Langsung ke konten utama

Apa Jadinya Bumi Jika Galaksi Bima Sakti dan Andromeda Bertabrakan

Galaksi merupakan sebuah sistem yang terikat oleh gravitasi memuat banyak bintang, planet, gas, debu angkasa dan lainnya. Tapi tahukah Anda bahwa ternyata galaksi dapat bertabrakan satu sama lain?

Tata surya yang memiliki bintang yang disebut Matahari terletak di dalam sebuah galaksi yang bernama Bima Sakti. Dan galaksi Bima Sakti tempat Bumi berada memiliki tetangga yaitu Galaksi Andromeda.


Andromeda sendiri merupakan galaksi spiral yang berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi. Galaksi ini jika diukur dari jarak yang manusia tahu akan menjadi sangat jauh sekali bukan? Namun ternyata ada kemungkinan jika galaksi Bima Sakti dan Galaksi Andromeda saling bertabrakan.

Untuk mengetahui apa yang terjadi saat dua galaksi bertabrakan, kalian bisa membacanya di sini.

Pernahkah Anda melihat galaksi di langit malam dengan mata telanjang? Mungkin Anda yang hidupnya di perkotaan dengan polusi cahaya yang tinggi akan sangat jarang melihat langit malam yang sesungguhnya. 


Padahal sebenarnya, langit dipenuhi dengan bintang-bintang yang terang, debu angkasa dan seakan menyihir kalian untuk tidak lepas dari memandangi mereka.  

Namun bagaimana keadaan langit malam jika galaksi Bima Sakti dan Andromeda bertabrakan? Akankah Bumi selamat dari kejadian ini? Simak ulasan berikut:

Perhatikan baik-baik Galaksi Bima Sakti pada gambar di atas yang merupakan langit malam saat ini. Pemandangan ini akan berubah kalau terjadi tabrakan galaksi. Bumi kemungkinan besar akan bertahan, tetapi ketika perang galaksi ini terjadi, langit malam Bumi tidak akan terlihat seperti yang pernah dilihat manusia sebelumnya.

Perang epik akan datang, pertarungan mengerikan antara dua galaksi raksasa akan berlangsung hanya dalam beberapa miliar tahun lagi. Dan salah satu dari dua petarung tersebut adalah galaksi kita, Bima Sakti.

Pemandangan Kedua Galaksi dari permukaan Bumi dalam 3,75 miliar tahun lagi.

Sebagai informasi, galaksi Andromeda sedang berpacu menuju Bima Sakti dengan kecepatan 250.000 mph. Tentu saja kecepatan tersebut cukup tinggi dalam hitungan manusia. Dengan kecepatan ini, kita dapat mengelilingi Bumi hanya dalam waktu enam menit saja. 

Adapun kejadian tabrakan ini diprediksi akan terjadi 3,75 miliar tahun lagi dari sekarang.

Skenarionya, begitu Andromeda mencapai Bima Sakti, sebuah tarian dahsyat yang berlangsung selama miliaran tahun akan berlangsung. Sulit membayangkan bahwa tata surya dapat bertahan dari peristiwa kekerasan seperti itu, tetapi para ahli mengatakan bahwa kemungkinan besar tata surya akan bertahan.

"Alasan kami berpikir bahwa tata surya tidak akan banyak terpengaruh oleh tabrakan ini adalah karena sebagian besar galaksi adalah ruang kosong," ungkap Roeland van der Marel dalam video ScienceTV. Marel adalah seorang ilmuwan di Space Telescope Science Institute di Baltimore. "Meskipun galaksi kita, serta galaksi Andromeda, memiliki 100 miliar bintang di dalamnya, jaraknya sangat jauh,” tambahnya.

Tidak hanya tata surya yang akan bertahan, tetapi Bumi juga. Bahkan jika manusia masih belum punah, kita akan menyaksikan pertunjukan spektakuler saat galaksi kedua galaksi ini bergabung.

Andromeda saat ini berjarak 2,5 juta tahun cahaya dari Bumi. Semakin dekat, hisapan gravitasi Bima Sakti akan semakin kuat, menarik Andromeda semakin dekat dan lebih cepat dengan cara yang sama seperti bola di udara bergerak lebih cepat saat jatuh ke Bumi.

Pemandangan yang menakjubkan dari permukaan Bumi setelah Bima Sakti dan Andromeda bertabrakan, 4 miliar tahun lagi.     


