Langsung ke konten utama

Asus VivoBook 13 Slate, Tablet Windows 11 Layar OLED

Asus tampaknya serius menghadirkan perangkat berbasis OLED. Setelah tentu saja smartphone dengan layar OLED, beberapa waktu lalu, mereka banyak menggelontorkan laptop dengan layar ASUS OLED.


Kali ini, giliran tablet yang dirilis dengan layar OLED. Dan yang menarik, seperti kebiasaan Asus yang sudah-sudah, perangkat “tablet” tersebut dilengkapi dengan keyboard full size sehingga sekaligus merupakan perangkat laptop. Lengkap dengan stylus.

Yang menarik, Asus VivoBook 13 Slate, nama lengkap produk tersebut, merupakan sebuah perangkat yang menjalankan sistem operasi teranyar dari Microsoft yakni Windows 11. Dengan demikian, ia menjadi sebuah laptop-tablet 13.3” pertama di dunia yang hadir dengan system operasi baru itu.

Perangkat Hiburan OLED Anda
Vivobook 13 Slate OLED juga merupakan perangkat fantastis untuk hiburan. Berkat layar sentuh OLED dan sertifikasi Dolby Vision 13,3 inci, layarnya sanggup menampilkan 1,07 miliar warna. Validasi Pantone dengan gamut warna DCI-P3 100% menghadirkan akurasi warna sekelas bioskop.


Layar OLED yang digunakan juga memiliki waktu respons 0,2 milidetik yang cepat, dan juga menawarkan perlindungan mata yang jauh lebih baik. Ia memancarkan tingkat cahaya biru yang lebih rendah, hingga 70% lebih rendah daripada layar LCD.

Melengkapi pengalaman hiburan yang menggembirakan, Asus menyediakan sistem suara Dolby Atmos quad-speaker yang kuat, yang menggunakan amplifier pintar.

Sistem suara tersebut menggerakkan empat speaker wide-range dengan aman pada volume maksimum bebas distorsi — hingga 3,5 kali lebih keras daripada dengan amplifier standar — untuk audio yang kaya dan jernih.

Tentu saja, streaming video dan game cloud juga membutuhkan koneksi yang cepat dan tidak terputus, sehingga WiFi 6 yang sangat cepat ditingkatkan oleh teknologi ASUS WiFi Master untuk konektivitas yang lebih stabil dan andal.

Bebas Berkreasi dengan ASUS Pen
Hiburan tidak selalu harus pasif. Vivobook 13 Slate OLED memudahkan untuk mengejar hobi dan minat kreatif dengan layar sentuh responsif dan ASUS Pen 2.0 presisi tinggi.


Baca juga:


Pengguna tinggal memanfaatkan stylus yang sesuai dengan Microsoft Pen Protocol 2.0 ini dari dudukan magnetnya dan stylus ini siap untuk menulis, menggambar, atau membuat anotasi dengan sensitivitas tekanan tingkat 4096.

Uniknya, Asus menyediakan empat jenis ujung pena yang dapat digonta-ganti dengan tekstur yang berbeda-beda seperti pensil 2H, H, HB dan HB. Keempatnya akan memberikan nuansa yang benar-benar alami untuk membuat sketsa dan menggambar.


Tak hanya itu, ASUS Pen 2.0 juga tidak menggunakan baterai. Pen yang bisa terhubung dengan Bluetooth ini mendukung pengisian ulang dengan USB-C. Dan dalam sekali pengisian ulang selama 30 menit, pengguna bisa memakai ASUS Pen 2.0 selama 140 jam.

Berhubung perangkat ini pun merupakan sebuah laptop, Asus membenamkan prosesor Intel Quad Core dengan kecepatan hingga 3,3GHz serta komponen pendukung kelas atas. Sebut saja storage berbasis PCIe SSD Gen 3.0 x4 hingga kapasitas 256GB serta RAM LPDDR4X hingga kapasitas 8GB.

Di Amerika Serikat, ASUS VivoBook Slate 13 OLED ini dipasarkan di harga mulai dari Rp599 dolar AS atau sekitar Rp8,7 jutaan. Sayangnya, belum ada informasi kapan produk unik ini akan hadir di pasaran Indonesia.

