Langsung ke konten utama

Kelebihan dan Kekurangan Xiaomi Black Shark 3

Akhirnya, setelah menggunakan selama beberapa minggu terakhir, kami berani menarik kesimpulan terhadap hape gaming keren yakni Black Shark 3. Seperti apa kesimpulan kami, apa kelebihan dan kekurangannya? Yuk kita ulas satu-satu.

Seperti biasa, kita akan mulai dengan kelebihan Black Shark 3. Ini dia.


Pertama, Performa Gahar. Seperti yang sudah pernah kita bahas sebelumnya, Black Shark 3 merupakan smartphone gaming kelas ultimate yang menawarkan performa tertinggi dan dipasarkan di harga yang merusak segmen flagship.

Nah, sebagai penerus dari Black Shark 2, tentunya Black Shark 3 hadir dengan chipset yang sangat optimal untuk digunakan bermain game. Qualcomm Snapdragon 865 yang diusungnya pun menjadi salah satu chipset dengan performa tertinggi dan terbaik di dunia.
 
Semua jenis game berat seperti PUBG pun dapat dijalankan pada smartphone ini, dan tingkat frame rate-nya di atas rata-rata. Untuk pengaturan grafisnya, Black Shark 3 pun dapat dengan mudah menggunakan setting rata kanan. Dan menurut kami, inilah nilai plus utama dari Black Shark 3.


Kedua, RAM dan Storage Internal Besar. Selain dapat digunakan untuk bermain game, pastinya Anda juga mencari handphone yang dapat digunakan untuk serangkaian aktivitas multitasking. Oleh sebab itu, Black Shark dihadirkan dengan kapasitas RAM besar serta memori internal yang cukup untuk berbagai keperluan.

Unit yang kami gunakan adalah versi yang memakai RAM 8GB dan ini sudah sangat besar. Dari sisi storage, Black Shark menggunakan memori internal yang berteknologi UFS 3.0. Teknologi tersebut dapat digunakan untuk mentransfer data lebih cepat. Dan saat digunakan untuk bermain game-game berat, loading-nya pun bisa lebih kencang.

Kapasitas storage-nya yang 128GB juga kami rasa sudah cukup besar. Adapun slot SIM jenis hybrid yang digunakan pada smartphone ini terbukti tidak banyak berpengaruh buat kami. Pasalnya, kami masih nyaman-nyaman saja memanfaatkan storage internalnya tanpa perlu membutuhkan microSD card. Tapi tentunya, skenario kami mungkin bisa berbeda dengan Anda.

Ketiga, sistem pendingin yang baik. Black Shark 3 merupakan smartphone gaming. Titik. Kalau sudah begitu, tentunya selain performa tinggi, pendinginannya pun harus hebat.

Nah, sejumlah komponen gabungan yang terdapat di dalam smartphone ini, mulai dari thermal graphite sheet, liquid cooling serta copper alloy terbukti efektif mendinginkan smartphone meskipun kita sedang bermain dalam durasi waktu yang kebablasan.

Anda mungkin tidak akan menyadari bahwa Anda sudah bermain game dalam durasi satu atau dua jam misalnya. Karena temperatur smartphone ini saat digunakan untuk bermain, dalam kondisi suhu normal, tidak sampai terasa membakar telapak tangan, atau ibaratnya hape setrika.

Baca juga:


Keempat, layar yang mantap. Sebagai hape gaming, Black Shark tentunya wajib membekali layar yang bagus di smartphone andalannya. Nah, di Black Shark 3 ini, layarnya adalah jenis AMOLED. Dibandingkan layar teknologi IPS, menurut kami, tampilan warna di layar AMOLED ini jauh lebih menarik warnanya.

Dari sisi dimensi, Black Shark 3 menggunakan layar berukuran 6,67 inci. Selama kami menggunakan smartphone ini selama beberapa waktu terakhir, khususnya untuk bermain game dan menonton konten multimedia, puas merupakan satu-satunya kata yang kami rasakan.

