Langsung ke konten utama

Ilmuwan Teliti Tanah untuk Memprediksi Perubahan Iklim

Para peneliti membutuhkan cara baru dalam menganalisis komposisi kimiawi bahan organik tanah. Cara tersebut akan dapat membantu mereka memprediksi bagaimana tanah menyimpan karbon dan bagaimana karbon yang terkandung dalam tanah dapat memengaruhi iklim di masa depan.

Baru-baru ini, sebuah studi yang dilakukan oleh para ilmuwan dari Lowa State University dan Baylor University, yang ditulis dalam jurnal akademis Nature Geoscience, menggunakan arsip data tentang tanah dari berbagai lingkungan di Amerika Utara.



Data-data yang digunakan termasuk tundra, hutan hujan tropis, gurun, dan padang rumput untuk menemukan pola. Tujuannya adalah demi untuk lebih memahami pembentukan bahan organik tanah, yang sebagian besar terdiri dari residu tanaman mati dan mikroorganisme.
 

Dalam studinya, para peneliti kemudian menganalisis sampel 42 tanah dari arsip Jaringan Observatorium Ekologi Nasional Amerika Serikat dan sampel yang diambil dari situs tambahan.



Diyakini, sampel-sampel yang digunakan sudah cukup representatif untuk mewakili semua jenis tanah utama di benua tersebut.

Baca juga:


Tanah kemudian dianalisis oleh William C. Hockaday, Ph.D., seorang profesor geosains di Baylor University, dan ilmuwan Chenglong Ye yang merupakan ilmuwan dari postdoctoral di Nanjing Agricultural University. Ia juga merupakan dosen tamu di Molecular Biogeochemistry Lab di Baylor University. 



Mereka menggunakan teknik yang disebut dengan spektroskopi resonansi magnetik nuklir, yang memungkinkan mereka menganalisis struktur kimia dan komposisi molekul organik alami di dalam tanah.

“Tanah adalah fondasi kehidupan yang menyediakan makanan, air bersih, dan udara bersih,” kata Hockaday. "Tanah juga memiliki peran utama dalam perubahan iklim sebagai salah satu penyimpan karbon terbesar di planet ini. Meski begitu, susunan kimiawi karbon ini telah diperdebatkan oleh para ilmuwan selama lebih dari 100 tahun," ucapnya.

Menggunakan studi ini, para peneliti ingin menjawab pertanyaan apakah bahan organik secara kimiawi serupa di seluruh lingkungan atau apakah itu bervariasi secara terprediksi di lingkungan. Studi ini juga ingin mengungkapkan pola kimia bahan organik tanah yang berlaku di seluruh iklim. 

Dengan memahami pola tersebut, atau aturan tentang bagaimana dan mengapa bahan organik terbentuk dan bertahan di tanah, akan membantu para ilmuwan memprediksi bagaimana tanah di berbagai ekosistem menyimpan karbon.



Seperti diketahui, karbon dapat berkontribusi pada perubahan iklim ketika dilepaskan dari tanah ke atmosfer sebagai gas rumah kaca. 

Pemahaman yang lebih baik tentang jenis karbon tanah apa saja yang ada di lingkungan yang berbeda dapat memberikan gambaran yang lebih jelas tentang bagaimana karbon tanah dapat  memengaruhi iklim dan bagaimana perubahan iklim di masa depan dapat mempengaruhi cadangan karbon tanah.

Postingan Populer

Review Asus ProArt PX13 Laptop untuk Editor Profesional

Dalam beberapa tahun terakhir, permintaan akan laptop yang dirancang khusus untuk kreator profesional semakin meningkat. Fotografer, desainer grafis, video editor, dan animator kian membutuhkan perangkat dengan performa tinggi, layar berkualitas, serta fitur yang mendukung produktivitas. Oleh karena itu, banyak produsen laptop kini berlomba-lomba menghadirkan perangkat yang tidak hanya bertenaga, tetapi juga memiliki desain portabel dan daya tahan baterai yang optimal. Asus, sebagai salah satu pemimpin industri, telah menghadirkan berbagai lini produk untuk kreator, salah satunya adalah seri ProArt. Berbeda dengan seri Asus lainnya, ProArt dirancang khusus untuk memenuhi kebutuhan profesional yang mengandalkan akurasi warna tinggi, kemampuan komputasi berat, serta fitur-fitur tambahan seperti stylus dan software optimization. Asus ProArt PX13 menjadi salah satu model terbaru yang menggabungkan performa canggih dengan fleksibilitas penggunaan. Desain Asus ProArt PX13 hadir dengan desain...