Dalam empat miliar tahun, Bimasakti dan Andromeda akan saling menarik dan merobek tenggorokan satu sama lain. Sisa-sisanya akan menjadi kerangka hantu dari apa yang dulunya merupakan dua galaksi independen.


Baca juga:


Seiring berjalannya waktu, pertumpahan darah akan berlanjut hingga akhirnya, lubang hitam supermasif pusat di setiap galaksi cukup dekat satu sama lain untuk bertemu dan bergabung.

Pada saat itu, galaksi Bima Sakti dan Andromeda tidak akan ada lagi, dan terciptalah satu galaksi baru. Tata surya kita akan memiliki rumah baru di kelas galaksi yang sama sekali berbeda, yang disebut galaksi elips. 

Perlu diketahui, Bima Sakti dan Andromeda merupakan dua galaksi spiral.

Dalam 6 miliar tahun lagi, langit bumi saat malam hari akan terlihat lebih terang karena inti kedua galaksi telah bersatu dan memunculkan inti baru yang lebih terang.

Setelah enam miliar tahun pembantaian kosmik, langit malam Bumi akan terbakar dengan inti baru galaksi elips yang cerah dan terang. Namun sebelum ini terjadi, diprediksi bahwa Matahari kemungkinan besar akan menelan Bumi dalam waktu sekitar lima miliar tahun mendatang.



Tata surya tidak akan sepenuhnya terpengaruh selama tabrakan ini. Gravitasi kemungkinan akan menarik Matahari ke orbit baru, menyeret Bumi dan planet lain bersamanya. Tapi meski Bima Sakti dan Andromeda masing-masing memiliki 100 miliar bintang, kecil kemungkinannya banyak yang akan bertemu.

“Jika dua galaksi benar-benar bertabrakan, bintang-bintang pada dasarnya hanya akan lewat tepat di antara satu sama lain, dan kemungkinan dua bintang secara langsung saling bertabrakan benar-benar kecil karena jaraknya yang berjauhan,” tambah van der Marel dalam videonya yang dikutip di laman Bussinesinsider.

Postingan Populer

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Motorola Terjun ke Industri Laptop

Motorola bersiap memperluas portofolio produknya dengan merilis laptop pertamanya, Moto Book 60, serta tablet terbaru Moto Pad 60 Pro. Kedua perangkat ini dijadwalkan meluncur secara resmi di India pada 17 April ini, dan akan dijual eksklusif secara online melalui Flipkart. Informasi soal perangkat ini mulai beredar sejak Motorola menggoda kehadirannya lewat halaman khusus di platform e-commerce tersebut. Kini, bocoran spesifikasi kunci keduanya pun muncul ke publik. Moto Book 60 hadir sebagai laptop pertama Motorola, menawarkan layar OLED 14 inci beresolusi 2.8K dengan tingkat kecerahan puncak hingga 500 nits. Perangkat ini ditenagai prosesor Intel Core 7, dipadukan dengan dual stereo speaker yang mendukung Dolby Atmos untuk kualitas audio lebih imersif. Soal daya tahan, Moto Book 60 dibekali baterai 60Wh yang mendukung pengisian cepat 60W via USB-C. Desainnya juga dibuat ramping dan ringan, dengan bobot hanya 1,4 kilogram. Motorola menghadirkan pilihan warna menarik hasil kolaborasi ...

Laptop Gaming Murah Asus Makin Banyak Variannya

Asus hari ini resmi memperkenalkan lini laptop gaming terbarunya di Indonesia, Asus Gaming Series. Hadir untuk menjawab kebutuhan gamers yang menginginkan perangkat bertenaga dengan harga yang ramah di kantong, laptop gaming murah Asus Gaming Series menawarkan dua varian, yaitu Asus Gaming V16 dan Asus Gaming K16.  Kedua laptop ini dirancang untuk memberikan pengalaman gaming optimal, lengkap dengan fitur modern dan performa tinggi yang masih dapat dijangkau oleh lebih banyak kalangan. Asal tahu saja, sebelum Asus Gaming Series terbaru ini, laptop gaming murah Asus adalah seri TUF Gaming yang harga laptop gaming Asus yang satu itu kini sudah semakin mahal. “Asus selalu berkomitmen menghadirkan pengalaman gaming terbaik untuk semua. Asus Gaming Series adalah bukti nyata dari komitmen tersebut,” ujar Jimmy Lin, Asus Southeast Asia Regional Director. Asus Gaming V16 menjadi andalan utama dalam seri ini. Laptop gaming murah tapi modern ini mengusung prosesor Intel® Core™ 5 210H dan GPU...

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...