Langsung ke konten utama

ASUS Zenbook 14X OLED Space Edition. Mengapa Spesial?

Memperingati 25 tahun perjalanan laptop ASUS ke ruang angkasa, tahun ini produsen asal Taiwan tersebut menghadirkan laptop edisi spesial, yakni Zenbook 14X OLED Space Edition.

Ya, sebagai informasi, tahun 1997 lalu, laptop ASUS P6100 dipilih sebagai perangkat pendukung untuk misi di stasiun luar angkasa MIR. Dalam misi tersebut, laptop mampu bertahan di lingkungan gravitasi mikro yang penuh dengan radiasi kosmik selama 600 hari tanpa masalah.

Menariknya, laptop tersebut juga menjadi tonggak sejarah bagi ASUS yang hingga saat ini terus mengedepankan inovasi serta kualitas di setiap produknya.


Nah, sebelum kita membahas lebih lanjut apa yang spesial di ASUS Zenbook 14X OLED Space Edition, ada baiknya kita kenali dulu apa itu Zenbook dan terobosan yang pernah dihasilkan.



Munculnya Kategori Ultrabook
Di tahun 2011, saat Intel mencanangkan segmen komputasi baru yakni ultrabook, inovasi ASUS pun berlanjut. Ketika itu mereka menghadirkan produk ultrabook pertama mereka yakni ZenBook. Laptop dengan nama lengkap ASUS ZenBook UX31 tersebut hadir dengan konsep desain “Zen Garden” yang memiliki guratan melingkar.


Tidak hanya itu, ZenBook UX31 juga merupakan salah satu ultrabook pertama dari ASUS dan berhasil memenangkan dua penghargaan yaitu iF Design Award dan Good Design Award. Namun pencapaian tersebut tidak membuat ASUS untuk berhenti berinovasi.

Di tahun 2013, ASUS memperkenalkan ZenBook UX301 yang merupakan laptop pertama di dunia dengan layar Gorilla Glass 3. Setahun kemudian ASUS menghadirkan ZenBook Pro pertama yang dibekali GPU NVIDIA GeForce GTX serta layar 15,6-inci beresolusi 4K UHD. Sedangkan di tahun 2015, ASUS memperkenalkan ZenBook UX305 yang hingga saat ini masih menjadi laptop ZenBook dengan jumlah penghargaan terbanyak.

ZenBook pertama dengan desain convertible yang sangat fleksibel hadir di tahun 2016, yaitu ZenBook UX360. Sejak saat itu, lini ZenBook dengan desain convertible selalu hadir dengan pembaruan teknologi setiap tahunnya. Selain ZenBook UX360, di tahun yang sama ASUS juga memperkenalkan ZenBook 3 (UX390) yang dibangun dari bodi berbahan “6013” aerospace-grade aluminium. ZenBook pun hadir sebagai lini produk premium sekaligus barometer bagi laptop ASUS lainnya.

Untuk menyokong tren mobile computing yang semakin digemari, ASUS memperkenalkan ZenBook Flip S (UX370) di tahun 2017 dan ZenBook 13 (UX331UAL) di tahun 2018. ZenBook Flip S (UX370) masih menjadi laptop convertible paling tipis di dunia hingga saat ini serta yang pertama mengadopsi fitur ErgoLift.

ZenBook 13 (UX331UAL) sendiri merupakan seri ZenBook paling ringan hingga saat ini dengan bobot hanya 985 gram. Tidak hanya itu, laptop tersebut juga dibekali chassis yang sangat kokoh dan merupakan ZenBook pertama yang mengantongi sertifikasi lolos uji ketahanan berstandar militer AS (MIL-STD 810G).



Masuknya Era Mobile Productivity
Mendekati tahun 2020, laptop tampil tidak hanya sebagai sekadar perangkat kantoran, namun semakin dituntut untuk dapat membuat penggunanya lebih produktif dalam berbagai hal. Kebutuhan akan laptop yang portabel dan powerful pun semakin tinggi, namun ASUS berhasil tampil selangkah lebih maju melalui laptop layar ganda.

ZenBook Pro 15 (UX580) merupakan seri ZenBook pertama yang mengadopsi ScreenPad, yaitu layar kedua yang juga berfungsi sebagai layar kedua. ScreenPad juga dilengkapi dengan berbagai fungsi ekstra seperti dapat terintegrasi dengan aplikasi Microsoft Office hingga Spotify.

Kehadiran ScreenPad menandakan era baru mobile computing, yaitu perangkat penyokong aktivitas tersebut tidak hanya harus mudah untuk dibawa tetapi juga memiliki fitur khusus untuk menyokong produktivitas.

