Langsung ke konten utama

Polusi Karbondioksida di Udara Bisa Dikurangi Oleh Tumbuhan?

Tumbuhan bermanfaat bagi manusia dari menghasilkan udara yang kita hirup, makanan yang kita makan, dan bahkan beberapa obat yang dapat menyembuhkan penyakit. 

Kita juga selalu beranggapan bahwa tumbuhan dapat mengurai karbondioksida yang menjadi pencemar Bumi akhir-akhir ini, namun apakah tumbuhan benar-benar dapat mengurai karbondioksida secara maksimum?


Untuk mencari tahu, sekelompok peneliti menggunakan menara FLUXNET yang ditanamkan hampir di seluruh belahan dunia. Tujuannya untuk mengukur pertukaran karbon dioksida, uap air, dan energi antara biosfer dan atmosfer.

Seperti diketahui, fotosintesis diibaratkan sebagai paru-paru Bumi yang bahannya terdiri dari cahaya matahari dan karbondioksida (CO2) yang melepaskan oksigen dan gula dalam prosesnya.

Belakangan, konsentrasi CO2 di atmosfer meningkat, seperti yang disebabkan oleh penggunaan bahan bakar fosil oleh manusia. Dengan adanya CO2 yang melimpah kebanyakan orang  mungkin berpikir bahwa tanaman akan menikmati hamparan makanan yang menjadi bahan fotosintesis yang tidak terbatas. 



Tetapi sebuah studi baru yang diterbitkan dalam jurnal Science menunjukkan kelebihan CO2 ini tidak seefektif yang diperkirakan.

CO2 adalah sumber utama makanan bagi tumbuhan, peningkatan kadarnya secara langsung akan merangsang laju fotosintesis kebanyakan tumbuhan. Dorongan dalam fotosintesis ini, dikenal sebagai "efek pemupukan CO2," meningkatkan pertumbuhan banyak spesies tumbuhan di Bumi, dengan efek yang terlihat paling jelas pada tanaman dan pohon muda, dan lebih sedikit di hutan yang sudah tua.

Jumlah CO2 yang digunakan dalam fotosintesis disimpan dalam vegetasi dan tanah telah meningkat selama 50 tahun terakhir, dan sekarang menyerap setidaknya seperempat emisi manusia rata-rata dalam setahun. 

Kebanyakan orang berasumsi bahwa manfaat fotosintesis ini akan terus meningkat seiring dengan peningkatan konsentrasi CO2. Tetapi data yang dikumpulkan selama periode 33 tahun kebelakang menunjukkan bahwa hal tesebut  tidak benar.

Mengindentifikasi efek pemupukan CO2 dalam bentuk karbon global secara akurat bukanlah tugas yang mudah. Peneliti harus memahami apa yang membatasi fotosintesis dari satu wilayah ke wilayah lain, dan pada setiap skala dari molekul di dalam daun hingga seluruh ekosistem yang ada.

Tim peneliti menggunakan kombinasi data dari satelit dan observasi lapangan serta model siklus karbon.

Dengan menggunakan perangkat canggih, mereka menemukan bahwa efek pemupukan hasil fotosintesis menurun di sebagian besar Bumi dari tahun 1982 hingga 2015 lalu. Hasil ini menunjukan adanya korelasi baik dengan perubahan yang diamati dalam konsentrasi nutrisi dan ketersediaan air tanah di Bumi. 

Salah satu alat yang digunakan dalam studi ini adalah Menara FLUXNET yang ditanamkan hampir di seluruh belahan dunia yang digunakan untuk mengukur pertukaran karbon dioksida, uap air, dan energi antara biosfer dan atmosfer.

Letak Menara Fluxnet

Dalam banyak hal, kombinasi dari berbagai alat ini membantu memberikan gambaran yang lebih lengkap tentang bagaimana ekosistemdunia menjalankan fotosintesis. Para peneliti menggunakan kumpulan pengukuran jangka panjang dari menara fluks untuk memantau CO2 dan air yang digunakan oleh tumbuhan di seluruh bioma Bumi.


Baca juga:

 
Menara fluks memang terbatas dalam rentang pengukurannya sekitar 1KM atau lebih. Tetapi data yang dikumpulkan menara ini membantu memverifikasi perkiraan satelit tentang seberapa banyak fotosintesis yang terjadi dalam suatu ekosistem. 

Dengan satelit dan menara fluks, peneliti mengamati apa yang sebenarnya terjadi dan berkaitan dengan fotosintesis.

Mereka menemukan bahwa penurunan pemupukan CO2 terkait dengan ketersediaan nutrisi dan air. Diketahui bahwa nutrisi seperti nitrogen dan fosfor menurun di beberapa area yang tidak terhhitung jumlahnya karena banyak. Dan tanaman  menyesuaikan diri atau mengubah cara mereka tumbuh, saat lingkungan berubah.

Sama seperti manusia yang dapat mengurangi pengeluaran untuk bahan makanan ketika makanan berlimpah, tanaman menginvestasikan lebih sedikit nitrogen dalam fotosintesis ketika mereka ditanam dengan CO2 yang tinggi. 

Ketika ini terjadi, pemupukan CO2 kurang efektif dari sebelumnya. Karena beberapa tanaman  memiliki respons yang lebih kuat daripada yang lain, respons tersebut mungkin sulit diperhitungkan dalam simulasi komputer.

Selama bertahun-tahun, beberapa orang berasumsi bahwa pemupukan karbon akan mengurangi perubahan iklim dengan memperlambat laju peningkatan CO2 di atmosfer yang merupakan salah satu gas penyebab efek rumah kaca.  



