Langsung ke konten utama

Asus ZenBook 13 UX325, Laptop Ringkas Lengkap dan Bertenaga

Setelah mulai muncul di pasaran Indonesia sejak awal September lalu, Asus akhirnya meresmikan kehadiran varian ZenBook terbaru mereka. Adalah varian ZenBook 13 UX325 dan ZenBook 14 UX425 yang kali ini beredar di Indonesia.

Seperti halnya varian ZenBook lainnya, kita bisa mengetahui versi prosesor ZenBook yang menggunakan kode UX adalah prosesor Intel. Sementara varian ZenBook yang menggunakan prosesor AMD adalah diawali dengan UM.



Sebagai gambaran, kedua laptop pun masuk ke dalam seri ZenBook Classic, alias varian ZenBook yang mainstream, alias ada di tengah-tengah rangkaian produk Asus ZenBook. Posisinya di bawah ZenBook Pro dan ZenBook S, sehingga wajar kalau harganya terjangkau. 



Dari kedua varian ZenBook Classic yang kali ini dirilis Asus, yang paling menarik adalah model ZenBook 13 UX325. Kenapa demikian?

Alasan utamanya, laptop ini memiliki bentuk dan dimensi yang sangat kompak, namun tetap diperkuat oleh hardware bertenaga di dalamnya. Sebagai gambaran, Laptop premium dengan desain ultra-tipis namun masih mengusung port lengkap ini tetap hadir dengan teknologi serta spesifikasi terkini.

Prosesornya menggunakan Intel Core 10th Gen terbaru dan dilengkapi dengan fitur seperti Thunderbolt 3 dan USB Type-C Power Delivery. Mengusung prosesor dengan kode nama “Ice Lake” tersebut, artinya laptop ini juga hadir dengan Intel Iris Plus Graphics. Sebagai informasi, GPU terintegrasi tersebut memiliki performa lebih powerful dari integrated graphics lainnya.

Desain Premium Khas ZenBook
ZenBook 13 UX325 menggunakan bahan aluminium alloy yang dibentuk dengan desain diamond-cut yang sangat presisi, sehingga membuat bodinya terlihat lebih mewah serta memiliki kesan premium yang kuat. Salah satu ciri khas ZenBook yang kembali hadir di sini adalah desain "Zen" yang melingkar pada bagian belakang layarnya.


Laptop ini juga hadir dengan bodi sangat tipis dan ringkas. Ketebalannya hanya 13,9mm saja sehingga tidak memakan banyak ruang di dalam tas Anda. Selain itu, ZenBook 13 UX325 juga sangat ringan. Karena menggunakan bodi berbagan aluminium alloy, ia tampil dengan bobot hanya 1,11Kg. Bepergian menggunakan ZenBook ini tidak akan membuat pundak Anda lekas pegal karena bobotnya yang sangat ringan.

Jika laptop dengan bodi tipis biasanya hadir dengan konektivitas terbatas khususnya pada jumlah dan jenis port, hal tersebut tidak berlaku di ZenBook 13 (UX325). Asus masih menghadirkan port USB Type-A dan HDMI ke dalam bodi laptop ini. Dengan demikian, Anda tetap bisa menggunakan aksesori yang masih menggunakan USB Type-A serta menghubungkan laptop ke monitor eksternal tanpa harus menggunakan USB dongle.

Sebagai sebuah laptop modern, Asus ZenBook 13 UX325 pun dilengkapi dengan port USB Type-C. Dua buah port tersebut hadir di laptop ini dan telah mendukung teknologi USB Power Delivery. Artinya, laptop bisa diisi dayanya melalui port USB Type-C. Tidak hanya itu, port USB Type-C yang tersedia juga merupakan port Thunderbolt 3 yang memiliki kecepatan transfer data hingga 8 kali lebih kencang dari USB 3.2 Gen1.



Lewat port Thunderbolt 3 pengguna dapat menghubungkan ZenBook 13 (UX325) ke monitor eksternal dengan dukungan hingga resolusi 4K untuk memperkaya pengalaman penggunaan serta produktivitas.

Fitur Mumpuni untuk Laptop Masa Kini
ZenBook 13 UX325 telah dilengkapi dengan konektivitas wireles menggunakan WiFi 6 (802.11ax). WiFi generasi terbaru tersebut memiliki kecepatan transfer data yang lebih tinggi dan latensi yang lebih rendah. Agar optimal, Asus juga menghadirkan fitur WiFi Master yang memungkinkan laptop mampu menangkap sinyal WiFi lebih baik.

Salah satu fitur paling menarik di ZenBook 13 UX325 adalah edge-to-edge keyboard. Fitur ini membuat keyboard diletakkan hingga ke dua sisi bodinya. Artinya, meski ringkas, laptop ini memiliki format keyboard lebih luas dan tombol yang lebih besar. Berkat fitur tersebut, mengetik menjadi lebih nyaman.

Selain berkat keyboard yang dirancang lebih lebar, ZenBook 13 UX325 juga punya fitur bernama ErgoLift yang juga membuat mengetik menjadi lebih nyaman. Sama seperti di varian ZenBook lainnya, ErgoLift membuat bodi utama laptop terangkat dan membentuk sudut tiga derajat ketika sedang digunakan.

Sudut seperti ini membuat posisi mengetik menjadi lebih ergonomis, sekaligus meningkatkan performa pendinginan berkat rongka udara ekstra yang diciptakan dari posisi bodi utama yang terangkat.

