Langsung ke konten utama

Cara Mencegah Hacking Lewat Suara AI

Peretasan perangkat menggunakan AI kini semakin mudah. Salah satunya dengan menggunakan suara keyboard. Ya betul, dari suara ketikan keyboard saja, bukan cara konvensional seperti mengirim tautan atau semacamnya.

Sebuah makalah penelitian baru-baru ini dari  Durham University di Inggris mengungkapkan serangan kuat yang digerakkan oleh AI dapat menguraikan input keyboard hanya berdasarkan isyarat akustik halus dari penekanan tombol.

Makalah tersebut berjudul “A Practical Deep Learning-Based Acoustic Side Channel Attack on Keyboards”. Makalah ini menunjukan bagaimana deep learning dapat menterjemahkan apa yang diketik seseorang dari perangkatnya hanya dari suara ketikan keyboard dengan sangat akurat, jauh melebihi kemampuan metode tradisional.


Para peneliti ini mengembangkan model jaringan saraf yang dalam menggunakan arsitektur Convolutional Neural Networks (CNNs) dan Long Short-Term Memory (LSTM). Saat diuji di lingkungan terkontrol pada laptop MacBook Pro. Hasilnya model ini mencapai akurasi 95% dalam mengidentifikasi penekanan tombol dari audio yang direkam melalui smartphone.

Hebatnya, bahkan dengan noise dan kompresi yang diperkenalkan oleh aplikasi VoIP seperti aplikasi Zoom, model deep learning ini mempertahankan akurasi 93% – tertinggi yang dilaporkan untuk saat ini. Jauh lebih tinggi dari sebelumnya yang hanya memiliki keakuratan 60% saja.

Metode ini membutuhkan mikrofon yang relatif dekat dengan keyboard untuk perekaman suara berkualitas lebih tinggi. Dalam praktiknya, jika seorang peretas ingin menguasai mikrofon webcam perangkat, mereka berpotensi menggunakan teknik ini untuk ekstraksi data.

Menurut para peneliti, hasil ini membuktikan kelayakan praktis serangan saluran samping akustik hanya dengan menggunakan peralatan dan algoritme yang tersedia. Kemudahan penerapan serangan semacam itu menimbulkan kekhawatiran bagi industri seperti keuangan dan mata uang kripto, di mana keamanan kata sandi sangat penting.

Baca juga:


Cara melindungi perangkat dari serangan akustik keyboard oleh AI

Nah karena sekarang para peneliti tahu bahwa AI bisa meretas perangkat hanya dari suara keyboard, para penelitian ini juga mengeksplorasi teknik mitigasi agar perangkat tetap aman, diantaranya :

  • Menggunakan autentikasi dua faktor atau multifaktor pada akun sensitif. Ini memastikan hacker membutuhkan lebih dari sekadar kata sandi yang diuraikan untuk mendapatkan akses.
  • Gunakan kata sandi acak dengan banyak variasi angka, dan simbol. Variasi sandi ini meningkatkan kerumitan dan membuat kata sandi lebih sulit untuk didekode melalui audio saja.
  • Tambahkan suara keystroke palsu saat menggunakan aplikasi VoIP. Ini dapat membingungkan model akustik dan mengurangi akurasi serangan.
  • Beralih pengaturan mikrofon selama sesi sensitif pada aplikasi Zoom atau perangkat sejenis. Atau bisa juga membisukan atau mengaktifkan fitur peredam suara pada perangkat yang dapat menghalangi perekaman audio yang jernih.
  • Manfaatkan aplikasi voice-to-text. Dengan mengetik di keyboard mau tidak mau menghasilkan pancaran akustik keyboard. Menggunakan perintah suara dapat menghindari kerentanan ini.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook S 15 OLED S5507. Titik Optimal Prosesor Qualcomm

Industri laptop sedang mengalami transformasi besar dengan semakin populernya prosesor berbasis ARM dalam perangkat berbasis Windows. Padahal, selama bertahun-tahun, arsitektur x86 yang dikembangkan oleh Intel dan AMD telah mendominasi pasar. Tetapi kini ARM hadir dengan keunggulan efisiensi daya yang lebih baik, kinerja yang semakin kompetitif, serta dukungan teknologi AI yang lebih canggih. Dengan konsumsi daya yang lebih rendah, laptop berbasis ARM menjanjikan daya tahan baterai yang lebih lama tanpa mengorbankan performa. Semua kelebihan di atas menjadikan platform baru tersebut sebagai pilihan menarik bagi pengguna yang menginginkan perangkat portabel dengan produktivitas tinggi. Apalagi, kedatangan prosesor seperti Qualcomm Snapdragon X Plus dan Snapdragon X Elite menjadi titik balik bagi laptop Windows yang mengadopsi arsitektur ARM.  Berkat optimalisasi perangkat lunak dan dukungan dari Microsoft, aplikasi Windows kini semakin kompatibel dengan ARM, memungkinkan pengalaman ...

