Nyaris semua peralatan dalam rumah beroperasi menggunakan listrik. Terutama pada saat diberlakukan kerja remote akibat kebijakan PPKM yang diberlakukan pemerintah.
Salah satu bentuk kebijakan PPKM adalah kegiatan masyarakat dilakukan secara online seperti kuliah, sekolah, bekerja, hingga membayar tagihan listrik. Traveloka dapat membantu membayar tagihan listrik rumah dikala Anda sedang bepergian ke luar kota.
Walau urusan pembayaran listrik sudah terbantu dengan Traveloka, namun tidak ada salahnya untuk tahu cara menghitungnya biaya listrik bulanan. Tujuannya agar Anda tahu bagaimana pengaturan keuangan untuk bayar listrik rumah tangga.
Cara Menghitung Biaya Listrik Rumah Tangga
Sejak diberlakukannya kebijakan kerja dari rumah, biaya listrik mengalami peningkatan dari biasanya. Pada awal tahun 2020 saja misalnya, konsumsi listrik mengalami kenaikan yang berdampak naiknya tagihan listrik sebesar 20 persen.
Kenaikan tarif listrik bisa jadi masalah apabila dibiarkan begitu saja. Terutama dengan kehidupan sekarang yang tidak bisa lepas dari listrik.
Sesungguhnya, kenaikan harga listrik dapat Anda antisipasi selama tahu cara menghitung biaya listrik rumah tangga. Berikut ini cara menghitung biaya listrik rumah tangga yang mudah.
1. Kenali Kategori atau Golongan Listrik Rumah Anda
Pertama, kenali dan ketahui golongan listrik rumah yang Anda tempati. Pasalnya, tarif listrik rumah tangga terbagi dalam tiga golongan yaitu RT kecil, menengah, dan besar.
Berdasarkan peraturan Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral nomor 28 tahun 2016 tentang tarif tenaga listrik, berikut tiga golongan listrik rumah tangga.
● Golongan kecil, yaitu rumah dengan tegangan listrik 450V sampai 900V
● Golongan menengah, yaitu rumah dengan tegangan listrik 3.500V sampai 5.500V
● Golongan besar, yaitu rumah dengan tegangan listrik 6.600V ke atas.
Selain itu, perbedaan batas daya dapat mempengaruhi golongan tarif dasar listrik. Sebagai contoh, jika rumah dengan tegangan listrik 900V, maka Anda harus membayar tagihan listrik 1.352 per kWH. Sedangkan dengan 1.300 V sampai 5.600V, tarif tagihan listriknya sebesar Rp 1.467,28 per kWH.
Namun, yang terpenting adalah cari tahu biaya tarif listrik terbaru dari pemerintah. Sebab, itulah harga yang berlaku bagi saat ini. Ada kemungkinan bisa berubah kedepannya.
Setelah kamu tahu berapa tarif tagihan listrik rumah, Anda bisa memperkirakan berapa biaya yang harus dikeluarkan.
2. Ketahui Peralatan Elektronik dan Catat Daya Listrik yang Dihasilkan
Setelah mengenali jenis golongan listrik rumah tangga yang berlaku, perhatikan peralatan elektronik yang ada di rumah Anda. Dan jangan lupa catat berapa konsumsi daya yang dibutuhkan untuk tiap-tiap alat.
Anggaplah rumah Anda memiliki peralatan elektronik sebagai berikut:
- Mesin cuci dengan daya listrik 350 Watt
- Kulkas dengan daya listrik 350 Watt
- Setrika dengan daya listrik 300 Watt
- TV dengan daya listrik 80 Watt
- AC dengan daya listrik 800 Watt
- Vacuum Cleaner dengan daya listrik 500 Watt
- Lampu dengan daya listrik 25 Watt (10 buah)
Jika tidak tahu berapa daya listrik yang ada di dalam rumah, Anda bisa melihat dalam kemasan atau cari di internet.
3. Menghitung Estimasi Penggunaan Konsumsi Listrik
Estimasi konsumsi listrik dihitung berdasarkan pemakaian barang elektronik dalam sehari. Berikut adalah contoh membuat perhitungan estimasi konsumsi listrik rumah tangga.
- Mesin cuci berdaya 350 Watt digunakan satu jam dalam sehari, sehingga 350 Watt x 1 = 350 Watt
- Kulkas berdaya 350 Watt digunakan seharian penuh (24 jam), maka 350 Watt x 24 = 8.400 Watt
- Setrika berdaya 300 Watt digunakan satu jam dalam sehari, sehingga 300 Watt x 1 = 300 Watt
- TV berdaya 80 Watt digunakan lima jam sehari, sehingga 80 Watt x 5 = 400 Watt
- AC berdaya 800 Watt digunakan sepuluh jam sehari, maka 800 Watt x 10 = 8000 Watt
- Vacuum Cleaner berdaya 500 Watt digunakan satu jam sehari, maka 500 Watt x 1 = 500 Watt
- Sepuluh lampu berdaya 25 Watt menyala selama 12 jam sehari, maka 10 x 25 Watt x 12 = 3000 Watt.
Anda bisa membuat estimasi konsumsi listrik dengan aplikasi perhitungan maupun membuat di Microsoft Excel. Sesuaikan dengan jumlah barang elektronik di rumah Anda beserta durasinya. Jika jarang digunakan, buatlah perhitungan rata-ratanya saja.
4. Menghitung Keseluruhan Biaya Listrik Rumah Tangga
Terakhir, Anda memasukan semua data estimasi konsumsi listrik rumah tangga dalam kalkulasi. Anda bisa menghitung semuanya lewat aplikasi pencatatan data seperti Microsoft Excel.
Berdasarkan contoh yang sudah dibuat, total estimasi konsumsi listrik dalam sehari sebesar 20.950 Watt atau 20,95 kWh. Angka tersebut dapat Anda gunakan untuk menghitung estimasi biaya listrik rumah tangga.
Dengan tarif dasar listrik sebesar Rp 1.352 per kWh.
maka
20,95 kWh x Rp 1.352 per kWh = Rp 28,324
Jika Anda ingin tahu berapa biaya tarif listrik selama satu bulan (30 hari).
maka
Rp 28,324 x 30 = Rp 849.724.
Ini bukanlah perhitungan mutlak, namun Anda bisa menggunakan ini untuk membuat perencanaan anggaran biaya listrik. Semua kembali lagi kepada penggunaan listrik di rumah Anda.
Anda bisa membayar tagihan listrik dengan mudah dengan Traveloka Pay Later, bahkan jika Anda sedang di luar kota sekalipun.