Tahukah Anda bahwa sebenarnya, laptop gaming yang marak digunakan, laptop mainstream entry level sampai high end, serta laptop ultraportable itu masih merupakan satu kesatuan dalam segmen yang sama? Ya, semuanya masih ditujukan untuk consumer, atau pengguna umum.
Di sisi lain, ada pula laptop yang ditujukan untuk bisnis. Tetapi, tahukah Anda bahwa di segmen laptop bisnis ini pun, masih terbagi lagi. Ada segmen bisnis profesional yang membutuhkan portabilitas dan keamanan tingkat tinggi, ada pula segmen bisnis profesional yang membutuhkan laptop dengan kemampuan khusus.
Sebagai salah satu pemain utama di industri laptop di Indonesia, Asus sudah menghadirkan laptop dari seluruh segmen tersebut. Dan baru-baru ini, vendor asal Taiwan tersebut menggenapinya dengan menghadirkan laptop dengan kebutuhan khusus. Contohnya Asus ProArt StudioBook Pro 17 W700.
Desain Simpel Namun Elegan
Hadir dalam lini produk baru yakni ProArt StudioBook series, laptop-laptop ini sama sekali bukan ditujukan untuk pengguna biasa. Baik pelajar, mahasiswa, profesional, pekerja kantoran ataupun pebisnis. Laptop ini lebih ditujukan bagi para profesional kreatif yang bidang pekerjaannya membutuhkan perangkat komputasi dengan kinerja luar biasa.
Bukan, bukan kinerja tinggi seperti layaknya laptop gaming kelas ultimate. Akan tetapi, kinerja tinggi tersebut lebih ke arah performa maksimal saat digunakan untuk bekerja non stop selama belasan atau puluhan jam, atau diberikan beban tugas yang sangat berat.
Misal, melakukan render desain 3D dari sebuah mesin mobil sport sampai pesawat tempur, atau bangunan dengan seisinya sampai kompleks perumahan. Komputer tersebut juga biasa ditugaskan untuk mensimulasikan kondisi bawah tanah yang mengandung cadangan mineral dan minyak bumi.
Untuk pekerjaan-pekerjaan seperti ini, tentunya laptop premium flagship sampai ke ultimate gaming bukanlah pilihan yang tepat. Kita perlu menggunakan laptop ataupun PC desktop yang berbeda, dengan komponen dengan daya tahan, durabilitas dan kestabilan tingkat tinggi.
Sebagai salah satu produk dari lini laptop ProArt, ProArt StudioBook Pro 17 W700 hadir sebagai laptop dengan desain simpel namun elegan yang terinspirasi dari bentuk briefcase. Laptop ini memiliki chasis berbahan magnesium alloy yang sangat tangguh dan ringan.
Bodinya juga punya desain diamond cut dan memiliki fitur lay-flat pada engsel layar yang memungkinkan layar laptop dapat dibuka hingga 180 derajat.
Dibalut dengan warna Star Grey, ProArt StudioBook Pro 17 W700 berdimensi sangat ringkas untuk ukuran sebuah laptop 17 inci. Berkat fitur NanoEdge Display, yang pada model ini bezel layarnya hanya 5,3mm, keseluruhan bodi laptop tampil laksana laptop berukuran 15 inci.
Laptop yang satu ini juga merupakan laptop yang sangat tipis jika mengingat komponen-komponen yang ada di dalamnya. Dengan ketebalan bodi di bawah 2cm, ProArt StudioBook Pro 17 W700 menyimpan GPU Nvidia Quadro.
Agar penggunanya dapat lebih produktif, ProArt StudioBook Pro 17 (W700) dilengkapi dengan NumberPad. Fitur ini memungkinkan touchpad ditransformasi menjadi sebuah numpad. Cukup dengan menekan tombol yang berada di pojok touchpad, NumberPad akan muncul dan dapat langsung digunakan.
Fitur Kelas Profesional
Seperti sudah disebut di atas, Asus ProArt StudioBook Pro 17 W700 menggunakan berukuran 17 inci dengan resolusi Full HD. Yang menarik adalah layar laptop ini memiliki rasio yang sedikit berbeda dengan laptop pada umumnya.
