Langsung ke konten utama

Pakistan Larang TikTok Karena Muat Konten 'Tidak Bermoral dan Tidak Senonoh'

Setelah Amerika Serikat dan India, kini pemerintah Pakistan yang melarang TikTok di negara mereka. Pada bulan Juni lalu, tetangga Pakistan, India, telah melarang aplikasi berbagi video milik China yang mengklaim bahwa aplikasi-aplikasi tersebut mencuri data pribadi penggunanya. 

Kementerian Elektronik & TI India mengatakan telah mengambil keputusan tersebut setelah menerima "banyak keluhan" dari TikTok dan aplikasi milik China lainnya yang "mencuri dan secara diam-diam mengirimkan data pengguna dengan cara yang tidak sah" ke server yang memiliki lokasi di luar India.



Platform berbagi video juga telah diancam dengan larangan di AS oleh pemerintahan Trump atas tuduhan serupa dalam membagikan data pengguna dengan pemerintah China, sesuatu yang dibantah keras oleh TikTok.

Sementara itu pihak pemerintah Pakistan mengklaim telah menerima sejumlah keluhan terhadap konten "tidak bermoral / tidak senonoh" di aplikasi berbagi video tersebut. 



Pelarangan pemerintah Pakistan merupakan sebuah langkah yang dilakukan beberapa bulan setelah platform TikTok menerima "peringatan terakhir" kendala masalah di atas.

Larangan itu sendiri dikeluarkan oleh Otoritas Telekomunikasi Pakistan (PTA) yang mengatakan dalam siaran persnya bahwa mereka telah memberi TikTok "cukup waktu" untuk mengembangkan mekanisme efektif untuk moderasi proaktif konten online yang melanggar hukum.

Namun sayangnya, platform yang bersangkutan gagal melakukannya dalam kurun waktu yang telah ditentukan.

Meski begitu, pihak regulator tetap membiarkan pintu terbuka untuk meninjau keputusannya jika TikTok berhasil menciptakan "mekanisme yang memuaskan" untuk memoderasi konten-konten yang di upload pengguna pada platformnya.



Baca juga:


Saat mengeluarkan peringatan kepada pihak TikTok bulan Juli lalu, Pakistan juga telah melarang aplikasi streaming langsung milik China Bigo karena alasan yang sama. 

Menurut data yang dibagikan oleh perusahaan intelijen aplikasi seluler Sensor Towe, selama ini Tiktok telah diunduh 43 Juta kali di Pakistan. Sebelum pelarangan, Pakistan adalah pasar terbesar ke-12 TikTok.

Dikutip dari laman Forbes, pengacara digital dan hak-hak perempuan yang berbasis di Pakistan, Nighat Dad mengatakan  bahwa larangan yang dikeluarkan pemerintah Pakistan dipandang tidak konstitusional dan melanggar hak-hak dasar rakyat.  

“TikTok menawarkan ruang bernafas bagi orang-orang yang menganggap diri mereka minoritas di negara ini," ungkap Dad. "Dan platform tersebut memungkinkan mereka untuk menikmati kebebasan yang tidak mereka temukan di ruang publik.” ungkapnya.

Sebelum pelarangan plaform Tiktok, YouTube yang telah menanggung beban paling berat dari tindakan tersebut sejauh ini, telah dilarang selama lebih dari tiga tahun antara September 2012 dan Januari 2016. Platform berbagi video tersebut hanya dipulihkan setelah meluncurkan versi lokal yang memungkinkan pemerintah untuk menuntut penghapusan dari materi yang dianggap menyinggung. 



Pada Agustus tahun ini, regulator telekomunikasi Pakistan meminta YouTube untuk "segera memblokir konten vulgar, tidak senonoh, tidak bermoral, telanjang, dan ujaran kebencian" di negara tersebut. 

Pada bulan September, negara itu juga telah melarang aplikasi kencan Tinder dan Grindr yang menyebutnya “aplikasi tidak bermoral atau tidak senonoh".

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...