mungkin dapat menyita kamera mereka dan bisa saja filenya malah jadi tersebar.


Mitchell dan Abentheuer mulai mengerjakan aplikasi tahun lalu. Saat terjadinya protes demokrasi Hong Kong dan beberapa pelanggaran hak asasi terjadi. Hal ini mengilhami mereka dan berhasil mendapatkan sejumlah pengunjuk rasa untuk menguji aplikasi.

Mereka menemukan kelebihannya namun juga kekurangannya. Untuk kekurangannya sendiri, aplikasi ini tidak menganonimkan orang-orang yang jauh dari kamera dan bagi mereka yang dekat, gangguan dari fokus kadang-kadang mememperlihatkan wajah.


Terlepas dari kekurangannya, kelebihannya masih terbilang masih unggul. Paul Cheung, salah satu jurnalis yang telah mencoba aplikasi ini mengatakan melalui The Verge bahwa dia berharap Anonymoous Camera berguna bagi banyak orang, termasuk wartawan, aktivis, dan warga negara yang mendokumentasikan subjek tertentu.

Alat ini, kata Paul, dapat digunakan untuk berita-berita sensitif yang melibatkan para korban pelecehan atau kekerasan seksual, imigran atau demonstran yang tidak berdokumen.

Postingan Populer

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Motorola Terjun ke Industri Laptop

Motorola bersiap memperluas portofolio produknya dengan merilis laptop pertamanya, Moto Book 60, serta tablet terbaru Moto Pad 60 Pro. Kedua perangkat ini dijadwalkan meluncur secara resmi di India pada 17 April ini, dan akan dijual eksklusif secara online melalui Flipkart. Informasi soal perangkat ini mulai beredar sejak Motorola menggoda kehadirannya lewat halaman khusus di platform e-commerce tersebut. Kini, bocoran spesifikasi kunci keduanya pun muncul ke publik. Moto Book 60 hadir sebagai laptop pertama Motorola, menawarkan layar OLED 14 inci beresolusi 2.8K dengan tingkat kecerahan puncak hingga 500 nits. Perangkat ini ditenagai prosesor Intel Core 7, dipadukan dengan dual stereo speaker yang mendukung Dolby Atmos untuk kualitas audio lebih imersif. Soal daya tahan, Moto Book 60 dibekali baterai 60Wh yang mendukung pengisian cepat 60W via USB-C. Desainnya juga dibuat ramping dan ringan, dengan bobot hanya 1,4 kilogram. Motorola menghadirkan pilihan warna menarik hasil kolaborasi ...

Laptop Gaming Murah Asus Makin Banyak Variannya

Asus hari ini resmi memperkenalkan lini laptop gaming terbarunya di Indonesia, Asus Gaming Series. Hadir untuk menjawab kebutuhan gamers yang menginginkan perangkat bertenaga dengan harga yang ramah di kantong, laptop gaming murah Asus Gaming Series menawarkan dua varian, yaitu Asus Gaming V16 dan Asus Gaming K16.  Kedua laptop ini dirancang untuk memberikan pengalaman gaming optimal, lengkap dengan fitur modern dan performa tinggi yang masih dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan. Asal tahu saja, sebelum Asus Gaming Series terbaru ini, laptop gaming murah Asus adalah seri TUF Gaming yang harga laptop gaming Asus yang satu itu kini sudah semakin mahal. “Asus selalu berkomitmen menghadirkan pengalaman gaming terbaik untuk semua. Asus Gaming Series adalah bukti nyata dari komitmen tersebut,” ujar Jimmy Lin, Asus Southeast Asia Regional Director. Asus Gaming V16 menjadi andalan utama dalam seri ini. Laptop gaming murah tapi modern ini mengusung prosesor Intel® Core™ 5 210H dan GPU...

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...