Langsung ke konten utama

Laptop Gaming Terbaik di Dunia, Resmi di Indonesia

Asus meresmikan laptop gaming terbarunya yang bukan sembarang laptop gaming biasa. ROG Strix Scar 17 Special Edition, nama laptop tersebut, digadang-gadang sebagai laptop gaming paling powerful di dunia.

Laptop ini merupakan laptop pertama yang ditenagai oleh prosesor 12th Gen Intel Core i9-12950HX yang merupakan CPU laptop paling powerful di dunia saat ini.


Tidak hanya itu, laptop gaming tersebut juga didukung oleh chip grafis serta sistem pendingin yang sangat bertenaga sehingga dapat menghadirkan performa sekelas PC desktop. Bahkan mereka mengklaim bahwa laptop ini punya kinerja yang bisa melampaui performa PC gaming.



Menurut Jimmy Lin, ASUS Southeast Asia Regional Director, ROG Strix Scar 17 Special Edition merupakan persembahan Asus untuk para gamer hardcore di Indonesia.


“Tidak hanya sekadar dibekali dengan hardware paling bertenaga, ROG Strix Scar 17 Special Edition juga dilengkapi dengan fitur-fitur khusus yang menjamin pengalaman gaming terbaik sekelas PC desktop,” klaim Jimmy.

Dari sisi hardware, prosesor 12th Gen Intel Core i9-12950HX yang digunakan memiliki base power 65W serta Performance-core yang dapat berjalan di frekuensi hingga 5,2GHz. Spesifikasi tersebut memastikan ROG Strix Scar 17 Special Edition dapat menghadirkan performa CPU single-thread terbaik di setiap skenario, khususnya saat bermain game.

Tidak sampai di situ, prosesornya juga dapat ditingkatkan performanya melalui Manual Mode di aplikasi Armoury Crate yang membuat CPU dapat berjalan di daya 175W. Performa tersebut membuat ROG Strix Scar 17 Special Edition tampil dengan performa yang menyerupai PC desktop.

ROG Strix Scar 17 Special Edition juga dibekali dengan GPU yang sangat powerful yaitu hingga Nvidia GeForce RTX 3080Ti. Berbeda dengan laptop gaming lainnya, RTX 3080Ti di laptop ini memililki daya maksimal di angka 175 watt melalui Dynamic Boost.

Berkat spesifikasi tersebut, ROG Strix Scar 17 Special Edition dipastikan dapat menjalankan semua game PC dengan sangat baik bahkan pada resolusi tinggi.

Berbicara soal resolusi, ROG Strix Scar 17 Special Edition telah dibekali dengan layar beresolusi QHD (2560 x 1440) yang memiliki refresh rate 240Hz serta response time 3ms. Layar tersebut juga didukung oleh teknologi Dolby Vision serta Adaptive Sync sehingga memastikan pengalaman bermain game yang nyaman tanpa efek stuttering dan tearing.


Baca juga:


Asus juga menyempurnakan performa laptop ini dengan memori DDR5 4800MHz dengan kapasitas yang dapat di-upgrade hingga 64GB. Sementara penyimpanannya mengandalkan NVMe PCIe Gen4 SSD yang dapat dikonfigurasikan secara RAID 0 untuk performa maksimal.

Demi menghadirkan kenyamanan saat bermain, sistem pendingin ROG Intelligent Cooling laptop ini sudah menggunakan bahan liquid metal sebagai thermal compound pada CPU dan GPU.


Bukan sembarang liquid metal, ROG Strix Scar 17 Special Edition menggunakan Thermal Grizzly Conductonaut Extreme yang dapat menghadirkan suhu operasional hingga 15⁰C dibandingkan dengan thermal compound standar berbahan silikon.

Di Indonesia, Asus ROG Strix Scar 17 SE dipasarkan mulai dari harga Rp49 juta untuk versi RTX 3070Ti dan Rp67 juta untuk versi RTX 3080Ti. Dahsyat!

