Langsung ke konten utama

Xperia 10 III, Smartphone 5G dari Sony

Sony Xperia 10 III merupakan smartphone kelas menengah yang diumumkan bersamaan dengan hadirnya seri Xperia 1 III dan Xperia 5 III di kisaran April 2021 kemarin.

Smartphone ini hadir dengan dukungan prosesor Qualcomm Snapdragon 690, sebuah chip model baru yang jauh lebih kuat dan setidaknya sedikit lebih kompetitif. Dan seperti para pesaingnya saat ini, jaringan 5G juga sudah hadir melengkapi Xperia 10 III tersebut.


Kelebihan utama dari Sony Xperia 10 III adalah meningkatnya kapasitas baterai yang signifikan menjadi 4.500mAh dari 3.600mAh seperti yang digunakan pada Xperia 10 II keluaran tahun lalu. Namun dengan konsekuensi bobot tambahan, sehingga smartphone ini memiliki berat 169g dari sebelumnya hanya 151 gram saja.

Kelebihan lain pada smartphone ini adalah peringkat IP65/68 untuk perlindungan debu dan air yang merupakan fitur langka di kelas menengah dan benar-benar membedakan Xperia 10 III dengan smartphone kelas sejenis.


Selain itu, sandwich Gorilla Glass 6 yang terpasang dikedua sisi ponsel juga hampir tidak sesuai dengan harganya yang berkisar mulai dari Rp 11.000.000.

Adapun perubahan lain yang ditawarkan termasuk di antaranya adalah peningkatan RAM hingga 6GB yang sebelumnya 4GB dan dukungan HDR yang sekarang ditambahkan pada layar OLED 6 inci. Panel OLED sendiri tampaknya identik dengan ponsel keluaran Sony. Sayangnya, Xperia 10 III ini masih menggunakan panel 60Hz.

Dalam box Sony Xperia 10 III, hanya tersedia charger dan USB saja. Chargernya pun hanya menawarkan kecepatan hingga 7,5 Watt saja dan terbilang memiliki daya yang kecil. 

Smartphone-nya sendiri sudah mendukung USB Power Delivery dan bisa digunakan dengan adaptor bertenaga lebih tinggi seperti unit XQZ-UC1 30-watt milik Sony. Tetapi charger ini sayangnya tidak disertakan di dalam box.

Dari sisi desain, Sony Xperia 10 III memiliki tampilan yang sangat identik dengan Sony Xperia Mark 2. Yang membedakan kedua ponsel ini adalah Xperia 10 III telah menyusut dibandingkan dengan generasi sebelumnya, sekitar satu milimeter lebih sempit dan tiga milimeter lebih pendek.

Untuk tombol-tombolnya, Sony Xperria 10 III ini memiliki tombol power, pengaturan suara dan volume rocker. Untuk slot kartu pada Sony Xperia 10 III, tray dapat menampung dua kartu secara bolak-balik. Tray dapat berisi dua nano SIM atau nano SIM dan microSD. Jadi tidak bisa digunakan jika kamu ingin memiliki dua SIM dengan microSD.

Tampilan tombol samping Sony Xperia 10 III (Sumber: GSM Arena)

Berhubung Xperia 10 III ini memiliki rate IP65/68, traynya memiliki gasket hijau untuk memastikan slotnya terlindungi. Pada bagian bawah ponsel, hanya ada port USB-C dan lubang mikrofon. Di bagian atas, Anda dapat menemukan lubang mikrofon lainnya dengan jack headphone 3.5mm.

Layar OLED 6 inci smartphone ini puna resolusi 2520x1080 pixel dengan rasio aspek 21:9 karena Sony menyukai rasio sinematik. Layarnya mencakup 97% dari gamut warna DCI-P3, mengusung branding Triluminous dan mendukung HDR10. 

Ponsel ini memiliki 2 mode 'Gamut warna dan kontras' Asli dan Standar, dengan tombol pengoptimalan gambar video tambahan. Lalu ada submenu White balance, di mana Anda mendapatkan preset warm, medium, dan cool, ditambah slider RGB untuk penyesuaian kustom lebih lanjut.

Baterai
Sony Xperia 10 III mengemas baterai 4.500mAh, peningkatan yang sehat dibandingkan kapasitas model tahun lalu 3.600mAh. Pada kelas yang sama Galaxy A52 5G dan Poco F3 memiliki sel kapasitas yang sama, sedangkan Xiaomi Mi 10T Pro 5G memiliki daya 5.000mAh.