Bagi Anda yang masih suka menggunakan numpad, ZenBook 13 UX325 juga menawarkan fitur NumberPad 2.0. Fitur yang sebelumnya juga sudah pernah diperkenalkan di berbagai lini laptop Asus kali ini hadir tidak hanya dengan tombol pengontrol tingkat kecerahan saat mode numpad digunakan, tetapi tombol pengontrol tersebut juga kini dapat dipakai untuk membuka aplikasi kalkulator yang ada di Windows 10.



Meski ringkas, ZenBook 13 UX325 memiliki kapasitas baterai mencapai 67Whr yang dapat bertahan hingga 16 jam. Salah satu alasan mengapa daya tahan baterai laptop ini sangat panjang adalah berkat penggunaan komponen yang rendah daya seperti prosesor 10th Gen Intel Core “Ice Lake”.

Prosesor seri ini hadir dengan GPU terintegrasi yang sudah powerful untuk kebtuhan komputasi sehari-hari. Sehingga Asus tidak perlu memasang GPU terpisah yang akan memakan daya ekstra pada laptop.

ZenBook 13 UX325 juga mendukung teknologi USB Power Delivery. Teknologi ini memungkinkan pengisian daya baterai melalui port USB Type-C yang tersedia di laptop. Selain mempermudah proses pengisian daya, teknologi USB Power Delivery juga memungkinkan pengguna memakai power bank untuk mengisi ulang daya baterainya.

Asus ZenBook 13 UX325 dilengkapi degan 3D IR camera yang sudah mendukung fitur Windows Hello. Berkat kamera ini, Anda bisa masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password. Cukup biarkan laptop memindai wajah dan Anda akan diberikan akses untuk masuk ke dalam sistem.

Windows Hello tidak hanya membuat proses login menjadi lebih mudah dan cepat, tetapi juga lebih aman. 

Baca juga:


Kamera web pada laptop ini pun dipasang pada bezel atas layar yang sangat tipis. Bezel tipis yang hadir berkat teknologi NanoEdge Display memungkinkan laptop hadir dengan layar yang memiliki screen-to-body ratio hingga 90%.

Tak hanya sekadar tampil mewah dan elegan, laptop ini juga memiliki bodi yang sangat kokoh dan telah mendapatkan sertifikasi lolos uji standar militer AS (MIL-STD 810G). Asus menyatakan, laptop telah lolos berbagai pengujian berstandar militer, mulai dari uji fungsional di ketinggian hingga lebih dari 15.000 kaki, uji jatuh dari ketinggian 100mm dalam keadaan hidup dan diuji di setiap sudut jatuh, hingga uji operasional di suhu rendah yaitu hingga -33 derajat Celcius.

Untuk mendukung Work From Home, Asus ZenBook 13 UX325 hadir dengan Microsoft Office Pre-Installed. Dengan demikian, Anda tidak perlu lagi harus mamasang aplikasi office lainnya atau bahkan menggunakan aplikasi bajakan karena selain Windows 10 ori, pengguna juga akan mendapatkan aplikasi Microsoft Office Home & Student 2019 orisinil dan dapat digunakan selamanya.



Performa Terbaik di Kelasnya
Asus ZenBook 13 UX325 hadir dengan prosesor hingga 10th Gen Intel Core i7 (Ice Lake) yang memiliki konfigurasi hingga 4 core dan 8 thread, serta memiliki boost clock hingga 3,9GHz. Konfigurasi tersebut sangat pas untuk sebuah ultrabook karena masih cukup kencang dan tidak boros daya.



Yang lebih menarik lagi, prosesor Intel Core i7-1065G7 yang hadir ditenagai oleh GPU terintegrasi Intel Iris Plus Graphics. Berbeda dengan GPU Intel HD Graphics, Intel Iris Plus Graphics memiliki performa yang lebih tinggi.

Meski demikian, GPU Intel Iris Plus tetap hadir dengan konsumsi daya yang sangat rendah. GPU ini merupakan salah satu alasan mengapa ZenBook 13 UX325 mampu memiliki daya tahan baterai yang tergolong panjang.

Menemani prosesornya, ZenBook 13 UX325 juga dilengkapi dengan penyimpanan berupa NVMe PCIe 3.0 x2 SSD berkapasitas 512GB. Penyimpanan tersebut tidak hanya sangat kencang sehingga dapat membuat waktu loading aplikasi serta booting semakin singkat, tetapi juga lebih tahan banting.

Hal tersebut dikarenakan SSD tidak memiliki komponen bergerak dan bergantung sepenuhnya pada chip NAND Flash sehingga jauh lebih tahan banting ketimbang HDD.

Untuk memori, ZenBook 13 UX325 mengandalkan modul RAM LPDDR4X terbaru berkapasitas hingga 16GB. Kapasitas memori yang lebih lega serta lebih kencang dari LPDDR3X membuat ZenBook 13 UX325 semakin gesit. Berbagai aplikasi pun dapat dijalankan dengan sangat lancar, bahkan sangat optimal untuk multitasking.



Harga dan Ketersediaan

Lalu, di mana tempat beli Asus ZenBook secara online? Seluruh varian ASUS ZenBook 13 UX325 telah tersedia dan bisa didapatkan melalui enam e-commerce ternama Tanah Air yaitu Bhinneka, Blibli, JD.ID, Lazada, Shopee, Tokopedia di harga mulai dari Rp14.299 jutaan.

-    Tokopedia: http://bit.ly/ZenBook2020-Tokopedia
-    Shopee: http://bit.ly/ZenBook2020-Shopee
-    Lazada: http://bit.ly/ZenBook2020-Lazada
-    JD.id: http://bit.ly/ZenBook2020-JDid
-    BliBli: http://bit.ly/ZenBook2020-BliBli
-    Bhinneka: http://bit.ly/ZenBook2020-Bhinneka

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...