Langsung ke konten utama

Vivobook 14 (A1400), Laptop Pentium Gold 7505 Harga Rp5 Juta

Salah satu laptop terpopuler di Indonesia, yakni seri Asus Vivobook mendapatkan upgrade. Ya, seri Vivobook A416 yang cukup legendaris itu kini digantikan oleh seri Vivobook 14 (A1400) untuk di posisi entry-mainstream laptop.

 

Dari sisi desain, kedua produk ini nyaris identik. Namun tentunya, sejumlah upgrade dari sisi performa sudah dihadirkan di dalamnya. Dan yang menarik, kalau pendahulunya hadir dengan prosesor mulai dari Intel Celeron, model terbaru ini datang dengan spesifikasi terendahnya Intel Pentium Gold.

 

Sama seperti pendahulunya, laptop consumer mainstream yang satu ini ditujukan untuk segmen mulai dari pengguna entry level sampai ke pengguna yang membutuhkan laptop simpel namun cukup bertenaga.

 


Menurut Jimmy Lin, Regional Director Asus South East Asia, alasan menaikkan standar minimum spesifikasi laptop entry – mainstream adalah karena saat ini pengguna membutuhkan perangkat yang menawarkan performa lebih dari sebelumnya.

 

“Untuk itu, pada laptop mainstream generasi terbaru, prosesor yang kami sediakan mulai dari Intel® Pentium® Gold 7505 yang lebih bertenaga,” sebut Jimmy.

 

Asus Vivobook 14 (A1400) merupakan laptop yang dirancang untuk dapat memenuhi kebutuhan komputasi sehari-hari di era modern, seperti berselancar di internet, membuka aplikasi media sosial, melakukan online video call, hingga menjalankan aplikasi kantoran.

 

Dari sisi prosesor, otak yang digunakan di laptop ini cukup beragam, mulai dari Intel® Pentium® Gold 7505 hingga 11th Gen Intel® Core™ i7-1165G7. Prosesor tersebut membuat Vivobook 14 (A1400) dapat memiliki performa komputasi yang lebih baik pada berbagai skenario penggunaan, termasuk multitasking yang sudah menjadi kebutuhan pengguna laptop modern.

 

Menariknya, Asus Vivobook 14 (A1400) juga masih dapat di-upgrade. Di dalamnya, Asus menyediakan satu slot memori DDR4 SO-DIMM sehingga laptop ini dapat menyokong memori yang lebih besar.

 

Penyimpanan juga dapat di-upgrade melalui satu slot SATA 2.5” yang dapat dimanfaatkan pengguna untuk menambah kapasitas penyimpanan menggunakan HDD atau SSD tambahan.

 

Baca juga:

 

Untuk memudahkan penggunanya, Asus Vivobook 14 (A1400) dilengkapi dengan berbagai opsi konektivitas modern. Selain WiFi dan Bluetooth untuk konektivitas nirkabel, laptop ini juga dibekali dengan USB 3.2 Type-C sehingga dapat dihubungkan ke berbagai perangkat modern.

 

Ada pula port HDMI, USB 3.2 Type-A, dan 3.5mm combo audio jack yang dapat digunakan untuk menghubungkan berbagai aksesori tambahan lainnya.

 

Laptop ini juga tergolong cukup portabel dengan bobot 1,6Kg dan ketebalan 1,99cm. Desainnya masih mengacu pada laptop klasik Asus dengan akses Vivobook yang lebih kental serta tambahan fitur pembaca sidik jari (fingerprint sensor) pada touchpad. Fitur tersebut memudahkan pengguna

untuk masuk ke dalam sistem tanpa harus mengetikkan password.

 

Di Indonesia, Asus Vivobook 14 (A1400) sudah tersedia di pasaran di harga mulai dari Rp5.599.000 dengan 2 tahun garansi global.

Postingan Populer

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S...