Berkat kombinasi baterai besar, chipset hemat, dan layar yang relatif kecil, yang juga hanya memiliki rate kecil yakni 60Hz, Xperia 10 III menawarkan  daya tahan baterai terdepan di kelasnya. 

Pemutaran video offline lebih dari 26 jam dalam pengujian dan penelusuran web menggunakan Wi-Fi 15 selama 36 jam merupakan pencapaian yang sangat bagus. Selain itu, Xperia 10 III ini memiliki ketahanan lebih dari 31 jam panggilan suara.

Dari sisi kecepatan pengisian, Xperia 10 III membutuhkan waktu tiga jam untuk mengisi baterai hingga penuh, dengan hanya 20% yang ditampilkan dalam indikator baterai untuk setengah jam pengisian. Dengan kata lain, Xperia tipe ini merupakan ponsel dengan pengisian daya paling lambat di kelasnya, baik itu dengan adaptor penyerta ataupun dengan adaptor pihak ketiga.


Baca juga:


Xperia 10 III memiliki satu speaker di bagian bawah yang memiliki pengaturan yang sama dengan Xperia Mark 2. 

Sama halnya dengan ponsel yang digantikannya, 10 III memperoleh peringkat 'Rata-rata', ponsel sekelasnya Galaxy A52 4G memiliki speaker stereo dan terbukti lebih keras daripada Xperia, dan kemungkinan itu juga berlaku untuk A52 5G. Poco F3 juga mengemas speaker stereo, dan bahkan lebih keras.

Chipset 
Xperia 10 III ditenagai oleh chipset Snapdragon 690, chipset tingkat menengah dengan kemampuan 5G, dan diproduksi pada proses 8nm. 

Chipset ini adalah peningkatan yang signifikan dari Snapdragon 665 baik dalam kinerja dan konektivitas. Tetapi dalam konteks kelas menengah 5G di 2021, chipset Snapdragon 690 masih belum termasuk di antara chip dengan grafik kelas atas.

Snapdragon 690memiliki CPU octa-core dalam pengaturan 2+6 (2x2.0 GHz Kryo 560 Gold & 6x1.7 GHz Kryo 560 Silver) dan menggunakan Adreno 619 untuk grafisnya.

Di GeekBench, Snapdragon 690 sedikit lebih kuat daripada perangkat Dimensity 800U yang terbenam di Vivo V21 5G. Sedangkan pesaingnya Xiaomi Mi 10T Pro yang memiliki harga yang cukup sama dengan Xperia, sudah menggunakan Snapdragon 865 yang lebih unggul.

Kamera
Xperia 10 III dilengkapi dengan pengaturan tiga kamera yang terdiri dari satu lensa Wide 12MP, Ultrawide 8MP dan telephoto 8MP. Konfigurasinya berbeda dengan sebagian besar ponsel midranger yang memiliki makro dan sensor kedalaman hanya untuk meningkatkan jumlah kamera.

Tampilan kamera belakang Sony Xperia 10 III (Sumber :GSMarena)

Meski begitu, pengaturan kamera Xperia 10 III cukup familier dengan yang dimiliki Xperia Mark 2. Kamera utama masih menggunakan sensor Sony IMX 486, unit 'reguler Bayer' (bukan Quad) dengan apertur 1/2.8 konvensional. 

Meski demikian, model baru ini kini dipasangkan dengan lensa 27mm yang sedikit lebih panjang dengan aperture f/1.8 yang sedikit lebih cepat (26mm, f/2.0 pada yang Xperia Mark 2).

Untuk menu kameranya sendiri tidak mengalami banyak perbedaan. Jika digeser samping menu akan beralih antara gambar diam dan video. Saat geser ke bawah beralih antara kamera depan dan belakang. 

Pada jendela bidik memiliki kontrol untuk lampu kilat, mode bokeh, rasio aspek, keseimbangan putih implisit, dan penyesuaian kompensasi pencahayaan, sakelar ekstra untuk beralih antara kamera depan dan belakang, dan roda gigi untuk membawa Anda ke pengaturan. Tombol Mode di sekitar pelepas rana memberikan akses ke mode tambahan seperti Panorama dan filter.

