Anda pengguna browser dari Google yakni Google Chrome? Kalau ya, tahukah Anda bahwa salah satu fitur browser Google Chrome adalah pengguna dapat mengirim histori tab dari komputer ke ponsel.
Tentu saja fitur ini sangat berguna jika Anda memiliki situs web yang baru saja dibaca di komputer dan ingin berpindah perangkat kemudian lanjut membacanya lagi di perangkat seluler. Sekarang, sepertinya bukan saja Chrome yang memiliki fitur ini.
Kabar terbaru, browser Microsoft yakni Edge juga akan memungkinkan penggunanya melakukan hal yang sama pada tab browser miliknya. Seperti apa?
Menurut laporan dari Windows Latest, tampaknya kini Microsoft tengah menguji versi browser Edge terbarunya di mana pengguna dapat mengirim tab browser dari PC Windows 10 ke perangkat Android.
Konsepnya sendiri hampir sama dengan versi di Chrome, di mana pengguna pada dasarnya dapat melanjutkan tab terakhir yang digunakan.
Namun untuk dapat melakukan hal tersebut, pengguna diharuskan untuk masuk ke akun Microsoft pada kedua perangkat yang bersangkutan.
Baca juga:
- Microsoft Teams Dapat Upgrade Signifikan
- Fitur Terbaru dari Browser Microsoft Edge 84
- Microsoft Ingin Menjadi Perusahaan Teknologi Ramah Lingkungan
Hal ini tentunya dapat membuat Microsoft Edge akan lebih banyak digunakan dalam keseharian penggunanya dan dipakai sebagai daily driver dalam hal pilihan browser.
Sebagai informasi, Microsoft Edge versi baru sendiri dibuat menggunakan Chromium yaitu platform yang sama dengan Chrome. Artinya, kedua browser ini akan memiliki fitur yang mirip.
Namun demikian, untuk mendapatkan pembaruan ini, pengguna masih harus menunggu untuk beberapa saat sebelum peluncuran resminya. Kabarnya, versi terbaru dari Microsoft Edge tersebut baru tersedia dalam versi Beta testing.
Microsoft Kini Lebih Ramah Kantong Untuk Developer Game
Seperti diketahui, perbandingan penghasilan 70-30 untuk developer atau pengembang dan penyedia layanan menjadi acuan untuk saat ini.
Developer game atau pengembang game dapat memiliki 70% dari penghasilan penjualan game dan 30% nya untuk perusahaan penyedia seperti Steam, Microsoft Store, App Store, Google Play dan lainnya.
Memang aturan tersebut berbeda dengan Epic. Epic merupakan perusahaan yang melawan tren tersebut dan hanya mengambil penghasilan sebesar 12% saja. Tentunya ini lebih menguntungkan pihak developer yang akan mendapat 88% keuntungan.
Nah, kabar gembiranya, Microsoft melirik tren yang diciptakan oleh Epic dan akan mengimplementasikannya pada Microsoft Store. Microsoft Store sendiri bisa dibilang tidak sepopuler toko aplikasi atau game lainnya di platform PC karena saat ini ada banyak alternatif yang lebih terkenal dari Microsoft Store.
Dengan memotong hanya 12%, diharapkan langkah tersebut akan dapat mendorong para developer untuk mulai menggunakan Microsft Store ke depannya untuk berjualan aplikasi di sana.
Dan jika nantinya banyak developer yang mau mengembangkan game-nya di platform tersebut, Microsoft berharap para pemain juga akan banyak berdatangan dan mempopulerkan Microsoft Store itu sendiri.