Ya, ProArt StudioBook Pro 17 W700 menggunakan rasio layar 16:10 (resolusi 1920 x 1200 pixel) sehingga ukuran layarnya lebih luas dibandingkan laptop 17 inci yang ada di pasar saat ini. Rasio layar tersebut sengaja dihadirkan agar para profesional memiliki ruang kerja ekstra sehingga dapat bekerja lebih produktif.
Tak hanya space lebih yang disediakan secara vertikal, layar ProArt StudioBook Pro 17 W700 juga merupakan display kelas profesional dan memiliki color gamut yang luas serta akurasi warna yang tinggi. Layar tersebut hadir dengan color gamut hingga 97% DCI-P3.
Sebagai informasi, DCI-P3 merupakan color gamut yang memiliki color space lebih luas dari sRGB yang masih menjadi standar color gamut di laptop kelas consumer. DCI-P3 juga digunakan sebagai standar color gamut untuk berbagai industri kreatif profesional.
Singkatnya, layar laptop ini mampu menampilkan warna yang lebih beragam dibandingkan laptop kelas consumer yang ada di pasar saat ini. Lebih jelas, gambarannya seperti ini:
Dapat Anda lihat pada gambar, warna-warna pada display dengan 97% sRGB jauh lebih kusam dibandingkan dengan 97% DCI-P3.
Kemampuan menampilkan warna yang lebih banyak juga didukung oleh kemampuan menampilkan warna yang sangat akurat. Layar ProArt StudioBook Pro 17 W700 telah dikalibrasi sejak awal dan mengantongi sertifikasi Pantone Validated Display.
Layar laptop ini juga memiliki tingkat diviasi warna atau Delta-E < 1,5, yang artinya setiap pixel di layar ProArt StudioBook yang satu ini mampu menampilkan warna yang sangat akurat. Semua fitur tersebut sangat penting bagi para profesional yang memang membutuhkan akurasi warna seperti animator, video editor, dan fotografer.
Sebagai laptop modern, notebook profesional ini juga dilengkapi dengan konektivitas berteknologi terkini. Konektivitas kabel yang terdapat di ProArt StudioBook Pro 17 W700 terdiri dari USB Type-A dan Type-C, HDMI 2.0, serta combo audio jack. Terdapat pula sebuah SD Card reader yang mendukung penyimpanan berupa UHS-II dengan kecepatan transfer hingga 312Mbps.
Istimewanya lagi, laptop ini telah dibekali dengan port Thunderblot 3 dengan interface USB Type-C. Thunderbolt 3 sangat berguna bagi para profesional yang ingin menghubungkan perangkat seperti high speed storage ataupun network adapter.
Port Thunderblot 3 di ProArt StudioBook Pro 17 W700 juga kompatibel dengan teknologi DisplayPort 1.4 sehingga laptop ini dapat dihubungkan dengan monitor eksternal beresolusi 8K.
Sementara untuk konektivitas nirkabel, ia mengandalkan Bluetooth 5.0 sebagai fasilitas penghubung dengan berbagai perangkat seperti mouse taupun headphone wireless. Adapun untuk koneksi data dan internet, dapat dilakukan melalui WiFi 6 (802.11ax) yang merupakan teknologi WiFi terbaru yang memiliki kecepatan transfer data lebih tinggi. Meski demikian, terdapat pula port ethernet jika pengguna membutuhkan koneksi lebih stabil dan minim gangguan.
Yang paling penting, ProArt StudioBook Pro 17 W700 sudah mengantongi sertifikasi ISV atau Independent Software Vendor. Sertifikasi ISV menandakan bahwa ProArt StudioBook series, termasuk seri Pro 17 W700 telah kompatibel dan siap untuk menjalankan berbagai software kelas industri seperti software dari Adobe dan Autodesk.
Sertfikasi ISV merupakan jaminan bahwa laptop ini tidak akan mengalami hambatan ketika menjalankan software kelas industri tersebut.
Performa Andal untuk Profesional Industrial
Salah satu keunggulan seri ProArt ada pada performanya, tidak terkecuali di ProArt StudioBook Pro 17 W700. Laptop kelas profesional ini hadir dengan prosesor Intel Xeon E-2276M yang dirancang khusus sebagai prosesor untuk mobile workstation.