Tahun 2019, ASUS kembali menghadirkan inovasi berupa ScreenPad Plus. Sesuai dengan namanya, ScreenPad Plus merupakan layar kedua yang ukurannya lebih besar dari ScreenPad dan diposisikan tepat di bawah layar utama yang sejajar dengan keyboard, sehingga memungkinkan penggunanya menikmati ruang kerja yang lebih luas. ScreenPad Plus pertama kali hadir di ZenBook Pro Duo 15 (UX581) dan ZenBook Duo 14 (UX481).

ScreenPad Plus terbukti memiliki banyak potensi untuk dikembangkan menjadi fitur yang dapat meningkatkan produktivitas penggunanya. Di tahun 2021, ASUS memperkenalkan fitur Control Panel untuk ScreenPad Plus. Fitur yang terintegrasi langsung dengan aplikasi kreatif populer dari Adobe tersebut memungkinkan ScreenPad Plus diubah menjadi panel kontrol virtual yang dapat dikustomasi. ASUS juga menghadirkan pembaruan pada fitur Screen Xpert di ScreenPad Plus sehingga memiliki antarmuka yang lebih modern, simpel, dan mudah digunakan.


Baca juga:


Mengenal Zenbook 14X OLED Space Edition
Zenbook 14X OLED Space Edition yang akan segera hadir di Indonesia merupakan laptop edisi khusus dengan tema luar angkasa yang unik yang sekaligus menandakan perjalanan panjang 25 tahun laptop ASUS setelah berangkat ke stasiun ruang angkasa MIR. Dan sesuai temanya, laptop ini hadir dengan warna Zero-G Titanium yang sering digunakan di berbagai wahana antariksa.

Tidak hanya sampai di situ, ASUS juga merancang Zenbook 14X OLED Space Edition secara khusus sehingga laptop ini berhasil tampil dengan space-grade durability. Zenbook 14X OLED Space Edition mampu lolos uji ketahanan ekstrem US Space Systems Command Standard (SMC-S-016A) yang di antaranya adalah uji operasional pada suhu 61⁰C dan -24⁰C.

Bukan ASUS jika tidak menghadirkan fitur istimewa pada laptop edisi khususnya. Zenbook 14X OLED Space Edition dilengkapi dengan ZenVision, sebuah layar berukuran 3,5-inci yang berada di balik layar utama laptop ini. ZenVision hadir seperti jendela pada wahana antariksa dan stasiun luar angkasa yang memungkinkan penumpangnya untuk melihat ke arah kosmik yang luas. 

ZenVision dapat dikustomasi melalui preset dan mode animasi yang telah disediakan, membuat Zenbook 14X OLED Space Edition terlihat lebih personal. Tidak ada laptop selain Zenbook 14X OLED Space Edition yang hadir dengan ZenVision.

Zenbook 14X OLED Space Edition tidak hanya sekadar tampil istimewa dari tampilannya, tetapi juga sangat powerful. Laptop ini telah ditenagai oleh 12th Gen Intel Core yang didukung oleh memori LPDDR5 berkecepatan tinggi. Zenbook 14X OLED Space Edition juga dibekali dengan penyimpanan berupa PCIe Gen4 SSD serta konektivitas paling modern untuk pengalaman penggunaan terbaik.

Sesuai dengan namanya, Zenbook 14X OLED Space Edition juga telah dibekali dengan layar berteknologi ASUS OLED. Berbeda dengan layar laptop pada umumnya, ASUS OLED memiliki banyak keunggulan mulai dari kemampuan menampilkan warna yang kaya dan akurat, dukungan teknologi HDR, hingga response time yang sangat kencang.


Tidak hanya itu, layar ASUS OLED juga dapat melindungi kesehatan mata dalam jangka waktu panjang melalui fitur low-blue light dan anti-flicker sehingga pengguna Zenbook 14X OLED Space Edition dapat lebih produktif.

Segala fitur yang ASUS bawa pada seri Zenbook 14X OLED Space Edition dan dihadirkan bersamaan dengan peringatan 25 tahun peluncuran laptop perdana ASUS ke luar angkasa tersebut membuat model ini menjadi laptop yang paling spesial yang dirilis ASUS di tahun 2022 ini.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