Resolusinya memang hanya Full HD Plus 2.400 x 1.080 pixel. Namun resolusi ini sudah lebih dari cukup untuk bermain game dengan puas. Apalagi refresh rate layar yang hingga 90Hz dan response time hingga 24 milidetik membuat game dapat ditampilkan dengan sangat mulus dan responsif.

Kelima, Shark Space. Ya, kami sangat menyukai fitur ini. Pada lini produk Black Shark, Shark Space ini berfungsi untuk mengoptimalkan smartphone untuk lebih memanjakan para gamers.

Dengan Shark Space, nggak ada lagi yang akan bisa mengganggu kita saat bermain game.

Notifikasi yang masuk bisa diblokir otomatis. Jangankan notifikasi. Telepon masuk pun akan auto reject. Jaringan internet akan diprioritaskan untuk aplikasi game. Ada pula menu optimalisasi game hanya dengan satu klik saja. Banyak lagi yang bisa ditawarkan Shark Space untuk gamers.

Yang menarik, pada Black Shark 3, fungsi Shark Space dapat dinyala matikan lewat tombol fisik. Cukup digeser tombolnya, sudah deh. Anda seperti sudah masuk ke dunia lain.

Oke, kalau tadi kelebihan Black Shark 3, tentunya, ada kekurangan yang kami rasakan saat menggunakan hape ini. Apa saja?


Pertama-tama, kapasitas baterai. Black Shark 3 punya baterai berkapasitas 4.720mAh. Memang kapasitasnya sudah cukup besar. Tapi, untuk sebuah hape gaming, rasanya kapasitas tersebut sudah tidak mencukupi. Apalagi jika mengingat hape non gaming pun sudah banyak yang hadir dengan kapasitas 5.000 mili Ampere atau bahkan lebih.

Saat bermain game dengan refresh rate 90Hz, rata-rata baterai Black Shark 3 turun 20 sampai 25% jika digunakan untuk bermain PUBG ataupun CoD mobile. Kalau layar diset di 60Hz saja, penurunan kapasitas baterai saat bermain game yang sama dan durasi kurang lebih sama, hanya sekitar 15 sampai 20 persen.

Memang, Black Shark 3 mendukung kecepatan charging yang sangat tinggi, dengan charger 65W yang disediakan di paket penjualannya. Untuk mengisi hingga 50%, Anda hanya cukup menyolokkan smartphone ke stop kontak selama 15 menitan saja. Sampai penuh hanya butuh waktu sekitar 35 sampai 40 menit. Tapi, andaikan ia hadir dengan baterai 5.000mAh atau lebih.

Kedua, dan ini yang sangat menggelitik, adalah, NFC. Ya, smartphone yang satu ini tidak menyediakan fungsi NFC. Padahal, syarat utama bagi kami agar sebuah smartphone bisa menjadi daily driver adalah fitur NFC. Tanpa fitur ini, kami akan kesulitan untuk mengecek apalagi mengisi e-toll card ataupun flazz card. Ini sangat penting.

Fitur ini jauh lebih penting bagi kami daripada microSD slot dedicated, IP rating yang bisa membuat hape bisa disimpan dalam baskom berisi air, atau infra red blaster yang bisa membuat hape berfungsi sebagai remote kipas angin.

Akhirnya, selama kami memakai smartphone ini, Black Shark 3 hanya berhasil menjadi hape kedua yang kami gunakan, khusus untuk bermain game saja.

Sedikit di luar topik, berikut ini beberapa contoh hasil foto kamera Xiaomi Black Shark 3 yang menurut kami standar-standar saja. Tidak bagus tapi juga tentunya sama sekali tidak jelek.