Tidak hanya memiliki jumlah core dan thread yang melimpah, prosesor ini juga hadir dengan dukungan ECC memory yang biasanya terdapat di komputer server dan desktop workstation.
Baca juga:
ECC memory memungkinkan setiap data yang diolah oleh prosesor dari RAM tidak rusak sehingga dapat meminimalisir terjadinya error. ECC memory membuat ProArt StudioBook Pro 17 W700 semakin dapat diandalkan.
Soal performa grafis, laptop mengandalkan GPU Nvidia Quadro RTX 3000 Max-Q. Berbeda dengan GeForce, Quadro merupakan chip grafis yang dirancang khusus untuk para profesional dan content creator.
Quadro memiliki jumlah memori yang lebih besar serta kemampuan komputasi yang lebih baik untuk software kelas industri. GPU ini juga didukung oleh penyimpanan NVMe PCIe SSD Gen3 x4 berkapasitas tinggi.
Berikut ini spesifikasi Asus Pro Art StudioBook Pro 17 W700:
Mengusung hardware yang sangat powerful membuat ProArt StudioBook Pro 17 W700 akan mudah panas jika tidak dilengkapi dengan sistem pendingin khusus. Untuk itulah laptop ini hadir dengan sistem pendingin yang mengandalkan dua kipas.
Sistem pendigingin pada StudioBook W700 juga dilengkapi dengan lima heatpipe yang terhubung ke empat ventilasi udara, yaitu dua di belakang dan dua di sisi kanan serta kiri bodinya. Heatpipe dan heatsink di dalamnya menggunakan bahan khusus yang mampu menghantarkan panas secara lebih baik.
Dikombinasikan dengan dua kipas khususnya, sistem pendingin mampu tampil lebih senyap meski dalam beban kerja maksimal. Hal tersebut dikarenakan desain heatsink dan heatpipe yang mampu menghantarkan panas secara optimal, serta kipas yang mampu mengalirkan udara lebih baik.
Pada kecepatan maksimalnya, kipas ProArt StudioBook Pro 17 (W700) hanya menghasilkan tingkat kebisingan di bawah 35dB.
Saat bekerja, prosesor Intel Xeon menawarkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan prosesor Intel Core i7-9750H apalagi seri i7-8750H.
Untuk performa grafis, Quadro RTX 3000 menawarkan performa yang pada umumnya relatif sedikit lebih baik dibandingkan dengan GeForce RTX 2060 jika digunakan untuk menjalankan software 3D grafis biasa.
Namun beda ceritanya jika laptop digunakan untuk menjalankan aplikasi profesional. Performa Quadro RTX 3000 berpotensi meninggalkan jauh performa GeForce RTX2060, khususnya saat menjalankan aplikasi-aplikasi profesional seperti 3Ds Max, Catia, Maya, Solidworks dan lain-lain.
Sebagai gambaran, software-software inilah yang akan digunakan oleh para arsitek, desainer industri, data scientist, ilmuwan dan lain-lain. Padahal, secara teknis, kedua GPU ini menawarkan kemampuan hardware yang serupa:
Kesimpulan
Unik memang laptop yang satu ini. Pasalnya, untuk dapat mengeksplorasi seluruh kemampuan yang ditawarkan oleh kombinasi prosesor server grade Xeon E-2276M dan Quadro grafis profesional berbasis Quadro RTX 3000, kita perlu banyak menjalankan aplikasi-aplikasi profesional yang harga lisensinya pun sangat tinggi.
Akan tetapi, sedikit gambaran dari benchmark singkat di atas, dapat dilihat bahwa jika menggunakan aplikasi profesional, Nvidia Quadro menawarkan performa lebih. Apalagi jika diduetkan dengan prosesor Intel Xeon yang juga ditujukan untuk digunakan pada high performance PC.
Artinya, kalau Anda arsitek, designer ataupun pekerja profesional yang banyak memanfaatkan aplikasi seperti di atas, Asus ProArt StudioBook merupakan laptop yang paling pas. Bukan laptop gaming, seperti apapun performa yang mereka tawarkan.
