Facebook dikabarkan akan segera merilis fitur anyar untuk para pengguna
Android. Kabarnya, mereka tengah mempersiapkan beberapa fitur baru, yang yang
telah dinantikan para penggunanya selama ini. Fitur-fitur tersebut adalah
fitur Dark Mode, Pelacakan Covid-19 Corona dan Silent Mode.
Fitur pertama yang digadang akan segara hadir adalah fitur Dark Mode. Fitur
ini sesungguhnya memang fitur yang sudah sangat ditunggu oleh para pengguna
Android.
Sebelumnya, Facebook memang telah memperbarui layanan Facebook desktop yang
memiliki Dark Mode. Mode ini memungkinkan pengguna untuk lebih nyaman
menggunakan Facebook karena intensitas cahaya lebih redup dari versi
original.
Warna dari Dark Mode pada aplikasi Android ini mirip dengan tone warna
pada aplikasi desktop. Ia memiliki latar belakang yang berwarna abu-abu gelap
dan highlight biru. Pengguna dapat mengaktifkan Dark Mode ini secara manual
pada pengaturan aplikasi.
Facebook juga akan menambahkan pelacakan Covid-19. Fitur pelacakan mirip
dengan situs-situs pemerintah yang memberitahu pengguna dengan melacak jumlah
kasus virus corona di sekitar wilayah pengguna. Datanya sendiri merupakan data
yang dikumpulkan selama 3 minggu terakhir sebelum pengguna melihat fitur ini.
Pengguna dapat melihat jumlah kasus pada bagian atas halaman. Bukan hanya
daerah sekitar pengguna tetapi jumlah keseluruhan kasus Covid-19 di Dunia.
Selanjutnya ada Fitur Silent Mode. Pengguna dapat membisukan pemberitahuan
instan dengan mode ini. Saat ini Fitur Silent Mode sudah tersedia di aplikasi
Facebook untuk iOS. Selain ketiga Fitur tadi, Facebook mengumumkan pengguna
dapat mengekspor file foto dan video dari Facebook ke Google.
Facebook Membatasi Halaman dan Grup Ekstrimis di Amerika Serikat
Selainpembaruan Fitur, Baru-baru ini juga Facebook membatasi penyebaran
halaman dan grup yang dikaitkan dengan kata "boogaloo," istilah gaul internet
yang digunakan di beberapa kalangan ekstremis sayap kanan.
Hal ini merujuk pada gagasan tentang Perang Sipil Amerika kedua yang digadang
akan datang. Terlebih sekarang di Amerika sana sedang terjadi demo masal.
Istilah boogaloo baru-baru ini berkembang menjadi gerakan anti-pemerintah yang
terputus-putus dengan berbagai pandangan dan kadang-kadang saling
bertentangan.
Istilah "boogaloo" sering digunakan oleh libertarian, penggemar senjata, dan
anarkis untuk menggambarkan pemberontakan terhadap pemerintah atau lawan
politik sayap kiri yang merupakan salinan cermin dekat, atau sekuel dari,
orang Amerika Perang Sipil.
Pada hari Kamis 4 Juni 2020, FBI menangkap tiga orang di Nevada yang
mengidentifikasi diri dengan gerakan boogaloo dengan tuduhan terkait terorisme
karena merencanakan kekerasan pada protes anti-polisi di Las Vegas.
Laporan Proyek Transparansi Teknologi (TTP) 22 April menemukan 125 grup
boogaloo Facebook dengan lebih dari 72.000 anggota digabungkan. Lebih dari 60
persen kelompok dibuat dalam tiga bulan sebelum laporan itu diterbitkan.
Baca Juga :
- Dark Mode di Facebook Lite
- Facebook Messenger Rooms Bisa Gabung Banyak Orang
- Facebook Buang Miliaran Akun Palsu
Para anggota grup Boogaloo ini membahas strategi taktis, cara bertempur dan
berbagi informasi mengenai jenis senjata, termasuk cara mengembangkan bahan
peledak dan manfaat menggunakan pelontar api.
Beberapa anggota tampaknya terinspirasi dari tweet terbaru Presiden Donald
Trump yang menyerukan kepada orang-orang untuk “kebebasan” Negara bagian di
mana para gubernurnya memberlakukan karantina. Grup-grup ini sangat
meresahkan, untuk itu Facebook mempersulit keberadaan dan ruang lingkup dari
para Boogalo ini di halaman Platform mereka.