Namun ternyata tumbuhan malah mengurangi produksi karbon mereka dan pemupukan CO2 di tanah menjadi lebih sedikit. Artinya CO2 masih berada di udara. Belum lagi adanya deforestasi yang menyebabkan tumbuhan lebih sedikit jumlahnya, pabrik yang tidak ramah lingkungan, kendaraan yang membludak dan jumlah populasi manusia yang meningkat membuat kadar CO2 semakin pekat di udara.

Mungkin reboisasi akan sedikit membantu dalam hal penanganan pemanasan global, namun yang paling membantu adalah pengurangan pelepasan CO2 ke udara. Caranya? dengan menggunakan produk ramah lingkungan, pabrik yang sesuai aturan dan tidak merusak alam dan menggunakan kendaraan minim emisi dan banyak lagi.

Postingan Populer

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik?

Savefrom, Online Video Downloader Terbaik - Bagi Anda yang suka nonton video dari media sosial, mungkin Anda kadang lebih memilih untuk menontonnya secara offline. Hal ini bukan tanpa alasan, karena memang menonton video secara online akan lebih menguras kuota. Apalagi jika budget Anda sedang menipis, atau kuota sudah mau habis, pastinya solusi terbaik adalah dengan men-download dulu videonya. Dengan men-download videonya, Anda bisa melihat ulang videonya kapan pun tanpa harus mengkhawatirkan kehabisan kuota. Nah, salah satu layanan online video downloader yang bisa Anda pilih adalah Savefrom. Kira-kira, apa saja keunggulan dan kekurangan layanan yang satu ini? Yuk, simak informasinya di bawah:   Review dan Cara Download dari Savefrom: Savefrom merupakan sebuah layanan online gratis yang bisa digunakan untuk mengunduh video maupun musik secara gratis. Savefrom disebut juga sebagai pengunduh video tertua sekaligus terpopuler yang bisa digunakan dengan mudah dan bebas. Beberapa si

Situs Download APK Mod yang Aman dan Bebas Virus

Kerap kali ketika kita ingin mengunduh sebuah aplikasi Android, ternyata ada beberapa aplikasi yang tidak tersedia di toko aplikasi Google Playstore. Aplikasi kamera terbaik seperti Google Camera (Gcam) misalnya. Sampai kapanpun, ia tidak akan bisa kita download dari Google Play. Di sisi lain, kita juga kadang ingin mendapatkan file APK dari aplikasi yang diinginkan karena alasan jika suatu saat ingin menginstalasikan ulang, tidak perlu repot-repot download. Kadang juga kita ingin mencari aplikasi namun di Google Play Store ternyata sudah tidak tersedia lagi karena dihapus atau hal yang lainnya. Tapi tenang saja, berikut ini ada beberapa situs terpercaya yang aman untuk menginstall aplikasi buat Anda. Apa saja? APKMirror Situs download APKMirror merupakan salah satu penyedia file APK yang sudah sangat populer. Situs download ini dimiliki serta dioperasikan langsung oleh tim yang sama dengan pengelola Android Police. Jadi APKMirror ini sangat direkomendasikan sekali buat Anda yang ge

Review Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406). Laptop Tipis Laptop AI

Segera setelah Intel merilis prosesor terbaru mereka yakni Intel® Core™ Ultra Series 2, Asus segera menghadirkan laptop tipis andalan terbaru mereka yakni Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406) ke pasaran Indonesia. Dipasarkan di harga Rp26.999.000, laptop AI ini hadir dengan NPU bertenaga hingga 47 TOPs dan juga software AI khusus dari Asus. Seperti laptop AI dari Asus Zenbook sebelumnya, pada laptop tipis ini juga tersedia tombol Copilot yang memungkinkan akses cepat ke fitur-fitur AI di Windows 11, mempercepat berbagai tugas yang akan dilakukan oleh penggunanya. Selain itu, desain system-on-chip (SoC) membantu motherboard menjadi 27% lebih kecil, mendukung efisiensi pendinginan dan performa stabil. Dilengkapi RAM hingga 32GB dan SSD PCIe 4.0, laptop ini cocok untuk menjalankan aplikasi modern dan meningkatkan potensi AI. Berikut ini ulasan kami untuk laptop tipis Asus Zenbook S 14 OLED (UX5406). Desain Asus Zenbook S 14 OLED UX5406 memiliki desain yang sangat elegan dan modern. Dengan meng

Tumbuh Tak Sesuai Target, AMD PHK 4% Karyawan

AMD mengumumkan pengurangan sekitar 1.000 karyawan, setara dengan 4 persen dari total tenaga kerja globalnya yang berjumlah 26.000 orang. Langkah ini diambil setelah laporan keuangan kuartal ketiga (Q3) menunjukkan hasil campuran, ditambah dengan persaingan yang semakin ketat, terutama dari Intel. Meski mencatat pertumbuhan pendapatan sebesar 17 persen dan peningkatan laba hingga 34 persen pada Q3, proyeksi pendapatan AMD untuk kuartal keempat (Q4) sebesar $7,5 miliar tidak memenuhi ekspektasi analis sebesar $7,54 miliar. Hal ini memicu penurunan harga saham AMD sebesar 13,6 persen sejak laporan tersebut dirilis. AMD menyatakan bahwa pengurangan tenaga kerja ini adalah langkah strategis untuk memfokuskan sumber daya pada sektor-sektor dengan potensi pertumbuhan tinggi, seperti kecerdasan buatan (AI). Keputusan ini juga merupakan bagian dari upaya perusahaan untuk beradaptasi dengan tantangan pasar dan mengoptimalkan posisi kompetitifnya. Perusahaan juga berkomitmen memberikan dukungan