Di sisi lain, ada pula laptop yang ditujukan untuk bisnis. Tetapi, tahukah Anda bahwa di segmen laptop bisnis ini pun, masih terbagi lagi. Ada segmen bisnis profesional yang membutuhkan portabilitas dan keamanan tingkat tinggi, ada pula segmen bisnis profesional yang membutuhkan laptop dengan kemampuan khusus.
Sebagai salah satu pemain utama di industri laptop di Indonesia, Asus sudah menghadirkan laptop dari seluruh segmen tersebut. Dan baru-baru ini, vendor asal Taiwan tersebut menggenapinya dengan menghadirkan laptop dengan kebutuhan khusus. Contohnya Asus ProArt StudioBook Pro 17 W700.
Desain Simpel Namun Elegan
Hadir dalam lini produk baru yakni ProArt StudioBook series, laptop-laptop ini sama sekali bukan ditujukan untuk pengguna biasa. Baik pelajar, mahasiswa, profesional, pekerja kantoran ataupun pebisnis. Laptop ini lebih ditujukan bagi para profesional kreatif yang bidang pekerjaannya membutuhkan perangkat komputasi dengan kinerja luar biasa.
Bukan, bukan kinerja tinggi seperti layaknya laptop gaming kelas ultimate. Akan tetapi, kinerja tinggi tersebut lebih ke arah performa maksimal saat digunakan untuk bekerja non stop selama belasan atau puluhan jam, atau diberikan beban tugas yang sangat berat.
Misal, melakukan render desain 3D dari sebuah mesin mobil sport sampai pesawat tempur, atau bangunan dengan seisinya sampai kompleks perumahan. Komputer tersebut juga biasa ditugaskan untuk mensimulasikan kondisi bawah tanah yang mengandung cadangan mineral dan minyak bumi.
Untuk pekerjaan-pekerjaan seperti ini, tentunya laptop premium flagship sampai ke ultimate gaming bukanlah pilihan yang tepat. Kita perlu menggunakan laptop ataupun PC desktop yang berbeda, dengan komponen dengan daya tahan, durabilitas dan kestabilan tingkat tinggi.
Sebagai salah satu produk dari lini laptop ProArt, ProArt StudioBook Pro 17 W700 hadir sebagai laptop dengan desain simpel namun elegan yang terinspirasi dari bentuk briefcase. Laptop ini memiliki chasis berbahan magnesium alloy yang sangat tangguh dan ringan.
Bodinya juga punya desain diamond cut dan memiliki fitur lay-flat pada engsel layar yang memungkinkan layar laptop dapat dibuka hingga 180 derajat.
Dibalut dengan warna Star Grey, ProArt StudioBook Pro 17 W700 berdimensi sangat ringkas untuk ukuran sebuah laptop 17 inci. Berkat fitur NanoEdge Display, yang pada model ini bezel layarnya hanya 5,3mm, keseluruhan bodi laptop tampil laksana laptop berukuran 15 inci.
Laptop yang satu ini juga merupakan laptop yang sangat tipis jika mengingat komponen-komponen yang ada di dalamnya. Dengan ketebalan bodi di bawah 2cm, ProArt StudioBook Pro 17 W700 menyimpan GPU Nvidia Quadro.
Agar penggunanya dapat lebih produktif, ProArt StudioBook Pro 17 (W700) dilengkapi dengan NumberPad. Fitur ini memungkinkan touchpad ditransformasi menjadi sebuah numpad. Cukup dengan menekan tombol yang berada di pojok touchpad, NumberPad akan muncul dan dapat langsung digunakan.
Fitur Kelas Profesional
Seperti sudah disebut di atas, Asus ProArt StudioBook Pro 17 W700 menggunakan berukuran 17 inci dengan resolusi Full HD. Yang menarik adalah layar laptop ini memiliki rasio yang sedikit berbeda dengan laptop pada umumnya.
Ya, ProArt StudioBook Pro 17 W700 menggunakan rasio layar 16:10 (resolusi 1920 x 1200 pixel) sehingga ukuran layarnya lebih luas dibandingkan laptop 17 inci yang ada di pasar saat ini. Rasio layar tersebut sengaja dihadirkan agar para profesional memiliki ruang kerja ekstra sehingga dapat bekerja lebih produktif.