Rentang ISO pada kamera adalah 50-3200, sedangkan kecepatan rana dapat diatur antara 1/4000s dan 1s. Pengguna dapat memasukkan kompensasi eksposur dalam kisaran -2EV hingga +2EV dalam peningkatan 1/3EV. kamera juga dapat diatur fokusnya secara manual, tetapi tidak ada titik fokus dan histogram.

Pengguna hanya dapat mengakses kamera belakang utama atau lensa wide, namun tidak untuk ultrawide atau tele. Anehnya, pengguna mendapatkan semacam mode Manual untuk kamera selfie - hanya dengan white balance dan kompensasi eksposur.

Kualitas gambar siang hari dari kamera utama Xperia cukup memadai untuk kelasnya. Ini cenderung kurang terang tetapi mempertahankan rentang dinamis yang relatif lebar, meskipun, kadang-kadang, itu tidak akan menganggap adegan layak HDR, dan itu akan berubah dengan nada ekstrem yang keras (seperti bidikan siput). Warna sangat disukai - hidup, tepat. Ada tingkat detail yang bagus dalam bidikan 12MP ini, dan noise-nya terkontrol dengan baik.

Mode malam meningkatkan banyak hal secara dramatis dan memberi Anda pengembangan tone yang superior. Tidak ada efek merugikan pada ketajaman, bahkan dapat ditingkatkan sedikit. Kami dengan senang hati akan mengambil kenaikan kebisingan dalam bayang-bayang bersama dengan semua manfaatnya.

Sony Xperia 10 III (Sumber :GSMarena)

Adapun untuk Selfie, kamera dari Xperia 10 III biasa-biasa saja. Tone kulit memang akurat, tetapi sedikit tidak hidup untuk mengikuti reproduksi warna yang diredam secara umum. 

Rentang dinamisnya baik-baik saja dan Anda akan mendapatkan eksposur yang baik di wajah Anda bahkan dalam cahaya yang relatif menantang. Namun, detail halus bukanlah setelan yang kuat untuk kamera selfie Xperia, dan bahkan dalam tekstur wajah ringan yang layak akhirnya dihaluskan (dengan semua fitur kecantikan dimatikan), dengan pelunakan lebih lanjut saat cahaya turun. 

Secara keseluruhan, pada dasarnya, setiap pesaing memiliki permainan selfie yang lebih kuat daripada smartphone ini.

Untuk perekaman video, Sony Xperia 10 III merekam video hingga 4K30 dengan kamera utamanya. Ultrawide dan telefoto secara teknis dibatasi pada 1080p 30fps, tetapi zoom 2x tetap beroperasi dalam 4K dan 1080p 60fps, hanya rekaman yang diambil dari kamera utama. 

Anda dapat memilih antara codec h.264 dan h.265 untuk perekaman 4K, 1080p hanya untuk h.264. Audio direkam dalam stereo pada 156kbps.


Kesimpulan

Sony Xperia 10 III memiliki banyak kemiripan dengan model Xperia di masa lalu, sulit untuk membuat calon pembeli bersemangat dan termotivasi untuk langsung membeli smartphone ini. 

Akan tetapi, layar yang masih memiliki rate 60Hz menjadi kekurangan yang cukup signifikan karena hampir seluruh industri ponsel merek lain beralih ke kecepatan refresh yang tinggi. Speaker stereo juga semakin umum di kelas menengah, dan Sony Xperia 10 III melewatkan tren ini.

Namun, Xperia ini memiliki keunggulan yang adil dibandingkan pesaingnya. Dimulai dengan fisik, Xperia 10 III yang merupakan salah satu perangkat paling ringkas yang dapat Anda temukan di kelas menengah. Lebih penting lagi, ia memiliki perlindungan debu dan air IP65/IP68 yang jarang ada dikelasnya. Terbaik di kelasnya juga ada daya tahan baterai Xperia 10 III.

Postingan Populer

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S...

Review Acer Aspire Lite 14, Laptop Murah dengan Intel N100

Dengan banyaknya tugas sekolah berbasis teknologi, seperti membuat dokumen laporan, presentasi, pembelajaran online, dan aktivitas lainnya, laptop murah namun andal menjadi solusi yang dicari banyak orang. Khususnya para pelajar sekolah. Di pasaran, salah satu opsi yang bisa dipilih adalah Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4. Laptop murah Acer ini hadir sebagai jawaban untuk kebutuhan di atas, dengan harga yang ramah di kantong. Laptop murah sendiri bukan berarti kompromi total pada kualitas. Buktinya, laptop murah Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4 menawarkan kombinasi yang lumayan modern, performa yang cukup untuk tugas harian, dan portabilitas baik. Dengan spesifikasi yang dirancang untuk pelajar atau pengguna dengan kebutuhan dasar, laptop ini menjadi salah satu opsi terbaik di kelas entry-level. Desain Acer Aspire Lite 14 AL14 31P C0G4, atau kita singkat saja dengan Acer Aspire Lite 14, hadir dengan desain minimalis dan modern, menjadikannya salah satu laptop yang cukup menarik di ke...