YouTube Kian Ancam Studio Film dan Jaringan TV

Baru-baru ini, lembaga riset independent Moffett Nathanson menjuluki YouTube sebagai "Raja Baru Media," menggantikan dominasi studio film dan jaringan televisi tradisional. Platform milik Alphabet tersebut terus menarik perhatian penonton dan pendapatan iklan, mengubah lanskap industri hiburan. Dengan nilai estimasi $550 miliar—hampir 30% dari total valuasi induknya, YouTube semakin mengukuhkan dominasinya di dunia media. Tahun lalu, platform ini mencetak pendapatan $54,2 miliar, hanya kalah dari Disney.  Namun demikian, analis memperkirakan bahwa pada tahun 2025 ini, YouTube akan melampaui Disney dan menjadi pemimpin dalam keterlibatan pemirsa serta pendapatan. Dalam catatan riset terbaru, Moffett Nathanson menekankan bahwa YouTube berpotensi menjadi agregator utama untuk semua jenis video profesional. Hal ini membuka peluang untuk merebut sebagian dari pasar TV berbayar senilai $85 miliar serta pasar streaming senilai $30 miliar di luar Netflix. Meski YouTube memiliki tingk...

Setelah Borong Chip Nvidia, Kini Oracle Borong Chip AI AMD

Luar biasa. Oracle baru saja mengumumkan kesepakatan besar dengan AMD untuk membeli 30.000 akselerator AI Instinct MI355X. Pengumuman ini disampaikan dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025, di mana Larry Ellison secara santai menyebut bahwa perusahaannya telah menandatangani kontrak bernilai miliaran dolar dengan AMD. Langkah ini menjadi menarik perhatian karena sebelumnya Oracle telah berkomitmen mendukung Nvidia melalui Project Stargate, sebuah klaster AI raksasa dengan 64.000 unit GPU Nvidia. Keputusan Oracle untuk berinvestasi dalam hardware AMD menandakan bahwa dominasi Nvidia di pasar akselerator AI mungkin mulai goyah. AMD Instinct MI355X merupakan pesaing langsung GPU Nvidia generasi terbaru, Blackwell B100/B200. Menggunakan proses fabrikasi 3nm dari TSMC dan arsitektur CDNA 4, chip ini dibekali dengan 288GB memori HBM3E dan bandwidth mencapai 8TB/detik. Dukungan untuk format FP6 dan FP4 menambah daya tariknya bagi kebutuhan AI. Pesanan besar Oracle ini mengindikasikan bahwa...

TSMC Memulai Era 2nm dengan Teknologi Gate-All-Around Nanosheets

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company secara resmi meresmikan pembangunan Fab 22 di Kaohsiung. Fab baru ini merupakan bagian dari investasi besar senilai $45 miliar untuk memperkenalkan era chip kelas 2nm.  Langkah tersebut menandai transisi dari teknologi FinFET ke gate-all-around (GAA) nanosheets yang menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi daya. Bersama dengan peresmian pembangunan fabrikasi baru tersebut, pesanan untuk proses N2 resmi dibuka, dengan Apple sebagai pelanggan pertama yang mengadopsi teknologi tersebut. Namun, untuk tahun ini, teknologi backside power delivery network (BPDN) belum akan diterapkan.  TSMC baru akan memperkenalkan versi mereka, yang disebut "Super Power Rail," pada proses 1.6nm di tahun 2026. Saat itu, persaingan dengan Intel semakin ketat, terutama dengan hadirnya teknologi PowerVia pada proses 18A milik Intel. Fab 22 sendiri akan bekerjasama dengan Fab 20 di Baoshan untuk memproduksi wafer N2. Perkiraan kapasitas produksi pada akhi...

Tarif Impor Aluminium Jadi 25%. Harga GPU dan Casing PC Terancam Naik

Pengenaan tarif impor aluminium sebesar 25% oleh Presiden Donald Trump menimbulkan kekhawatiran dalam industri perangkat keras PC. Kebijakan ini berpotensi menaikkan harga kartu grafis dan casing desktop, memperburuk kondisi pasar yang sudah sensitif terhadap inflasi. Sebagai gambaran, aluminium merupakan material utama dalam pembuatan casing PC dan berbagai komponen GPU. Dengan meningkatnya biaya produksi akibat tarif baru ini, harga ritel diperkirakan akan naik.  Kekhawatiran akan naiknya harga tersebut pertama kali muncul di forum Reddit, di mana seorang pengguna mengklaim bahwa tarif tambahan membuat biaya impor GPU pusat data melonjak. Namun, unggahan tersebut segera dihapus oleh moderator. Di sisi lain, CEO Falcon Northwest, Kelt Reeves, mengonfirmasi bahwa perusahaannya telah merasakan dampak tarif baru tersebut. “Kami mengira tarif hanya berlaku untuk aluminium mentah dan baja, bukan produk jadi seperti casing PC,” ujar Reeves. Kebijakan ini ternyata juga mencakup produk tu...