Langsung ke konten utama

Review Acer Nitro 5 AN515-57 Core i9

Kali ini kita akan kembali membahas soal Acer Nitro 5. Tapi yang satu ini merupakan versi yang paling kencangnya, yang sudah pakai prosesor kasta tertingginya Intel yakni Core i9.

Dari sisi desain, bentuk bodi dan fiturnya, laptop ini sama persis dengan Acer Nitro 5 yang sudah sempat kita icip-icip beberapa waktu lalu. Seperti yang sudah kita bahas juga, tongkrongan Acer Nitro 5 ini cukup gahar. Khas layaknya seperti laptop gaming papan atas.


Tapi jangan salah, Acer Nitro 5 ini tetap merupakan laptop gaming yang terjangkau dari Acer. Dan meskipun terjangkau, seri Nitro 5 yang kita bahas kali ini punya spek yang bukan kaleng-kaleng guys. Seperti apa? Yuk kita bahas.

Prosesornya pakai prosesor terkencang dari platform Intel yakni seri Core i9-11900H yang punya 8 buah core dengan 16 thread. Prosesor ini bekerja dengan menggunakan daya maksimal 45 watt serta kecepatan hingga 4,9GHz


Di pasaran, Acer Nitro 5 AN515-57 ini dijual di harga antara Rp18,5 sampai 20,7 jutaan. Lalu, kenapa kami bilang laptop gahar ini harganya terjangkau?

Dari pantauan kami di marketplace, laptop brand lain dengan spesifikasi Core i9 11th Gen dengan 16GB RAM dan GeForce RTX3060, harganya rata-rata di kisaran 25 juta ke atas.

Bahkan yang menarik, laptop ini lebih murah dari TUF Gaming FX506 yang spesifikasinya identik yang dijual di harga 23 jutaan. Artinya? Ini merupakan laptop kencang yang sangat murah.

Meskipun murah, laptop ini punya spesifikasi dan fitur sangat lengkap sebagai gaming rig. Sebut saja, prosesor Intel Core i9-11900H, 16GB RAM, 512GB SSD, Nvidia GeForce RTX3060 dan sederet port dan fitur lainnya. Berikut ini selengkapnya:



Untuk layar, ia Acer memilih layar resolusi tinggi yakni QHD 2560x1440 dengan refresh rate 165Hz serta response time 3ms. Ini tentunya sudah sangat baik mengingat tingginya resolusi panel.

Dari sisi upgrade, laptop ini mendukung dua storage SSD M.2 dan satu slot harddisk. Tentunya RAM-nya juga bisa ditambah lewat 1 slot kosong yang tersedia.

Kenyamanan bermain game juga lebih terasa dengan audio dahysat berbasis dtsX Ultra. Dan kalau butuh streaming, ada webcam resolusi HD yang bisa menayangkan video 720p di 30fps.

Untuk keyboard, nggak usah ditanya. Tombolnya besar dan sangat empuk saat ditekan. Untuk pelengkap rasa gamingnya, Acer juga memberikan backlit RGB 4 zone di keyboard tersebut.

Soal experience gaming juga nggak perlu diragukan lagi. Kombinasi prosesor super kencang, yakni Intel Core i9-11900H dan grafis Nvidia GeForce RTX3060 sanggup menghadirkan pengalaman gaming yang sangat smooth.

Anda tidak perlu khawatir menemukan lag saat bermain game triple A dengan setting tinggi. Apapun game-nya, laptop ini sanggup melibasnya.


Baca juga:


Oh ya, buat Anda yang penasaran dengan skor benchmark laptop ini, berikut ini hasil uji yang kami dapatkan:


Secara overall, kinerja laptop ini sangat tinggi di resolusi Quad HD. Kalau Anda bermain game di resolusi Full HD 1920x1080p, performanya tentu lebih gila lagi.

Untuk performa storage dan baterai saat laptop gaming ini digunakan tanpa terhubung ke jala-jala listrik, berikut ini hasil yang kami dapat:


Memang ada sedikit minor yang kami temukan di laptop ini, misalnya penggunaan SSD NVMe Gen3 bukan Gen4 atau RAM 16GB DDR4 3200MHz tapi masih single channel bukan dual channel.

Tapi mengingat harganya yang tak sampai Rp20 juta, tentunya hal tersebut sangat lumrah. Toh kalau Anda ingin upgrade di kemudian hari, masih bisa. Dan kalaupun tidak ada rencana upgrade, kinerja laptop ini sudah sangat mumpuni.


Oke, sekian ulasan singkat kami soal Acer Nitro 5 AN515-57 Core i9. Silakan simak video ulasan kami di bawah ini:


Postingan Populer

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S...