Tak hanya space lebih yang disediakan secara vertikal, layar ProArt StudioBook Pro 17 W700 juga merupakan display kelas profesional dan memiliki color gamut yang luas serta akurasi warna yang tinggi. Layar tersebut hadir dengan color gamut hingga 97% DCI-P3.
Sebagai informasi, DCI-P3 merupakan color gamut yang memiliki color space lebih luas dari sRGB yang masih menjadi standar color gamut di laptop kelas consumer. DCI-P3 juga digunakan sebagai standar color gamut untuk berbagai industri kreatif profesional.
Singkatnya, layar laptop ini mampu menampilkan warna yang lebih beragam dibandingkan laptop kelas consumer yang ada di pasar saat ini. Lebih jelas, gambarannya seperti ini:
Dapat Anda lihat pada gambar, warna-warna pada display dengan 97% sRGB jauh lebih kusam dibandingkan dengan 97% DCI-P3.
Kemampuan menampilkan warna yang lebih banyak juga didukung oleh kemampuan menampilkan warna yang sangat akurat. Layar ProArt StudioBook Pro 17 W700 telah dikalibrasi sejak awal dan mengantongi sertifikasi Pantone Validated Display.
Layar laptop ini juga memiliki tingkat diviasi warna atau Delta-E < 1,5, yang artinya setiap pixel di layar ProArt StudioBook yang satu ini mampu menampilkan warna yang sangat akurat. Semua fitur tersebut sangat penting bagi para profesional yang memang membutuhkan akurasi warna seperti animator, video editor, dan fotografer.
Sebagai laptop modern, notebook profesional ini juga dilengkapi dengan konektivitas berteknologi terkini. Konektivitas kabel yang terdapat di ProArt StudioBook Pro 17 W700 terdiri dari USB Type-A dan Type-C, HDMI 2.0, serta combo audio jack. Terdapat pula sebuah SD Card reader yang mendukung penyimpanan berupa UHS-II dengan kecepatan transfer hingga 312Mbps.
Istimewanya lagi, laptop ini telah dibekali dengan port Thunderblot 3 dengan interface USB Type-C. Thunderbolt 3 sangat berguna bagi para profesional yang ingin menghubungkan perangkat seperti high speed storage ataupun network adapter.
Port Thunderblot 3 di ProArt StudioBook Pro 17 W700 juga kompatibel dengan teknologi DisplayPort 1.4 sehingga laptop ini dapat dihubungkan dengan monitor eksternal beresolusi 8K.
Sementara untuk konektivitas nirkabel, ia mengandalkan Bluetooth 5.0 sebagai fasilitas penghubung dengan berbagai perangkat seperti mouse taupun headphone wireless. Adapun untuk koneksi data dan internet, dapat dilakukan melalui WiFi 6 (802.11ax) yang merupakan teknologi WiFi terbaru yang memiliki kecepatan transfer data lebih tinggi. Meski demikian, terdapat pula port ethernet jika pengguna membutuhkan koneksi lebih stabil dan minim gangguan.
Yang paling penting, ProArt StudioBook Pro 17 W700 sudah mengantongi sertifikasi ISV atau Independent Software Vendor. Sertifikasi ISV menandakan bahwa ProArt StudioBook series, termasuk seri Pro 17 W700 telah kompatibel dan siap untuk menjalankan berbagai software kelas industri seperti software dari Adobe dan Autodesk.
Sertfikasi ISV merupakan jaminan bahwa laptop ini tidak akan mengalami hambatan ketika menjalankan software kelas industri tersebut.
Performa Andal untuk Profesional Industrial
Salah satu keunggulan seri ProArt ada pada performanya, tidak terkecuali di ProArt StudioBook Pro 17 W700. Laptop kelas profesional ini hadir dengan prosesor Intel Xeon E-2276M yang dirancang khusus sebagai prosesor untuk mobile workstation.
Tidak hanya memiliki jumlah core dan thread yang melimpah, prosesor ini juga hadir dengan dukungan ECC memory yang biasanya terdapat di komputer server dan desktop workstation.