Nvidia RTX 5090 dan RTX 5080 Jadi Sahabat PLN?

Bocoran terbaru mengungkapkan bahwa GPU generasi berikutnya dari Nvidia, RTX 5090 dan RTX 5080, akan mengalami peningkatan konsumsi daya yang signifikan, meskipun tidak setinggi yang sebelumnya diperkirakan.  RTX 5090 dikabarkan memiliki TDP hingga 575W, naik 27% dari RTX 4090 (450W) dan 64% dibandingkan RTX 3090 (350W). Sementara itu, RTX 5080 memiliki TDP 360W, meningkat 12,5% dibandingkan RTX 4080 dan RTX 3080. Informasi ini muncul menjelang keynote CEO Nvidia Jensen Huang pada 6 Januari, di mana seri Blackwell diprediksi akan diumumkan secara resmi. Dari sisi spesifikasi, RTX 5090 akan menggunakan die GB202-300-A1 dengan 21.760 CUDA cores (170 SMs) dan dilengkapi memori 32GB GDDR7 melalui antarmuka 512-bit. Sementara itu, RTX 5080 menggunakan die GB203-400-A1 dengan 10.752 CUDA cores (84 SMs), memori 16GB GDDR7 dengan kecepatan 30 Gbps, dan antarmuka 256-bit. Spesifikasi ini menandakan lompatan besar dalam kinerja dibandingkan generasi sebelumnya, sekaligus memperkuat posisi Nv...

5 Langkah Cara Melakukan Reset Laptop Chromebook

Apakah Anda pengguna laptop Chromebook? Mungkin Anda sempat menghadapi masalah bahwa Anda lupa password Google yang terpasang pada laptop tersebut. Untuk itu, Anda perlu melakukan factory reset agar Chromebook tersebut dapat digunakan kembali. Berikut adalah tutorial lengkap untuk melakukan factory reset pada laptop Chromebook jika Anda lupa password. Proses ini akan menghapus semua data di Chromebook Anda, jadi pastikan Anda sudah mempersiapkan akun Google untuk login ulang setelah reset. Langkah 1: Coba Recovery Password Google Sebelum melakukan reset, cobalah memulihkan akun Google yang terhubung dengan Chromebook Anda: Buka Halaman Pemulihan Akun Google (di https://accounts.google.com/signin/recovery) pada perangkat lain.   Ikuti langkah-langkah untuk memulihkan password akun Google Anda.   Jika berhasil, gunakan password baru untuk login ke Chromebook Anda.  Jika tidak bisa, lanjutkan ke langkah berikutnya untuk factory reset.    Langkah 2: Persiapkan Chrom...

Download Windows 10 ISO versi Lite Alias Ringan

Anda kesal karena laptop atau PC desktop Anda lemot padahal punya spek yang tidak jelek? Jangan dulu membuang laptop atau upgrade komponen PC desktop tersebut. Siapa tau yang membuatnya berat adalah sistem operasi Windows 10-nya yang kegemukan. Selain format dan install ulang, ada cara lain yang lebih efektif dalam membuat komputer kita bekerja seperti layaknya baru beli. Caranya adalah download Windows 10 ISO versi ringan. Lho, apa bedanya? Kalau kita memilih untuk download Windows 10 ISO versi ringan dan instalasikan di PC kita, maka fitur-fitur, fungsi atau aplikasi yang jarang digunakan, sudah ditiadakan. Selain lebih hemat ruang di harddisk, dibuangnya fitur-fitur yang tidak berguna tersebut akan membuat PC atau laptop spek rendah pun bisa menjalankan Windows 10 dengan lancar. Download Windows 10 Terbaru October 2020 Update Lalu, apa saja yang ada di Windows 10 versi Lite alias versi Ringan tersebut? Nah ini dia: Windows 10 SuperLite Compact (Gaming Edition) x64 – ...