Langsung ke konten utama

Mario Kart Tour, Game Multiplayer di Nintendo

Dulu sempat tersiar kabar bahwa game Mario Kart Tour merupakan salah satu game yang paling banyak diunduh di iPhone pada tahun 2019 lalu. Tetapi sangat di sayangkan, banyak gamer yang merasa kecewa dengan fitur penting yang absen di dalam game tersebut.

Fitur multimedia penting yang tidak ada tersebut adalah berupa kemampuan untuk bermain game melawan pemain lain. Atau fitur yang biasa dikenal sebagai fitur multiplayer secara online.


Namun kabar gembiranya, Nintendo kini sudah merilis fitur multiplayer secara global yang di buat agar permainan ini dapat menyenangkan. Namun tentunya, sebelum diluncurkan, perusahaan asal Jepang itu sudah melakukan uji tahap beta dengan rentang waktu tertentu untuk memastikan bahwa fungsi multiplayer tersebut dapat berjalan dengan mulus.



Saat itu, tahap uji beta hanya tersedia secara terbatas, tepatnya hanya untuk pemain yang memegang kartu Mario Kart Tour Gold Pass (layanan berlangganan seharga Rp70 ribu per bulan).

Pada tahap uji tersebut, Nintendo juga menyatakan bahwa sejumlah partisipan uji beta fitur multiplayer mengalami masalah seperti crash, dan menghabiskan baterai lebih cepat dari biasanya.

Setelah melewati tahap pengujian selama tiga bulan, Nintendo akhirnya menghadirkan mode multiplayer pada game Mario Kart untuk iOS, pada 8 Maret yang lalu.

Anda yang bermain Mario Kart Tour di iOS, akan mendapatkan pilihan multiplayer sebagai berikut:


  • Bermain bersama teman atau pengguna lain yang lokasinya berdekatan. Pada mode ini, Anda bisa mengatur sendiri peraturan permainannya.
  • Standard Races. Pada mode ini, pengguna akan bermain melawan pemain lain di seluruh dunia untuk menaikkan level. Di mode ini juga, peraturan yang berlaku setiap harinya berubah.
  • Gold Races. Mode ini hanya tersedia untuk pelanggan Gold Pass. Di sini, pengguna bisa melawan pemain dengan ranking tertinggi di dunia. Ada empat set peraturan yang berubah setiap harinya.

Baca juga:
  • Mario Kart Tour Jadi Gim Mobile Terpopuler Nintendo dengan 90 Juta Kali Unduhan
  • Telkomsel Terus Perluas Jangkauan Jaringan 4G di Indonesia
  • Inikah Penampakan Samsung Galaxy Fold 2?


Performa Game Mario Kart Tour sangat berbeda dengan permainan klasik yang dirancang untuk perangkat seluler. Game ini awalnya hanya memiliki mode single player, tetapi beberapa pemain merasa dibuat bingung di salah satu bagian gamenya.

Buat yang belum pernah mencoba, Mario Kart Tour merupakan game yang mengusung genre balap. Di dalamnya, pengguna harus berlomba dengan lawan di sekitar petualangan lintasan yang terinspirasi dari kota-kota dari dunia nyata.

Selain itu, pemain juga harus mengumpulkan poin sebanyak mungkin untuk mendapatkan Grand Stars.


Game ini sendiri mencakup kendaraan pada empat CC yang berbeda yaitu 50cc, 100cc, 150cc, dan 200cc. Model pertama akan terbuka secara otomatis, sementara dua berikutnya dapat dibuka selama permainan berlangsung.

Seru lho guys. Coba deh.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...