Review Laptop OLED Murah Asus Vivobook Go 15 E1504

Anda yang bekerja di hadapan komputer seharian mungkin kerap mengalami kelelahan pada mata. Ini tentu hal yang wajar, mengingat demi menjaga kesehatan, mata kita perlu secara berkala istirahat sejenak, melihat pemandangan sekitar atau sekadar mengalihkan pandangan dari layar. Akan tetapi, bagi Anda yang sibuk dan punya setumpuk pekerjaan, meninggalkan layar laptop barang 10-15 menit bukanlah opsi. Apalagi kalau kita sedang di tengah meeting online yang sangat krusial. Atau malah Anda yang menjadi pemateri. Salah satu opsi untuk mengurangi mata lekas lelah saat bekerja adalah menggunakan laptop dengan layar yang lebih lebar dan yang penting, menggunakan panel OLED. Alasannya, layar lebih lebar akan membuat mata tidak harus terlalu dipicingkan untuk melihat teks di layar. Dan laptop OLED membuat mata lebih segar, karena mereduksi pancaran sinar biru yang berbahaya. Laptop OLED yang paling tepat untuk aktivitas seperti ini salah satunya adalah Asus Vivobook Go 15 OLED E1504. Selain murah,...

Intel Lepaskan Divisi Manufaktur Jika Teknologi Chip 18A Gagal

Intel mengungkapkan kemungkinan memisahkan divisi manufakturnya jika teknologi chip 18A yang direncanakan rilis tahun depan gagal memenuhi ekspektasi. Co-CEO sementara, Michelle Johnston Holthaus dan David Zinsner, menyatakan bahwa masa depan Intel sebagai perusahaan yang terintegrasi antara desain dan manufaktur kini tidak lagi pasti. Teknologi 18A menjadi taruhan besar Intel untuk mengembalikan dominasi di industri semikonduktor. Namun, perusahaan telah kehilangan nilai pasar lebih dari $100 miliar dan kalah bersaing dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) serta Nvidia, yang kini memimpin di pasar chip AI. Intel Foundry, divisi manufaktur perusahaan, telah dipersiapkan untuk beroperasi sebagai unit independen dengan dewan operasional dan sistem bisnis terpisah. Langkah ini menandai potensi pemisahan penuh dari Intel jika teknologi 18A tidak berhasil. Pemutusan hubungan dengan divisi manufaktur akan menjadi perubahan besar, mengingat model bisnis terintegrasi adalah cir...

Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos

Australia menjadi negara pertama di dunia yang memberlakukan larangan total bagi anak-anak di bawah 16 tahun untuk menggunakan media sosial. Undang-undang ini disahkan melalui Online Safety Amendment (Social Media Minimum Age) Bill 2024, yang bertujuan melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan anak-anak. Perdana Menteri Anthony Albanese, yang memperkenalkan RUU ini, menyatakan, “Kami ingin anak-anak Australia memiliki masa kecil yang utuh. Kami juga ingin orang tua merasa tenang.” RUU ini disahkan oleh Senat dengan suara 34 berbanding 19, setelah sebelumnya menerima dukungan mayoritas di House of Representatives. Undang-undang ini menetapkan denda hingga AU$50 juta bagi platform media sosial yang gagal mencegah akses oleh anak di bawah umur. Platform seperti TikTok, Instagram, Snapchat, X (sebelumnya Twitter), Reddit, dan Facebook akan terpengaruh oleh larangan ini. Namun, platform permainan, layanan pesan instan, serta situs tanpa akun seperti YouTube dikecualikan. Larangan ini ak...

Samsung Kurangi Ketergantungan pada Qualcomm

Samsung dilaporkan tengah mempersiapkan langkah besar dengan memperkenalkan chip Exynos 2600 pada lini Galaxy S26 mendatang. Langkah ini dilihat sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap prosesor Snapdragon buatan Qualcomm, yang selama ini menjadi andalan perangkat flagship Samsung. Menurut laporan dari akun @Jukanlosreve di X (sebelumnya Twitter) dan GSMArena, Galaxy S26 akan menandai kembalinya Samsung ke jajaran prosesor Exynos setelah sebelumnya menghadapi berbagai tantangan produksi dengan Exynos 2500. Akibat masalah yield, Samsung memilih untuk tidak menggunakan Exynos 2500 pada Galaxy S25, yang akan sepenuhnya bergantung pada prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Elite. Namun, Exynos 2500 diperkirakan tidak sepenuhnya ditinggalkan. Chip ini mungkin akan digunakan untuk perangkat kelas menengah dan lipat seperti Galaxy Z Flip7 dan Flip FE. Sementara itu, Exynos 2600 yang lebih canggih direncanakan menjadi otak di balik lini Galaxy S26, memberikan peluang bagi Samsung untuk mengur...