Langsung ke konten utama

Beredar, Spesifikasi dan Harga Huawei Nova 7 Sangat Menarik

Huawei baru saja meresmikan smartphone terbaru mereka yang dinamakan Huawei Nova 7. Smartphone ini, mulai dari casing dan modelnya terlihat premium karena body ponsel pintar ini berlapiskan kaca yang terlihat futuristik pada bagian belakangnya.

Pada body luarnya ini, Huawei menerapkan proses CMF-3D yang menghasilkan warna yang nyata dan tentunya terlihat 3D pada tampilannya. Berkat teknologi tersebut, Huawei Nova 7 yang hadir dalam dua warna yaitu Midsummer Purple dan Space Silver tampak memikat.


Dari sisi display, layar pada ponsel ini mengusung panel OLED yang tentunya membuat ponsel ini menjadi lebih hemat energi dan bobotnya pun bisa dibuat menjadi lebih ringan. Adapun layarnya sendiri berukuran 6,53 inch dengan resolusi HD+.


Layarnya terbilang luas dengan punch hole kecil di sudut kiri atas ponsel. Penggunaan bezel yang tipis membuat visual terlihat lebih luas lagi.

Untuk punch hole tersebut, Huawei mengklaim, lubang pada Nova 7 tersebut 23%  lebih kecil dari pendahulunya yakni Nova 5T.

Dari sisi warna, layar Huawei Nova 7 memiliki standard warna DCI-P3 yang memiliki tingkat akurasi presisi serta menjanjikan pengalaman saat menonton film. Untuk kenyamanan mata, layar ponsel telah mengantongi sertifikasi TÜV Rheinland. Sertifikasi ini bertujuan untuk menguji kenyamanan mata dengan melihat intensitas sinar biru atau blue light pada Smartphone.

Huawei Nova 7 sendiri diperkuat oleh chipset Kirin 985 yang dibuat dengan fabrikasi 7 nanometer dan punya RAM 8GB. Sayangnya smartphone ini tidak dibekali slot microSD. Namun tenang, smartphone yang satu ini memiliki memori internal yang cukup besar, yaitu 256GB.

Baca juga:

Apalah smartphone Huawei kalau kameranya tidak bagus. Nah, dari sisi kamera, smartphone ini tidak kalah kece karena memiliki kamera utama 64MP yang dilekapi lensa ultrawide 8MP, lensa telephoto 8MP dan makro 2MP.  Anda suka selfie? Tenang ponsel ini miliki kamera selfie dengan kualitas 32MP.

Huawei pun memberikan fitur menarik yakni Dual-View Video yang dapat merekam video dari dua sisi menggunakan kamera belakang dan depan secara bersamaan dalam satu waktu. Ada juga Super Night Selfie 3.0 yang dapat memotret foto dalam keadaan cahaya yang redup.

Untuk kapasitas baterai, ponsel ini memiliki baterai 4.000 mAh yang dilengkapi fitur pengisian cepat yang bernama Super Charge 40W. Metode tersebut diklaim dapat mengisi daya sampai 75% hanya dalam kurun waktu tiga puluh menit saja.

Smartphone ini sudah mendukung 5G namun karena di Indonesia belum tersedia layanan 5G, pihak Huawei mengunci sementara layanan tersebut.


Huawei Nova 7 menjalankan EMUI 10.1 berbasis Android 10. Sistem operasi tersebut membawa fitur MeeTime yang memungkinkan panggilan video berkualitas tinggi dan screen sharing. Ada juga fitur App Assistant yang dapat membantumu saat bermain game tanpa terputus karena panggilan telepon maupun menerima chat. 

Untuk harganya, smartphone ini dipasarkan di harga Rp6.899.000 dan sedang ada promo cashback sebesar Rp750.000 hingga 24 Juli 2020. Menarik bukan?

