Dikala dunia dilanda pandemi COVID-19, layanan pada aplikasi Zoom mengalami kenaikan pelanggan dan popularitas. Bagaimana tidak,orang-orang mengunduh aplikasi ini agar tetap terhubung selama PSBB atau karantina berlangsung.
Meski begitu, aplikasi Zoom dikritik karena terdapat banyak masalah tentang data privasi dan keamanannya. Pertama kali ditemukan kelemahan dari aplikasi Zoom saat data pengguna versi iOs mengekspos data pengguna tanpa persetujuan penggunanya.
Selain itu adanya pengguna yang tidak diundang atau “Zoombooming” yang ikut hadir dalam telekonferensi pribadi tanpa adanya undangan terlebih dahulu. Sehingga dampaknya adalah maraknya konferensi video yang dibajak oleeh para Zoombooming tersebut.
Sampai-sampai di Indonesia sendiri pihak Kementrian Pertahanan dan BNPT melarang para pegawainnya menggunakan aplikasi ini. Hal ini disebabkan oleh tiga hal yaitu tidak adanya jaminan keamanan dari pihak Zoom, maraknya aduan kebocoran data dan dugaan salinan rekaman yang dilaporkan pihak Zoom ke Negara lain.
Baca Juga:
- Bahaya Menggunakan Zoom Meetings untuk Video ConferenceSebagai
- Zoom Meetings Aplikasi Gratis Untuk Video Conferencing
- Aplikasi Telekonference saat WFH
Namun, kini pengelola Zoom telah berupaya meningkatkan privasi dan keamanan pelanggan dengan mengakuisisi salah satu perusahaan yang membantu mereka dalam meningkatkan enkripsi pada aplikasi ini. Perusahaan tersebut bernama Keybase yang bergerak pada bidang keamanan, kriptografi dan privasi.
Dikutip dari laman Ubergizmo, Zoom merilis fitur enkripsi yang lebih kuat dalam waktu dekat. Namun sayangnya fitur baru tersebut hanya tersedia khusus pelanggan berbayar saja. Hal ini menuai protes dari pengguna yang menggunakan Zoom secara gratis alasannya karena privasi mereka juga tetap harus dilindungi. Meski banyak menuai protes langkah Zoom ini mendapatkan dukungan.
Jon Callas dari organisasi nonprofit American Civil Liberties Union menerangkan bahwa bahwa langkah yang diambil pengelola Zoom dapat menjadikan fitur enkripsi ini menjadi bagian dari langkah layanan keamanannya. Karena dengan layanan yang berbayar memungkinkan Zoom untuk mencegah pengguna yang menggunakan platformya untuk spam atau tindakan jahat lainnya.
Callas juga menjelaskan fitur berbayar ini adalah salah satu cara Zoom untuk mendapatkan keuntungannya sedangkan platform lain seperti Facebook dan Google dapat mendapatkan keuntungan dari iklan.