Langsung ke konten utama

AMD Ryzen 7000 Series Beredar di Indonesia

Kabar gembira untuk kita semua pecinta teknologi terbaru di dunia PC. AMD, salah satu produsen terkemuka di industri komputer meresmikan kehadiran chip mikroprosesor terbarunya di pasaran Indonesia.

Ya, prosesor Ryzen 7000 Series yang bertenaga dan diperkuat arsitektur “Zen 4” mutakhir mereka sudah resmi dirilis di Indonesia. Dan seperti biasa, varian yang tersedia pertama kali adalah varian prosesor untuk PC desktop.


Dengan membidik kaum hardwareholic atau mereka yang menggilai perangkat keras komputer, chip anyar AMD tersebut diklaim membawa era performa tinggi ke tingkatan berikutnya untuk para gamer, enthusiast, dan kreator konten.



Hadir dengan pilihan hingga 16 core, 32 thread dan dibangun di atas node proses TSMC 5 nanometer yang dioptimalkan serta berperforma tinggi, prosesor Ryzen 7000 Series digadang-gadang bakal menghadirkan performa dominan dan efisiensi energi terdepan.


Sebagai contoh, dibandingkan dengan generasi sebelumnya, prosesor AMD Ryzen 7950X memungkinkan peningkatan performa single core hingga lebih dari 29 persen. Adapun untuk komputasi pembuatan konten di POV Ray, performanya hingga 45 persen lebih kencang.

Yang paling menarik, performa gamingnya bisa digenjot hingga 15 persen lebih kencang di judul-judul tertentu. Dan tak hanya itu, performa per watt-nya kini lebih hemat daya dibanding sebelumnya.

Seperti diketahui, saat memperkenalkan prosesor Ryzen 7000 Series Desktop di pasar global, AMD juga meluncurkan platform Socket AM5 baru, yang menawarkan fitur konektivitas canggih seperti memori DDR5 dual-channel.

Platform desktop AMD yang paling luas hingga saat ini, yakni platform Socket AM5 yang baru, dirancang untuk ketahanan jangka panjang dengan dukungan hingga tahun 2025. Platform ini juga dikenalkan untuk pasar perangkat keras komputer dalam negeri bersama dengan prosesor tersebut.

“AMD Ryzen 7000 Series baru menghadirkan performa gaming terdepan, bertenaga luar biasa untuk pembuatan konten, dan skalabilitas canggih dengan AMD Socket AM5 baru,” kata Senior Vice President and General Manager Client Business Unit AMD, Saeid Moshkelani.

Dengan prosesor Ryzen 7000 Series Desktop generasi berikutnya, Moshkelani menambahkan, pihaknya yakin bahwa prosesor tersebut akan memberikan pengalaman PC terbaik bagi para gamer dan kreator konten.


Baca juga:


Dari sisi teknis, AMD Ryzen 7000 Series sekali lagi menghadirkan peningkatan ganda IPC dua digit di atas “Zen 3″ yang semakin memperkuat rekam jejak inovasi, eksekusi, dan arsitektur “Zen”.

Ryzen 7000 Series, CPU x86 5 nanometer pertama di dunia dan berperforma tinggi tersebut juga diklaim mampu memberikan kecepatan menakjubkan berkat arsitektur “Zen 4” yang menawarkan level baru dan terdepan dalam performa pembuatan konten dan gaming.

Platform AM5, yang menjadi platform untuk AMD Ryzen 7000 Series juga mencakup hingga 24 jalur PCIe 5.0, menjadikannya platform desktop AMD yang paling luas hingga saat ini. Dukungan untuk teknologi baru dan berkembang seperti PCIe & Gen 5 dan memori DDRS memberikan pengguna manfaat lebih dengan solusi Socket AM5, yang akan didukung AMD dengan ketahanan platform jangka panjang hingga tahun 2025 dan seterusnya.


Rangkaian motherboard Socket AM5 yang baru menampilkan empat chipset baru sesuai dengan pilihan, memberikan pengguna fitur bertenaga dan fleksibilitas. Sejumlah produsen motherboard terkemuka seperti Asus, Gigabyte, MSI dan lain-lainnya pun sudah mulai menghadirkan penawaran mereka ke pasar Indonesia.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...