Acer Predator dan RRQ Valorant Berkolaborasi

Acer, melalui Predator Gaming Indonesia, kembali menunjukkan komitmennya dalam mendukung industri game nasional dengan mengumumkan kemitraan strategis bersama Tim Rex Regum Qeon (RRQ) Valorant. Kolaborasi ini bertujuan untuk memperkuat ekosistem eSports di Indonesia serta memperkenalkan produk-produk gaming berteknologi tinggi kepada komunitas gamer nasional. Sebagai salah satu tim Valorant terbaik di dunia, RRQ Valorant kini menjadi bagian dari Predator Gaming Indonesia. Leny Ng, President Director Acer Indonesia, menyatakan bahwa kerja sama ini merupakan langkah untuk mendorong para pemain eSports Tanah Air agar mampu meraih prestasi, baik di tingkat nasional maupun internasional. Acer melihat perkembangan pesat industri game di Asia Tenggara, termasuk Indonesia, yang didorong oleh meningkatnya jumlah pemain dan prestasi eSports Indonesia di panggung global. Untuk itu, Predator Gaming Indonesia menyediakan perangkat terbaik untuk mendukung performa pro player, seperti PC Predator Ori...

Setelah Asus Zenbook 14, Kini Asus Vivobook 14 Hadir dengan Intel Arrow Lake

Asus kembali memperluas jajaran laptop mainstream dengan menghadirkan Asus Vivobook 14 (A1407CA) edisi 2025. Laptop ini mengusung prosesor Intel Core Ultra (Series 2), menawarkan performa tinggi, efisiensi daya, serta dukungan kecerdasan buatan (AI) yang lebih canggih.  Dengan spesifikasi yang ditingkatkan, laptop ini menjadi pilihan ideal bagi pengguna yang membutuhkan perangkat serbaguna untuk produktivitas dan hiburan. Menjadikannya sebagai alternatif terjangkau dari Asus Zenbook 14 OLED (UX3405CA) yang juga menggunakan platform Arrow Lake dan sudah dirilis beberapa pekan sebelumnya di pasaran Indonesia. Asus Vivobook 14 (A1407CA) diperkuat oleh prosesor Intel Core Ultra 5 Processor 225H dengan 14 core dan 16 thread. Kecepatan dasar 1,7GHz yang dapat meningkat hingga 4,9GHz memastikan responsivitas tinggi dalam berbagai tugas.  Selain itu, sama seperti saudaranya Asus Zenbook 14 OLED (UX3405CA), laptop ini telah dilengkapi Intel AI Boost NPU, memungkinkan pemrosesan AI lebi...

Harga Laptop Acer Naik 10% Akibat Tarif Impor AS

Mulai bulan depan, harga laptop Acer buatan China akan naik 10 persen akibat tarif impor AS yang diberlakukan pemerintahan Donald Trump. CEO Acer, Jason Chen, menyatakan bahwa kenaikan ini terjadi "secara default" sebagai dampak pajak impor. Chen menjelaskan bahwa Acer harus menyesuaikan harga konsumen untuk mencerminkan tarif baru. "Kenaikan harga 10 persen adalah langkah wajar karena pajak impor ini," ujarnya. Laptop premium Acer yang mencapai harga $3.700 (sekitar Rp57 juta) bisa mengalami kenaikan ratusan dolar. Meskipun Trump awalnya mengklaim tarif tidak akan meningkatkan harga, ia kemudian mengakui harga "mungkin naik." Keputusan ini diambil pekan lalu, tetapi implementasinya bisa memakan waktu karena tarif hanya berlaku untuk produk yang meninggalkan China setelah Februari. Chen juga memperingatkan bahwa beberapa perusahaan mungkin memanfaatkan kebijakan ini untuk menaikkan harga lebih dari 10 persen. Acer, produsen komputer terbesar kelima di AS s...

Toko Laptop Asus Terdekat di Malang, Buka di Klojen

Asus semakin memperluas jangkauan distribusinya dengan membuka gerai eksklusif Asus Store di Kota Malang. Bekerja sama dengan Nusajaya, gerai ini berlokasi di Jl. WR Supratman, Ruko No. 6, Rempal, Celekat, Klojen, Kota Malang, dan siap menjadi pusat penjualan produk Asus yang terpercaya. Gerai Eksklusif dengan Konsep Modern Asus Store Malang by Nusajaya hadir dengan konsep modern yang mengedepankan pengalaman pengguna. Pelanggan dapat mencoba langsung berbagai produk terbaru Asus di experience zone yang telah disiapkan, dengan didampingi staf berpengalaman untuk memberikan informasi akurat mengenai setiap produk. Jimmy Lin, Regional Director Asus South East Asia, menyatakan, "Dengan bangga kami membuka Asus Store di Kota Malang. Kami berharap gerai eksklusif ini bisa membantu masyarakat Malang dan sekitarnya untuk lebih mudah mendapatkan produk terbaik dari Asus." Produk Lengkap dari Consumer hingga Gaming Asus Store Malang menawarkan berbagai lini produk notebook, mulai dari...