Peramban internet UC Browser milik Alibaba dihapus dari toko aplikasi Android China. Sebagai informasi, browser yang satu ini diketahui merupakan produk perusahaan milik Jack Ma.
Kabarnya, aplikasi ini dikritik akibat kasus iklan medis online yang menyesatkan oleh CCTV, yang merupakan lembaga penyiaran resmi milik pemerintah China.
UC Browser disinyalir menampilkan rumah sakit swasta sebagai hasil dari pencarian dengan kata kunci 'nama rumah sakit paling terkenal di China'. Hal ini tentu dapat membuka potensi pengguna lebih tertarik mengunjungi rumah sakit swasta dibandingkan rumah sakit umum milik pemerintah.
Akibatnya, aplikasi UC Browser dihapuskan dari daftar aplikasi yang ada di toko aplikasi Android China. Sebagai gambaran, app store tersebut dioperasikan oleh raksasa industri telekomunikasi negeri tirai bambu yakni Huawei, Xiaomi dan juga Tencent.
Penghapusan ini juga merupakan bentuk hukumam bagi perusahaan yang melanggar aturan. Disebutkan, saat ini pihak UC Browser sendiri sudah menanggapi dan akan melakukan perbaikan untuk konten yang dipermasalahkan.
Baca Juga:
- Tablet Huawei MatePad T10 Dijual Ekslusif di JD.ID
- 30.000 Perangkat Mac Disusupi Malware Misterius
- Google Bersihkan VPN Yang Disisipi Malware
Penghapusan UC Browser tersebut dilakukan setelah pidato dari Xi Jinping, Sekretaris Jenderal Partai Komunis, Presiden ke-7 dan Kepala Komisi Militer Sentral Republik Rakyat Tiongkok disampaikan.
Pada pidatonya, ia mengeluarkan peringatan kepada para pelaku sektor teknologi China yang terus berkembang dan semakin besar pengaruhnya.
Pemerintah China bahkan akan melakukan pengetatan regulasi perusahaan internet besar, terlebih lagi perusahaan seperti Alibaba yang merupakan penyumbang tersbesar penjualan ritel teknologi di negara tersebut.
Pemerintah China Akan Lumpuhkan Usaha Media Jack Ma
Pemerintah China sebelumnya telah diketahui berniat untuk melucuti bisnis media milik Jack Ma. Menurut sumber The Wall Street Journal, Alibaba Grup yang merupakan perusahaan besutan Jack Ma dituntut untuk melepas aset media miliknya oleh pemerintahan China.
Media milik Jack Ma ini ditakutkan akan terlalu berpengaruh dan mengusik pemerintahan yang memiliki agenda tersendiri.
Beberapa media milik Jack Ma yang terkenal di antaranya adalah media sosial populer Weibo dan South China Morning Post.
Sebelum ada kasus tersebut, Alibaba juga diinvestigasi karena dicurigai telah melakukan praktik monopoli dan terancam terkena denda yang lumayan besar yakni USD 975 juta atau setara dengan Rp14 Triliun.