Langsung ke konten utama

Bocoran Microsoft Surface Duo 2 Muncul di Geekbench

Tahun lalu, Microsoft meluncurkan Surface Duo. Namun saat peluncuran, handset ini terbilang memiliki spesifikasi yang biasa saja dan malah terbilang jadul.

Namun nampaknya Microsoft tidak ingin kalah dalam persaingan handset dan sepertinya mereka tengah merancang suksesor dari Microsoft Surface. Hal ini terungkap dari skor benchmark yang tercantum di server GeekBench.


Menurut daftar di Geekbench, Surface Duo 2 terlihat dan sepertinya akan dilengkapi dengan chipset Qualcomm Snapdragon 888 dan RAM 8GB. Apa lagi?
 

Hadir dengan chipset ini adalah kabar baik karena Snapdragon 888 adalah chipset yang digunakan oleh flagships lain pada tahun 2021. Artinya, setidaknya di atas kertas, handset ini akan sama dengan ponsel lain.


Sayangnya, informasi lain selain model chipset yang digunakan dan berapa banyak RAM yang akan dikemas, tidak banyak lagi yang bisa diketahui tentang perangkat tersebut.

Namun yang pasti, yang diharapkan oleh para penggemar Surface Duo adalah perangkat ini dapat mempertahankan desain layar ganda yang sama.

Selain itu, rumor mengklaim bahwa handset tersebut bisa saja datang dengan pengaturan tiga kamera. Ada juga rumor yang mengatakan bahwa akan ada peningkatan yang dilakukan pada masa pakai baterai, kecepatan refresh yang lebih tinggi, dan banyak lagi.

Sejauh ini, belum ada informasi juga terkait kapan Microsoft akan secara resmi meluncurkan Surface Duo 2 andalannya.


Baca juga:

Microsoft Ubah Persyaratan CPU Untuk Windows 11
Ketika Microsoft pertama kali mengumumkan Windows 11, mereka meluncurkan beberapa persyaratan perangkat keras minimum yang Anda perlukan untuk dapat melakukan upgrade ke OS baru itu. Salah satu persyaratannya adalah CPU yang haruskan keluaran 2017 atau terbaru. Artinya, mereka yang memiliki komputer lama, sepertinya kurang beruntung.
 

Namun kabarnya Microsoft menyatakan bahwa mereka sedang mempertimbangkan untuk menurunkan persyaratan.

Menurut Microsoft, perusahaan telah menyimpulkan bahwa prosesor 64-bit yang kompatibel yang dipilih, memori 4GB, penyimpanan 64GB, boot aman UEFI, persyaratan grafis, dan TPM 2.0 adalah persyaratan sistem minimum yang tepat untuk memenuhi prinsip-prinsip yang ditetapkan untuk dukungan terbaik bagi pengguna.


Mereka juga menambahkan bahwa mereka telah mengidentifikasi serangkaian model PC yang memenuhi persyaratan minimal. Misalnya saat berjalan pada prosesor Intel 7th Gen yang awalnya tidak disertakan dalam persyaratan sistem minimum.

Artinya, meskipun sebagian besar persyaratannya akan tetap sama, pengguna yang mungkin tidak memiliki CPU yang masuk dalam daftar kompatibel masih dapat mencoba peruntungan mereka. Tetapi tentunya tidak ada jaminan bahwa itu akan berhasil.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...