Review Laptop OLED Murah Asus Vivobook Go 15 E1504

Anda yang bekerja di hadapan komputer seharian mungkin kerap mengalami kelelahan pada mata. Ini tentu hal yang wajar, mengingat demi menjaga kesehatan, mata kita perlu secara berkala istirahat sejenak, melihat pemandangan sekitar atau sekadar mengalihkan pandangan dari layar. Akan tetapi, bagi Anda yang sibuk dan punya setumpuk pekerjaan, meninggalkan layar laptop barang 10-15 menit bukanlah opsi. Apalagi kalau kita sedang di tengah meeting online yang sangat krusial. Atau malah Anda yang menjadi pemateri. Salah satu opsi untuk mengurangi mata lekas lelah saat bekerja adalah menggunakan laptop dengan layar yang lebih lebar dan yang penting, menggunakan panel OLED. Alasannya, layar lebih lebar akan membuat mata tidak harus terlalu dipicingkan untuk melihat teks di layar. Dan laptop OLED membuat mata lebih segar, karena mereduksi pancaran sinar biru yang berbahaya. Laptop OLED yang paling tepat untuk aktivitas seperti ini salah satunya adalah Asus Vivobook Go 15 OLED E1504. Selain murah,...

Giliran China Akan Boikot Chip AS

Ketegangan antara Tiongkok dan Amerika Serikat dalam sektor teknologi kembali memanas setelah empat asosiasi industri terkemuka di Tiongkok secara bersama-sama menyatakan bahwa produk semikonduktor AS "tidak lagi aman." Dalam pernyataan bersama, mereka mendesak perusahaan domestik untuk menggantikan chip AS dengan alternatif buatan lokal. Langkah ini muncul setelah Washington kembali memberlakukan pembatasan ekspor terhadap 140 perusahaan Tiongkok, termasuk Naura Technology Group, pemain utama dalam manufaktur peralatan chip. Ini merupakan tindakan keras ketiga dalam tiga tahun terakhir yang menargetkan industri semikonduktor Tiongkok. Keputusan tersebut diperkirakan akan semakin memperburuk hubungan ketika Presiden terpilih AS, Donald Trump, kembali ke Gedung Putih pada Januari mendatang. Trump dikenal dengan pendekatan keras terhadap impor Tiongkok, termasuk melalui tarif yang kontroversial.  Tom Nunlist, Associate Director di firma riset Trivium China, mengatakan, "Ti...

Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos

Australia menjadi negara pertama di dunia yang memberlakukan larangan total bagi anak-anak di bawah 16 tahun untuk menggunakan media sosial. Undang-undang ini disahkan melalui Online Safety Amendment (Social Media Minimum Age) Bill 2024, yang bertujuan melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan anak-anak. Perdana Menteri Anthony Albanese, yang memperkenalkan RUU ini, menyatakan, “Kami ingin anak-anak Australia memiliki masa kecil yang utuh. Kami juga ingin orang tua merasa tenang.” RUU ini disahkan oleh Senat dengan suara 34 berbanding 19, setelah sebelumnya menerima dukungan mayoritas di House of Representatives. Undang-undang ini menetapkan denda hingga AU$50 juta bagi platform media sosial yang gagal mencegah akses oleh anak di bawah umur. Platform seperti TikTok, Instagram, Snapchat, X (sebelumnya Twitter), Reddit, dan Facebook akan terpengaruh oleh larangan ini. Namun, platform permainan, layanan pesan instan, serta situs tanpa akun seperti YouTube dikecualikan. Larangan ini ak...

Intel Lepaskan Divisi Manufaktur Jika Teknologi Chip 18A Gagal

Intel mengungkapkan kemungkinan memisahkan divisi manufakturnya jika teknologi chip 18A yang direncanakan rilis tahun depan gagal memenuhi ekspektasi. Co-CEO sementara, Michelle Johnston Holthaus dan David Zinsner, menyatakan bahwa masa depan Intel sebagai perusahaan yang terintegrasi antara desain dan manufaktur kini tidak lagi pasti. Teknologi 18A menjadi taruhan besar Intel untuk mengembalikan dominasi di industri semikonduktor. Namun, perusahaan telah kehilangan nilai pasar lebih dari $100 miliar dan kalah bersaing dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) serta Nvidia, yang kini memimpin di pasar chip AI. Intel Foundry, divisi manufaktur perusahaan, telah dipersiapkan untuk beroperasi sebagai unit independen dengan dewan operasional dan sistem bisnis terpisah. Langkah ini menandai potensi pemisahan penuh dari Intel jika teknologi 18A tidak berhasil. Pemutusan hubungan dengan divisi manufaktur akan menjadi perubahan besar, mengingat model bisnis terintegrasi adalah cir...