2027, Penduduk Bumi Kalah Dari Jumlah Smartphone

Menjelang akhir 2027 atau awal 2028, jumlah smartphone di dunia diprediksi akan melampaui populasi manusia. Laporan terbaru dari Techreport.com mengungkapkan bahwa pertumbuhan smartphone saat ini berjalan empat kali lebih cepat dibanding pertumbuhan jumlah penduduk global.  Jumlah perangkat melonjak dari 5,9 miliar unit di 2020 menjadi 7,42 miliar per Januari 2025. Di balik lonjakan ini, perputaran uang di industri smartphone pun terus membesar. Dalam periode 2020–2024, total pendapatan global dari industri ini mencapai USD 2,3 triliun. Bahkan diperkirakan angka tahunan akan menembus USD 560 miliar pada 2029, seiring adopsi smartphone yang makin merambah ke pasar negara berkembang. Namun, di tengah pasar yang terus berkembang, peta persaingan pemain besar mulai bergeser. Samsung yang dulu dikenal sebagai raja volume pengapalan, kini berada dalam posisi terdesak. Pengapalan kuartalannya turun drastis dari 80,4 juta unit pada akhir 2020 menjadi hanya 51,7 juta di kuartal IV 2024, lev...

Review Asus Vivobook 14 A1407QA. Laptop Copilot+ PC Paling Murah!

Perkembangan kecerdasan buatan dalam komputasi semakin pesat. Dan tren yang berkembang saat ini dalam industri laptop adalah hadirnya Copilot+ PC besutan Microsoft, yang terus membenahi Windows 11 dengan fitur-fitur AI terbarunya. Sebagai gambaran, teknologi ini memungkinkan laptop untuk menjalankan berbagai tugas berbasis AI secara lokal, tanpa harus selalu bergantung pada cloud alias terhubung ke Internet. Nah, salah satu syarat utama agar laptop mampu mengadopsi tren ini dengan baik adalah kehadiran Neural Processing Unit (NPU) yang kuat, dengan kemampuan setidaknya 45 TOPS untuk menangani berbagai skenario pemrosesan AI. Seperti diketahui, laptop masa depan diharapkan tidak hanya mengandalkan CPU dan GPU untuk menangani komputasi berat, tetapi juga memanfaatkan NPU untuk meningkatkan efisiensi daya dan performa dalam tugas berbasis kecerdasan buatan. Di pasaran, Asus baru-baru ini menghadirkan seri Vivobook 14 A1407QA yang hadir dengan prosesor Qualcomm Snapdragon X. Prosesor terse...

AMD Punya Potensi Tersembunyi di AI. Waktunya Beli Sahamnya?

Meski harga sahamnya turun 50 persen dalam enam bulan terakhir, AMD justru mulai menarik perhatian sejumlah investor yang melihat peluang tersembunyi di balik tren AI saat ini. Salah satunya adalah Yiannis Zourmpanos, yang percaya pasar terlalu terpaku pada lomba membuat model AI raksasa, sementara potensi bisnis sesungguhnya ada di sisi inference, proses menjalankan model AI tersebut. “Wall Street masih terpaku pada gemerlap AI training, padahal tambang emasnya justru di inference, dan AMD sudah menyiapkan jalannya,” ujar Zourmpanos, dikutip dari The Globe and Mail. Menurutnya, AMD tak perlu mengalahkan Nvidia secara langsung untuk bisa menang di pasar AI. Cukup menjadi first-choice alternative, opsi utama kedua setelah Nvidia, sudah bisa membuka peluang miliaran dolar. Terlebih, jika AMD mampu merebut 15-20 persen saja dari pasar inference AI, itu sudah cukup untuk menjadi ancaman nyata bagi dominasi Nvidia. Tanda-tanda itu mulai terlihat. Sejumlah pemain besar seperti Microsoft, Len...

Ditemukan, Super Masif Black Hole Mendadak Menyala

Meski lubang hitam supermasif dipercaya bersemayam di pusat sebagian besar galaksi, sifat alaminya yang gelap dan jarang aktif membuatnya sulit diamati. Namun, kejutan datang dari galaksi tak dikenal SDSS1335+0728 di rasi Virgo, sekitar 300 juta tahun cahaya dari Bumi. Setelah puluhan tahun tak menunjukkan tanda kehidupan, lubang hitam di pusat galaksi ini tiba-tiba menyala dan memancarkan semburan sinar-X misterius sejak 2019. Fenomena ini kemudian dijuluki ‘Ansky’. Awal aktivitas Ansky terdeteksi ketika galaksi ini tiba-tiba tampak lebih terang dalam pengamatan optik. Tim astronom segera melakukan observasi lanjutan menggunakan teleskop sinar-X Swift milik NASA, serta menelusuri data arsip dari teleskop eROSITA. Meski saat itu belum ada sinar-X terdeteksi, tanda-tanda besar mulai muncul pada Februari 2024. Tim yang dipimpin Lorena Hernández-García dari Universitas Valparaíso, Chile, menemukan kilatan sinar-X dari Ansky yang muncul berulang dengan pola nyaris teratur. Fenomena langka ...