Ada kabar buruk nih guys. Sebuah serangan misil besar-besaran Rusia pada gedung-gedung dan infrastruktur sipil baru-baru ini dikutuk keras oleh Antonio Guterres, Sekretaris Jenderal PBB. Disebutkan, Guterres menyatakan bahwa gelombang serangan tersebut merupakan ekskalasi yang tidak bisa diterima.
Setelah serangan berakhir, dilaporkan bahwa sudah terjadi kerusakan parah yang meluas terhadap area sipil, khususnya di daerah Kyiv. Dan yang menyedihkan, puluhan orang terluka dan tewas terbunuh.
Untuk dunia teknologi, hal yang cukup mengguncang adalah bahwa serangan roket tersebut juga menghantam bangunan yang menjadi kantor perwakilan serta pusat R&D Samsung.
Fasilitas riset dan pengembangan tersebut berlokasi di sekitar pusat kota Kyiv. Dari laporan yang beredar, roket menghantam pusat perkantoran 101 Tower di mana Samsung memiliki beberapa kantor di sana serta pusat riset dan pengembangan. Bangunan ini dilaporkan telah mengalami kerusakan pada beberapa lantai.
Sejumlah foto-foto dan video bekas hantaman roket tersebut diposting oleh Andrii Skira, Director of the Consumer Electronics Division at Samsung Electronics Ukraine di laman Facebook pribadinya.
Untungnya, seluruh karyawan Samsung saat serangan terjadi sudah dievakuasi. Belum diketahui apakah karyawan dari perusahaan lain di gedung tersebut mematuhi himbawan sistem alarm dan meninggalkan kantor dan menuju pusat perlindungan tepat waktu.
Sayangnya, sampai saat ini belum ada pernyataan resmi dari perwakilan Samsung terkait serangan tersebut. Tampaknya masih terlalu awal untuk mengetahui seberapa jauh kerusakan dan potensi dampak yang terjadi pada bisnis perusahaan dan pasar dunia teknologi.
Baca juga:
- Samsung Target Layar Lipat Jadi Dagangan Utama
- Samsung Gunakan Chipset Qualcomm di Seluruh Galaxy S23 Global
- Samsung Kembangkan Sensor Fingerprint untuk Kartu ATM
Yang cukup dipertanyakan adalah, mengapa misil-misil Rusia menghantam pusat kota Kyiv yang umumnya merupakan kawasan sipil, bukan target militer.
Dari berita lain, pada akhir pekan lalu, diduga sebuah bom mobil telah menghancurkan sebagian jembatan yang mengubungkan kawasan Rusia dan semenanjung Crimea. Padahal, jembatan tersebut merupakan infrastruktur strategis yang penting dan dilindungi.
Sehari setelahnya, roket dan misil jarak jauh telah dilepaskan ke arah pusat sipil di Ukraina. Ada spekulasi bahwa tentara Rusia menembakkannya tanpa pandang bulu. Dan media-media Barat menyebutkan bahwa ini merupakan serangan balik, bukanlah strategi inisiatif dari Putin.
Semoga perang lekas berakhir ya guys, dan tak ada instalasi teknologi lainnya yang ikut hancur dan menyebabkan dunia teknologi makin dirundung duka.