Langsung ke konten utama

Genki Covert Dock, Alternatif Alat untuk Sambungkan Switch ke TV

Anda butuh alternatif dari Nintendo Switch Dock agar Anda dapat menghubungkan Switch kesayangan Anda ke pesawat televisi lewat kabel USB dan HDMI? Ada kabar gembira. Kini ada alat yang namanya Genki Covert Dock.

Alat yang satu ini tidak terlihat seperti dock, lebih mirip dengan kotak yang mereplikasi fungsi Switch Dock Nintendo yang jauh lebih besar, tetapi cukup kecil untuk dimasukkan ke dalam saku.


Genki Covert Dock pun merupakan aksesoris tambahan untuk Switch yang hebat dan perlu dimiliki jika Anda sering bepergian dan ingin menghubungkan konsol Anda ke TV di mana pun Anda berada, tanpa perlu membawa-bawa Switch Dock milik Nintendo yang ukurannya cukup besar.



Ukurannya yang kecil adalah bagian yang membuatnya terlihat wah. Alasan lainnya adalah bahwa, tidak seperti banyak alternatif dock pihak ketiga yang dijual di bebas, Genki Covert Dock dibuat agar bisa menggunakan spesifikasi daya yang sama dengan yang digunakan dock Nintendo.

Artinya, pengguna tidak akan mengambil risiko untuk merusak Switch Anda di masa yang akan datang atau lebih buruk lagi, merusaknya seketika. Dock ini menggunakan daya yang tepat dari stop kontak. Ia bahkan hadir dengan tiga adaptor internasional, yang merupakan bonus bagus untuk dimiliki ketika Anda mendapat kesempatan untuk bepergian lagi.


Kualitas buildnya juga sangat baik, dengan plastik hitam matte bertekstur, membungkus jeroan berbasis GaN, mirip dengan apa yang ditemukan pada pengontrol Switch Pro Nintendo. Bahkan lebih kecil dari pengisi daya USB-C Aukey Omnia 65W.

Meski demikian, segala kemudahan yang ditawarkan oleh Genki Covert Dock datang dengan harga cukup tinggi yaitu UD$74,99. Hanya sedikit lebih rendah dari dock orisinil Nitendo yang seharga $89,99. Selain itu, tidak ada kabel HDMI yang disertakan dengan Covert Dock sulit dipahami, mengingat harganya yang relatif mahal.


Tetapi di sisi lain, tingkat kompatibilitas perangkat ini membuatnya pantasi dijual dengan harga yang mahal. Ya, tidak hanya untuk Nintendo Swich, dock ini juga dapat digunakan sebagai dock untuk laptop ataupun tablet, sedangkan dock lain tidak bisa melakukannya.

Apalagi, ada kemungkinan dock ini dapat menghilangkan kebutuhan untuk membawa beberapa pengisi daya dalam perjalanan. Pasalnya, ia memiliki port USB Type-C yang mampu mengalirkan daya 30W dan ia berguna untuk menjaga ponsel atau laptop Anda terisi ketika Anda tidak menggunakannya untuk menyalakan Switch.

Namun demikian, dengan hanya memiliki satu port USB-C tentu tidak bagus jika Anda memiliki beberapa perangkat untuk diisi sekaligus, atau laptop yang membutuhkan daya lebih dari yang dapat diberikan oleh port USB-C 30W tersebut.

Selain perangkat pengisian daya, port USB Type-C dapat digunakan bersama dengan input HDMI untuk mirror atau memperluas layar perangkat Anda ke TV. Akan tetapi, perlu dicatat bahwa ini akan membuat sinyal maksimum hanya pada resolusi 1080p 60Hz.

Covert Dock juga dilengkapi dengan port USB-A tunggal, yang dapat mengisi daya perangkat. Atau, port dapat digunakan untuk menghubungkan aksesori ke Switch Anda, seperti headset gaming kabel, penerima untuk headset nirkabel yang kompatibel, atau, jika Anda memiliki laptop yang terhubung, drive flash atau adaptor USB ke Ethernet.


Tentunya, akan lebih baik jika perangkat ini memiliki lebih banyak port. Tetapi jika ini dilakukan untuk menjaga ukurannya yang kecil atau memiliki lebih banyak port, tentunya ukuran yang lebih ringkas menjadi solusi yang lebih baik.

Baca juga:

Menggunakan Covert Dock tidak elegan seperti pengalaman dock standar. Alih-alih menggeser Switch ke tempatnya, Anda cukup mencolokkan kabel USB-C yang disertakan (yang memiliki satu sisi berbentuk L untuk manajemen kabel yang lebih baik) ke konsol.


Akibatnya, jika pusat hiburan tempat Anda menyalakan konsol kecil, Anda mungkin harus meletakkan Switch di lantai atau di posisi berbahaya lainnya karena tidak ada dudukan di sini.

Yang harus diperhatikan, jangan sampai orang lain mengambil, hewan peliharaan menjatuhkan, atau Anda sendiri menarik Switch dari rak saat sedang tersambung ke Covert Dock karena akan memutuskan sambungan antara Switch ke Dock dan TV secara paksa. Sedangkan produk orisinil Nintendo memiliki desain yang terlihat aman dan tidak berbahaya untuk produknya.


Meskipun harganya mahal, Covert Dock ini memiliki fungsi sederhana, dan ia melakukannya dengan baik. Itu memungkinkan kita memainkan Switch menggunakan TV seperti halnya dock resmi, dan bisa dibawa kemana saja.

Plus, Genki Covert Dock berfungsi sebagai dock laptop dalam keadaan darurat. Jika Anda sering bepergian atau hanya ingin membawa dock yang nyaman dan ramah kantong untuk dibawa ketika Anda jauh dari rumah, ini adalah pilihan yang bagus.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...