Langsung ke konten utama

YouTube Vanced Adalah Aplikasi Apa? Mengapa Begitu Populer?

YouTube Vanced adalah aplikasi yang memungkinkan Anda menonton video YouTube tanpa iklan. Ia juga hadir dengan beberapa fitur tambahan seperti pemutaran latar belakang, mode gelap, dan kontrol gerak.

Uniknya, YouTube Vanced bukan aplikasi resmi dari YouTube, melainkan modifikasi dari aplikasi YouTube asli yang dibuat oleh pengembang independen.

Tak hanya itu, aplikasi YouTube Vanced juga tidak tersedia di Google Play Store. Sehingga, jika Anda menginginkannya, Anda harus mengunduhnya dari situs web resminya atau dari sumber lain yang terpercaya.


Untuk menginstal YouTube Vanced, Anda perlu mengunduh dua file: file APK YouTube Vanced dan file APK MicroG.

MicroG adalah layanan yang memungkinkan YouTube Vanced berkomunikasi dengan akun Google Anda, sehingga Anda dapat masuk dan menyinkronkan data Anda.

Adapun file APK YouTube Vanced tersedia dalam beberapa varian, tergantung pada arsitektur prosesor dan tema yang Anda inginkan. Anda dapat memilih antara varian ARM, ARM64, atau x86, dan antara tema hitam, putih, atau biru gelap.

Setelah mengunduh kedua file APK tersebut, Anda perlu mengaktifkan opsi "Sumber tidak dikenal" di pengaturan keamanan ponsel Anda, sehingga Anda dapat menginstal aplikasi dari luar Play Store. Kemudian, Anda dapat menginstal file APK MicroG terlebih dahulu, lalu file APK YouTube Vanced.

Setelah itu, Anda dapat membuka aplikasi YouTube Vanced dan masuk dengan akun Google Anda. Jika Anda mengalami masalah saat masuk, cobalah untuk membersihkan data aplikasi atau menginstal ulang MicroG.

Nah, YouTube Vanced memiliki beberapa fitur yang tidak ada di aplikasi YouTube asli, seperti:

  • Pemutaran latar belakang: Anda dapat terus mendengarkan suara video YouTube saat keluar dari aplikasi atau mematikan layar. Fitur ini berguna jika Anda ingin mendengarkan musik atau podcast dari YouTube tanpa harus membuka aplikasi secara terus-menerus.
  • Mode gelap: Anda dapat mengubah tampilan aplikasi menjadi gelap, sehingga lebih nyaman untuk mata Anda saat menonton video di malam hari atau di tempat yang kurang cahaya.
  • Kontrol gerak: Anda dapat menggeser layar ke atas atau ke bawah untuk mengatur volume, dan ke kiri atau ke kanan untuk mengatur kecerahan. Fitur ini memudahkan Anda untuk menyesuaikan pengaturan tanpa harus menekan tombol fisik.
  • Pilihan resolusi: Anda dapat memilih resolusi video yang Anda inginkan, bahkan jika ponsel Anda tidak mendukungnya. Misalnya, Anda dapat menonton video 4K di ponsel yang hanya memiliki layar 1080p. Fitur ini memungkinkan Anda untuk menikmati kualitas video yang lebih baik jika koneksi internet Anda memadai.
  • Pilihan kecepatan: Anda dapat mempercepat atau memperlambat kecepatan video sesuai dengan preferensi Anda. Fitur ini berguna jika Anda ingin menonton video lebih cepat atau lebih lambat tanpa mengubah suara video.

Baca juga:


YouTube Vanced adalah aplikasi yang menawarkan pengalaman menonton YouTube yang lebih baik dan lebih fleksibel daripada aplikasi YouTube asli. Namun, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum menggunakan aplikasi ini, seperti:

  • YouTube Vanced tidak mendukung fitur YouTube Premium, seperti unduhan offline, akses ke YouTube Music dan YouTube Originals. Jika Anda ingin menggunakan fitur-fitur ini, Anda harus berlangganan YouTube Premium secara resmi.
  • YouTube Vanced tidak mendapatkan pembaruan secara otomatis seperti aplikasi YouTube asli. Jika ada versi baru dari YouTube Vanced yang dirilis oleh pengembangnya, Anda harus mengunduh dan menginstalnya secara manual.
  • YouTube Vanced mungkin melanggar ketentuan layanan YouTube, karena menghapus iklan yang merupakan sumber pendapatan bagi para kreator konten. Jika Anda ingin mendukung para kreator konten yang Anda sukai di YouTube, sebaiknya tonton videonya di aplikasi YouTube asli atau berlangganan YouTube Premium.

Bagaimana guys? Apakah Anda tertarik untuk mencoba YouTube Vanced? Atau mending menggunakan aplikasi YouTube biasa?

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...