Telegram merupkan aplikasi perpesanan gratis. Tetapi nampaknya perusahaan tersebut perlu menambah pundi-pundi keuangan mereka.
Ya, secara perusahaan, Telegram akhirnya akan menggunakan cara lama untuk mengambil keuntungan. Yaitu dengan menggunakan iklan di platformnya.
Menurut postingan pendiri Telegram, Pavel Durov, ia menyebutkan bahwa perusahaan akan mulai memperkenalkan iklan ke platformnya, tetapi dalam kapasitas terbatas. Sehingga tidak menghalangi kegunaannya sebagai platform perpesanan instan.
Menurut Durov, Telegram tidak akan menampilkan pesan promosi di obrolan, percakapan pribadi, atau grup. Iklan hanya akan muncul di saluran besar yang menggunakan Telegram di mana layanan memang sudah beriklan sebelumnya.
Secara perusahaan, Telegram sendiri sebelumnya sudah mencoba memonetisasi dirinya sendiri dengan meluncurkan cryptocurrency. Tetapi tampaknya rencana itu gagal, maka dari itu perusahaan memilih untuk kembali ke model yang lebih tradisional.
Karena iklan ini tidak muncul dalam grup pribadi atau percakapan individu, iklan tersebut seharusnya tidak terlalu mempengaruhi pengguna. Hanya mereka yang menggunakan dan berpartisipasi dalam saluran besar yang mungkin akan terpengaruh.
Selain iklan, Telegram juga mempersiapakan layanan premiumnya yang berbayar untuk penggunanya. Layanan berbayar ini memungkinkan pengguna berpartisipasi dalam pengembangan Telegram secara finansial sekaligus layanan bagi pengguna yang tidak ingin melihat iklan di platform perpesanan tersebut.
Baca juga:
- Mengenal Metaverse Buatan Facebook, Berbahaya Bagi Manusia?
- Cara Nonton Video YouTube Tanpa Harus Online dan Hemat Kuota
- Garap Asia Tenggara, Razer Buka Kantor di Singapura
Pembayaran di WhatsApp Sudah Tersedia
WhatsApp ternyata diam-diam sudah memiliki sistem pembayaran P2P atau digital payment sendiri. Namun demikian, sistem pembayaran WhatsApp ini sayangnya baru tersedia di Brasil dan India.
Dalam waktu dekat, tampaknya pembayaran melalui WhatsAp ini juga akan diterapkan di Amerika Serikat. Rencana tersebut dikemukakan oleh XDA, komunitas pengembangan aplikasi perangkat lunak yang sangat terkenal.
Selain XDA Developer, WABetaInfo juga menemukan sesuatu yang serupa. Berita ini menunjukkan bahwa WhatsApp sepertinya akan menggunakan Novi sebagai platform pembayaran pilihannya di AS.
Bagi yang belum tahu, Novi adalah sistem dompet digital milik Meta yang saat ini hanya tersedia di AS dan Guatemala.
Namun, berdasarkan informasi yang ditemukan, tampaknya WhatsApp bersiap untuk mengintegrasikan Novi ke dalam platformnya. Ke depan, pengguna dapat menggunakannya untuk mengirim pembayaran satu sama lain.
Pembayaran melalui WhatsApp langsung tentunya akan membantu lebih cepat mengirim dan menerima uang dari teman, kolega, dan anggota keluarga.
Nah apakah pembayaran P2P WhatsApp ini akan digunakan lebih luas lagi dan digunakan di berbagai negara? Sepertinya masih membutuhkan waktu untuk hal tersebut terjadi.