Oke guys, itulah beberapa kelebihan dan kekurangan yang dimiliki oleh Black Shark 3 versi kami. Kalau Anda sependapat atau kurang setuju dengan opini kami, silakan tinggalkan komentar di bawah.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Setelah Borong Chip Nvidia, Kini Oracle Borong Chip AI AMD

Luar biasa. Oracle baru saja mengumumkan kesepakatan besar dengan AMD untuk membeli 30.000 akselerator AI Instinct MI355X. Pengumuman ini disampaikan dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025, di mana Larry Ellison secara santai menyebut bahwa perusahaannya telah menandatangani kontrak bernilai miliaran dolar dengan AMD. Langkah ini menjadi menarik perhatian karena sebelumnya Oracle telah berkomitmen mendukung Nvidia melalui Project Stargate, sebuah klaster AI raksasa dengan 64.000 unit GPU Nvidia. Keputusan Oracle untuk berinvestasi dalam hardware AMD menandakan bahwa dominasi Nvidia di pasar akselerator AI mungkin mulai goyah. AMD Instinct MI355X merupakan pesaing langsung GPU Nvidia generasi terbaru, Blackwell B100/B200. Menggunakan proses fabrikasi 3nm dari TSMC dan arsitektur CDNA 4, chip ini dibekali dengan 288GB memori HBM3E dan bandwidth mencapai 8TB/detik. Dukungan untuk format FP6 dan FP4 menambah daya tariknya bagi kebutuhan AI. Pesanan besar Oracle ini mengindikasikan bahwa...

Bikin Chip dan OS Sendiri, Apple Ikuti Langkah Apple?

Huawei semakin mempercepat langkah mereka untuk menghapus ketergantungan pada teknologi Amerika, dengan mengandalkan chip Kirin X90 buatannya sendiri. Chip tersebut baru saja mendapatkan sertifikasi keamanan nasional Level 2 dari China’s Information Technology Security Evaluation Centre, yang membuka jalan bagi penggunaannya di sektor pemerintahan dan segmen perusahaan. Dengan sanksi AS yang terus menekan rantai pasokannya, Huawei kini beralih sepenuhnya ke prosesor dalam negeri. Setelah Washington mencabut lisensi khusus Intel dan Qualcomm untuk memasok chip lama ke Huawei, perusahaan ini juga bersiap untuk mengganti Windows dengan HarmonyOS di PC yang akan diluncurkan akhir tahun ini. Sebelumnya, Huawei mengandalkan prosesor Intel Core dan Snapdragon dari Qualcomm untuk laptopnya. Kini, laptop Qingyun W515x dan L540, yang menggunakan chip Kirin 9000C dan 9006C, telah mendapatkan sertifikasi, membuka jalan bagi peluncuran lebih luas di China. Bos bisnis konsumen Huawei, Richard Yu Che...

Qualcomm Snapdragon 8 Elite 2 Bocor di AnTuTu, Catatkan Skor Fantastis

Chipset generasi terbaru dari Qualcomm, yang kemungkinan akan diberi nama Snapdragon 8 Elite 2, diperkirakan akan dirilis pada Oktober mendatang. Meskipun nama resminya belum dikonfirmasi, bocoran dari China menunjukkan bahwa chipset ini akan mencatatkan skor luar biasa di benchmark AnTuTu. Berdasarkan bocoran tersebut, Snapdragon 8 Elite 2 mencatat skor sekitar 3,8 juta di AnTuTu. Sebagai perbandingan, iQOO 13 yang menggunakan Snapdragon 8 Elite saat ini menjadi pemegang rekor tertinggi dengan skor sekitar 2,69 juta. Dengan demikian, Snapdragon 8 Elite 2 diprediksi membawa peningkatan performa hingga 41% dibandingkan pendahulunya. Luar biasa sekali bukan? Meski skor AnTuTu bukan satu-satunya tolok ukur performa keseluruhan, angka ini tetap memberikan gambaran tentang peningkatan signifikan yang ditawarkan oleh chipset terbaru Qualcomm. Apalagi, di pasar China, skor benchmark masih menjadi salah satu aspek penting dalam penilaian perangkat. Snapdragon 8 Elite 2 akan menggunakan CPU Ory...