Saksikan cuplikan video peluncurannya di bawah ini:

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Google PHK Ratusan Karyawan Divisi Android, Chrome dan Pixel

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi global. Kali ini, Google menjadi sorotan setelah memecat ratusan karyawan dari divisi Android, Chrome, dan Pixel. Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan restrukturisasi internal dengan menggabungkan tim Android dan Chrome ke dalam grup Pixel and Devices di bawah pimpinan Rick Osterloh pada 2024. Dalam pernyataan resminya, Google mengonfirmasi adanya "pengurangan pekerjaan" sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjadi lebih gesit dan efisien. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci tim mana saja yang terdampak, Google memastikan bahwa langkah ini tidak akan memengaruhi rencana produk yang telah disiapkan untuk tahun ini. PHK kali ini bukanlah yang pertama bagi Google. Pada 2023 lalu, perusahaan induk Alphabet tersebut juga memangkas hampir 6 persen dari total tenaga kerjanya secara global. Kala itu, alasan yang disampaikan serupa: menyesuaikan skala operasional dan meningkatkan fokus k...

Perang Dagang AS vs China, Taiwan Diuntungkan

Di tengah memanasnya perang tarif antara Amerika Serikat dan China, Beijing kembali mengambil langkah strategis untuk memperkuat rantai pasok semikonduktor domestiknya. Melalui asosiasi industri semikonduktor nasionalnya, China Semiconductor Industry Association (CSIA), pemerintah China merilis kebijakan baru yang membebaskan tarif impor hingga 125 persen untuk chip yang berasal dari Taiwan. Kebijakan ini diumumkan lewat pemberitahuan resmi yang beredar di media lokal. Dalam aturan tersebut, China akan menentukan country of origin untuk produk semikonduktor, khususnya untuk chip yang masih dalam bentuk packaged maupun unpackaged.  Dengan kebijakan ini, perusahaan-perusahaan yang mengandalkan chip dari luar AS, terutama dari Taiwan, akan terbebas dari potensi tarif tinggi yang sebelumnya mengancam. Langkah ini dinilai sebagai upaya China untuk mempertahankan dominasinya dalam rantai pasok global sekaligus menarik produsen chip tetap beroperasi di dalam negeri. Raksasa teknologi sepe...

Peneliti Kembangkan Permen Karet Penangkal Flu dan Herpes

Di tengah meningkatnya ancaman penyakit menular global, mulai dari COVID-19, H1N1, SARS, Ebola, Zika, hingga flu burung H5N1, penyakit virus umum seperti flu musiman dan herpes juga terus membebani sistem kesehatan dan ekonomi dunia.  Di Amerika Serikat saja, flu musiman menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari $11,2 miliar per tahun. Sementara itu, virus herpes simpleks-1 (HSV-1), yang menyebar terutama melalui kontak oral, menginfeksi lebih dari dua pertiga populasi dunia dan merupakan penyebab utama kebutaan infeksius di negara-negara Barat. Sayangnya, tingkat vaksinasi flu masih rendah, dan belum tersedia vaksin untuk HSV. Karena itu, diperlukan pendekatan baru yang menargetkan penurunan viral load di lokasi utama penularan, yaitu rongga mulut. Menjawab tantangan ini, para peneliti dari School of Dental Medicine University of Pennsylvania dan kolaborator dari Finlandia mengembangkan permen karet dari kacang Lablab purpureus yang mengandung protein antiviral alami bernama FRIL. S...

Bocoran: RTX 5060 Ti Bisa Jadi Masalah di PC Lama

Menjelang perilisan resmi Nvidia GeForce RTX 5060 Ti yang kabarnya akan tiba di minggu-minggu ini, sejumlah bocoran mulai bermunculan. Kali ini, situs VideoCardz mengunggah deretan gambar yang diklaim sebagai wujud akhir dari berbagai varian RTX 5060 Ti besutan MSI dan Asus. Menariknya, bocoran dari Asus hadir dalam bentuk teaser resmi untuk edisi khusus Hatsune Miku RTX 5060 Ti 8GB, sementara dari MSI, ada model Inspire 2X, Gaming, dan Gaming Trio. Inspire 2X masih menggunakan konektor daya 8-pin, sementara dua model lainnya sudah mengusung 16-pin. Namun, hal yang jadi perhatian adalah VideoCardz mencatat bahwa GPU ini menggunakan interface PCIe 5.0 x8 — artinya hanya tersedia 8 jalur, bukan 16 seperti kartu grafis mainstream kebanyakan. Apakah ini jadi masalah? Jawabannya: tergantung. Di sistem modern dengan motherboard PCIe 5.0, bandwidth 8 jalur sudah lebih dari cukup, bahkan untuk kartu grafis kelas menengah seperti RTX 5060 Ti. Di motherboard PCIe 4.0 pun, performa diperkirakan m...