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

YouTube Kian Ancam Studio Film dan Jaringan TV

Baru-baru ini, lembaga riset independent Moffett Nathanson menjuluki YouTube sebagai "Raja Baru Media," menggantikan dominasi studio film dan jaringan televisi tradisional. Platform milik Alphabet tersebut terus menarik perhatian penonton dan pendapatan iklan, mengubah lanskap industri hiburan. Dengan nilai estimasi $550 miliar—hampir 30% dari total valuasi induknya, YouTube semakin mengukuhkan dominasinya di dunia media. Tahun lalu, platform ini mencetak pendapatan $54,2 miliar, hanya kalah dari Disney.  Namun demikian, analis memperkirakan bahwa pada tahun 2025 ini, YouTube akan melampaui Disney dan menjadi pemimpin dalam keterlibatan pemirsa serta pendapatan. Dalam catatan riset terbaru, Moffett Nathanson menekankan bahwa YouTube berpotensi menjadi agregator utama untuk semua jenis video profesional. Hal ini membuka peluang untuk merebut sebagian dari pasar TV berbayar senilai $85 miliar serta pasar streaming senilai $30 miliar di luar Netflix. Meski YouTube memiliki tingk...

Setelah Borong Chip Nvidia, Kini Oracle Borong Chip AI AMD

Luar biasa. Oracle baru saja mengumumkan kesepakatan besar dengan AMD untuk membeli 30.000 akselerator AI Instinct MI355X. Pengumuman ini disampaikan dalam laporan keuangan kuartal kedua 2025, di mana Larry Ellison secara santai menyebut bahwa perusahaannya telah menandatangani kontrak bernilai miliaran dolar dengan AMD. Langkah ini menjadi menarik perhatian karena sebelumnya Oracle telah berkomitmen mendukung Nvidia melalui Project Stargate, sebuah klaster AI raksasa dengan 64.000 unit GPU Nvidia. Keputusan Oracle untuk berinvestasi dalam hardware AMD menandakan bahwa dominasi Nvidia di pasar akselerator AI mungkin mulai goyah. AMD Instinct MI355X merupakan pesaing langsung GPU Nvidia generasi terbaru, Blackwell B100/B200. Menggunakan proses fabrikasi 3nm dari TSMC dan arsitektur CDNA 4, chip ini dibekali dengan 288GB memori HBM3E dan bandwidth mencapai 8TB/detik. Dukungan untuk format FP6 dan FP4 menambah daya tariknya bagi kebutuhan AI. Pesanan besar Oracle ini mengindikasikan bahwa...

TSMC Memulai Era 2nm dengan Teknologi Gate-All-Around Nanosheets

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company secara resmi meresmikan pembangunan Fab 22 di Kaohsiung. Fab baru ini merupakan bagian dari investasi besar senilai $45 miliar untuk memperkenalkan era chip kelas 2nm.  Langkah tersebut menandai transisi dari teknologi FinFET ke gate-all-around (GAA) nanosheets yang menjanjikan peningkatan performa dan efisiensi daya. Bersama dengan peresmian pembangunan fabrikasi baru tersebut, pesanan untuk proses N2 resmi dibuka, dengan Apple sebagai pelanggan pertama yang mengadopsi teknologi tersebut. Namun, untuk tahun ini, teknologi backside power delivery network (BPDN) belum akan diterapkan.  TSMC baru akan memperkenalkan versi mereka, yang disebut "Super Power Rail," pada proses 1.6nm di tahun 2026. Saat itu, persaingan dengan Intel semakin ketat, terutama dengan hadirnya teknologi PowerVia pada proses 18A milik Intel. Fab 22 sendiri akan bekerjasama dengan Fab 20 di Baoshan untuk memproduksi wafer N2. Perkiraan kapasitas produksi pada akhi...

Tarif Impor Aluminium Jadi 25%. Harga GPU dan Casing PC Terancam Naik

Pengenaan tarif impor aluminium sebesar 25% oleh Presiden Donald Trump menimbulkan kekhawatiran dalam industri perangkat keras PC. Kebijakan ini berpotensi menaikkan harga kartu grafis dan casing desktop, memperburuk kondisi pasar yang sudah sensitif terhadap inflasi. Sebagai gambaran, aluminium merupakan material utama dalam pembuatan casing PC dan berbagai komponen GPU. Dengan meningkatnya biaya produksi akibat tarif baru ini, harga ritel diperkirakan akan naik.  Kekhawatiran akan naiknya harga tersebut pertama kali muncul di forum Reddit, di mana seorang pengguna mengklaim bahwa tarif tambahan membuat biaya impor GPU pusat data melonjak. Namun, unggahan tersebut segera dihapus oleh moderator. Di sisi lain, CEO Falcon Northwest, Kelt Reeves, mengonfirmasi bahwa perusahaannya telah merasakan dampak tarif baru tersebut. “Kami mengira tarif hanya berlaku untuk aluminium mentah dan baja, bukan produk jadi seperti casing PC,” ujar Reeves. Kebijakan ini ternyata juga mencakup produk tu...