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Google PHK Ratusan Karyawan Divisi Android, Chrome dan Pixel

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi global. Kali ini, Google menjadi sorotan setelah memecat ratusan karyawan dari divisi Android, Chrome, dan Pixel. Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan restrukturisasi internal dengan menggabungkan tim Android dan Chrome ke dalam grup Pixel and Devices di bawah pimpinan Rick Osterloh pada 2024. Dalam pernyataan resminya, Google mengonfirmasi adanya "pengurangan pekerjaan" sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjadi lebih gesit dan efisien. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci tim mana saja yang terdampak, Google memastikan bahwa langkah ini tidak akan memengaruhi rencana produk yang telah disiapkan untuk tahun ini. PHK kali ini bukanlah yang pertama bagi Google. Pada 2023 lalu, perusahaan induk Alphabet tersebut juga memangkas hampir 6 persen dari total tenaga kerjanya secara global. Kala itu, alasan yang disampaikan serupa: menyesuaikan skala operasional dan meningkatkan fokus k...

Perang Dagang AS vs China, Taiwan Diuntungkan

Di tengah memanasnya perang tarif antara Amerika Serikat dan China, Beijing kembali mengambil langkah strategis untuk memperkuat rantai pasok semikonduktor domestiknya. Melalui asosiasi industri semikonduktor nasionalnya, China Semiconductor Industry Association (CSIA), pemerintah China merilis kebijakan baru yang membebaskan tarif impor hingga 125 persen untuk chip yang berasal dari Taiwan. Kebijakan ini diumumkan lewat pemberitahuan resmi yang beredar di media lokal. Dalam aturan tersebut, China akan menentukan country of origin untuk produk semikonduktor, khususnya untuk chip yang masih dalam bentuk packaged maupun unpackaged.  Dengan kebijakan ini, perusahaan-perusahaan yang mengandalkan chip dari luar AS, terutama dari Taiwan, akan terbebas dari potensi tarif tinggi yang sebelumnya mengancam. Langkah ini dinilai sebagai upaya China untuk mempertahankan dominasinya dalam rantai pasok global sekaligus menarik produsen chip tetap beroperasi di dalam negeri. Raksasa teknologi sepe...

Tarif Baru AS Guncang Industri Teknologi Eropa

Presiden Donald Trump kembali memicu ketegangan dagang global dengan menerapkan tarif 20 persen untuk impor teknologi dari Uni Eropa, dua kali lipat dari tarif untuk Inggris dan hanya sedikit lebih ringan dari tarif 32 persen untuk Swiss.  Langkah ini langsung mengguncang ekosistem teknologi Eropa, dari produsen perangkat keras hingga startup berbasis layanan. Perusahaan teknologi memperingatkan dampak besar, mulai dari gangguan rantai pasokan, lonjakan biaya produksi, hingga potensi mandeknya aliran modal ventura. Louis Fearn dari InMotion Ventures menyebut kebijakan ini memaksa banyak startup untuk mengevaluasi kembali lokasi kantor pusat mereka dan mencari pasar alternatif. Bagi perusahaan seperti HappyOrNot asal Finlandia yang mengandalkan pasar AS untuk setengah dari pendapatannya, dampaknya sangat terasa. CEO Miika Mäkitalo bahkan mempertimbangkan memindahkan produksi ke Amerika Serikat. Bahkan startup yang tidak menjual produk fisik ikut terdampak. CEO fintech Okoora asal Sw...

Peneliti Kembangkan Permen Karet Penangkal Flu dan Herpes

Di tengah meningkatnya ancaman penyakit menular global, mulai dari COVID-19, H1N1, SARS, Ebola, Zika, hingga flu burung H5N1, penyakit virus umum seperti flu musiman dan herpes juga terus membebani sistem kesehatan dan ekonomi dunia.  Di Amerika Serikat saja, flu musiman menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari $11,2 miliar per tahun. Sementara itu, virus herpes simpleks-1 (HSV-1), yang menyebar terutama melalui kontak oral, menginfeksi lebih dari dua pertiga populasi dunia dan merupakan penyebab utama kebutaan infeksius di negara-negara Barat. Sayangnya, tingkat vaksinasi flu masih rendah, dan belum tersedia vaksin untuk HSV. Karena itu, diperlukan pendekatan baru yang menargetkan penurunan viral load di lokasi utama penularan, yaitu rongga mulut. Menjawab tantangan ini, para peneliti dari School of Dental Medicine University of Pennsylvania dan kolaborator dari Finlandia mengembangkan permen karet dari kacang Lablab purpureus yang mengandung protein antiviral alami bernama FRIL. S...