Baca juga:
- Review Asus ExpertBook B9450, Laptop Project Athena
- Review AsusPro B9440FA, Laptop Bisnis Profesional
- Asus ExpertBook P5440FA, Laptop Tipis untuk Bisnis
ECC memory memungkinkan setiap data yang diolah oleh prosesor dari RAM tidak rusak sehingga dapat meminimalisir terjadinya error. ECC memory membuat ProArt StudioBook Pro 17 W700 semakin dapat diandalkan.
Soal performa grafis, laptop mengandalkan GPU Nvidia Quadro RTX 3000 Max-Q. Berbeda dengan GeForce, Quadro merupakan chip grafis yang dirancang khusus untuk para profesional dan content creator.
Quadro memiliki jumlah memori yang lebih besar serta kemampuan komputasi yang lebih baik untuk software kelas industri. GPU ini juga didukung oleh penyimpanan NVMe PCIe SSD Gen3 x4 berkapasitas tinggi.
Berikut ini spesifikasi Asus Pro Art StudioBook Pro 17 W700:
Mengusung hardware yang sangat powerful membuat ProArt StudioBook Pro 17 W700 akan mudah panas jika tidak dilengkapi dengan sistem pendingin khusus. Untuk itulah laptop ini hadir dengan sistem pendingin yang mengandalkan dua kipas.
Sistem pendigingin pada StudioBook W700 juga dilengkapi dengan lima heatpipe yang terhubung ke empat ventilasi udara, yaitu dua di belakang dan dua di sisi kanan serta kiri bodinya. Heatpipe dan heatsink di dalamnya menggunakan bahan khusus yang mampu menghantarkan panas secara lebih baik.
Dikombinasikan dengan dua kipas khususnya, sistem pendingin mampu tampil lebih senyap meski dalam beban kerja maksimal. Hal tersebut dikarenakan desain heatsink dan heatpipe yang mampu menghantarkan panas secara optimal, serta kipas yang mampu mengalirkan udara lebih baik.
Pada kecepatan maksimalnya, kipas ProArt StudioBook Pro 17 (W700) hanya menghasilkan tingkat kebisingan di bawah 35dB.
Saat bekerja, prosesor Intel Xeon menawarkan performa yang lebih baik dibandingkan dengan prosesor Intel Core i7-9750H apalagi seri i7-8750H.
Untuk performa grafis, Quadro RTX 3000 menawarkan performa yang pada umumnya relatif sedikit lebih baik dibandingkan dengan GeForce RTX 2060 jika digunakan untuk menjalankan software 3D grafis biasa.
Namun beda ceritanya jika laptop digunakan untuk menjalankan aplikasi profesional. Performa Quadro RTX 3000 berpotensi meninggalkan jauh performa GeForce RTX2060, khususnya saat menjalankan aplikasi-aplikasi profesional seperti 3Ds Max, Catia, Maya, Solidworks dan lain-lain.
Sebagai gambaran, software-software inilah yang akan digunakan oleh para arsitek, desainer industri, data scientist, ilmuwan dan lain-lain. Padahal, secara teknis, kedua GPU ini menawarkan kemampuan hardware yang serupa:
Kesimpulan
Unik memang laptop yang satu ini. Pasalnya, untuk dapat mengeksplorasi seluruh kemampuan yang ditawarkan oleh kombinasi prosesor server grade Xeon E-2276M dan Quadro grafis profesional berbasis Quadro RTX 3000, kita perlu banyak menjalankan aplikasi-aplikasi profesional yang harga lisensinya pun sangat tinggi.
Akan tetapi, sedikit gambaran dari benchmark singkat di atas, dapat dilihat bahwa jika menggunakan aplikasi profesional, Nvidia Quadro menawarkan performa lebih. Apalagi jika diduetkan dengan prosesor Intel Xeon yang juga ditujukan untuk digunakan pada high performance PC.
Artinya, kalau Anda arsitek, designer ataupun pekerja profesional yang banyak memanfaatkan aplikasi seperti di atas, Asus ProArt StudioBook merupakan laptop yang paling pas. Bukan laptop gaming, seperti apapun performa yang mereka tawarkan.