Langsung ke konten utama

Israel Padamkan Internet di Gaza, Elon Musk Turun Tangan

Akhir pekan lalu Elon Musk mengumumkan bahwa Starlink, layanan internet berbasis satelit yang dimiliki oleh SpaceX, akan memberikan dukungan komunikasi kepada "organisasi bantuan yang diakui secara internasional" di Gaza.

Akan tetapi tentu saja, rencana tersebut menuai tentangan dari Menteri Komunikasi Israel.

Dalam sebuah posting di platform X, Musk mengungkapkan bahwa saat ini belum jelas siapa yang memiliki yurisdiksi atas jalur darat di Gaza. Dia juga mencatat bahwa tidak ada permintaan sambungan di wilayah tersebut. 



Sebagai informasi, matinya layanan telepon dan internet mulai Sabtu 28 Oktober lalu telah mengisolasi penduduk Gaza dari dunia luar dan satu sama lain. Kondisinya pun semakin sulit karena eskalasi serangan udara dan darat oleh Israel.

Pemadaman listrik yang dimulai pada Jumat malam, yang disebabkan oleh faktor lain, juga memperburuk situasi dan menghambat operasi penyelamatan. Tak hanya itu, kontak antara organisasi kemanusiaan dengan staf mereka di lapangan pun terputus.

Sejauh ini, SpaceX belum memberikan komentar resmi tentang bagaimana mereka akan memastikan bahwa koneksi Starlink digunakan oleh organisasi bantuan yang diakui secara internasional. Bukan oleh kelompok militan Palestina Hamas, yang menguasai Jalur Gaza.

Baca juga:


Di saat yang sama, Menteri Komunikasi Israel, Shlomo Karhi, menanggapi pernyataan Musk dengan mengatakan bahwa Israel akan menggunakan berbagai cara untuk menggagalkan rencana tersebut. Ia menyatakan keprihatinannya bahwa Hamas dapat menggunakan layanan Starlink untuk aktivitas teroris.

Sebagai gambaran, Starlink didesain untuk menyediakan internet kecepatan tinggi sampai ke daerah terpencil. Menggunakan satelit Low Earth Orbit (LEO), akses internet Starlink bahkan bisa digunakan di kapal laut sampai pesawat terbang asalkan mereka dipasangi alat penangkap sinyal internet.

Dalam pengujian di lapangan, mereka dapat menyediakan bandwidth hingga 100Mbps untuk download dan antara 5 sampai 20Mbps untuk upload.

Meskipun kecepatannya masih lebih rendah dibandingkan dengan akses internet via kabel fiber optik, namun untuk area yang tidak terjangkau jaringan kabel di seluruh penjuru dunia, koneksi 100Mbps tentunya sangat bermanfaat.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Microsoft Tunda Proyek Data Center, Termasuk di Indonesia

Microsoft dikabarkan menunda berbagai proyek pembangunan pusat data di beberapa wilayah dunia, termasuk Indonesia, Inggris, Australia, dan sejumlah negara bagian di AS. Langkah ini disebut sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap rencana ekspansi pusat data untuk mendukung layanan cloud dan kecerdasan buatan (AI). Sebagai pemimpin dalam layanan AI berkat kemitraannya dengan OpenAI, keputusan Microsoft menjadi sorotan para investor. Mereka mempertanyakan apakah langkah ini mencerminkan tantangan konstruksi seperti pasokan daya dan material, atau justru menandakan penurunan permintaan layanan AI. Beberapa proyek yang ditunda termasuk pengembangan di Jakarta dan ekspansi di Wisconsin, lokasi yang sebelumnya dikunjungi Presiden AS Joe Biden. Di Inggris, Microsoft juga menghentikan negosiasi untuk menyewa pusat data yang dirancang untuk chip AI Nvidia. Sementara itu, di North Dakota, pembicaraan Microsoft dengan penyedia fasilitas juga gagal mencapai kesepakatan. Microsoft mengakui ...

Peneliti Kembangkan Permen Karet Penangkal Flu dan Herpes

Di tengah meningkatnya ancaman penyakit menular global, mulai dari COVID-19, H1N1, SARS, Ebola, Zika, hingga flu burung H5N1, penyakit virus umum seperti flu musiman dan herpes juga terus membebani sistem kesehatan dan ekonomi dunia.  Di Amerika Serikat saja, flu musiman menyebabkan kerugian ekonomi lebih dari $11,2 miliar per tahun. Sementara itu, virus herpes simpleks-1 (HSV-1), yang menyebar terutama melalui kontak oral, menginfeksi lebih dari dua pertiga populasi dunia dan merupakan penyebab utama kebutaan infeksius di negara-negara Barat. Sayangnya, tingkat vaksinasi flu masih rendah, dan belum tersedia vaksin untuk HSV. Karena itu, diperlukan pendekatan baru yang menargetkan penurunan viral load di lokasi utama penularan, yaitu rongga mulut. Menjawab tantangan ini, para peneliti dari School of Dental Medicine University of Pennsylvania dan kolaborator dari Finlandia mengembangkan permen karet dari kacang Lablab purpureus yang mengandung protein antiviral alami bernama FRIL. S...

Tarif Baru AS Guncang Industri Teknologi Eropa

Presiden Donald Trump kembali memicu ketegangan dagang global dengan menerapkan tarif 20 persen untuk impor teknologi dari Uni Eropa, dua kali lipat dari tarif untuk Inggris dan hanya sedikit lebih ringan dari tarif 32 persen untuk Swiss.  Langkah ini langsung mengguncang ekosistem teknologi Eropa, dari produsen perangkat keras hingga startup berbasis layanan. Perusahaan teknologi memperingatkan dampak besar, mulai dari gangguan rantai pasokan, lonjakan biaya produksi, hingga potensi mandeknya aliran modal ventura. Louis Fearn dari InMotion Ventures menyebut kebijakan ini memaksa banyak startup untuk mengevaluasi kembali lokasi kantor pusat mereka dan mencari pasar alternatif. Bagi perusahaan seperti HappyOrNot asal Finlandia yang mengandalkan pasar AS untuk setengah dari pendapatannya, dampaknya sangat terasa. CEO Miika Mäkitalo bahkan mempertimbangkan memindahkan produksi ke Amerika Serikat. Bahkan startup yang tidak menjual produk fisik ikut terdampak. CEO fintech Okoora asal Sw...

Google PHK Ratusan Karyawan Divisi Android, Chrome dan Pixel

Gelombang pemutusan hubungan kerja (PHK) kembali melanda industri teknologi global. Kali ini, Google menjadi sorotan setelah memecat ratusan karyawan dari divisi Android, Chrome, dan Pixel. Keputusan ini diambil setelah perusahaan melakukan restrukturisasi internal dengan menggabungkan tim Android dan Chrome ke dalam grup Pixel and Devices di bawah pimpinan Rick Osterloh pada 2024. Dalam pernyataan resminya, Google mengonfirmasi adanya "pengurangan pekerjaan" sebagai bagian dari upaya perusahaan untuk menjadi lebih gesit dan efisien. Meskipun tidak dijelaskan secara rinci tim mana saja yang terdampak, Google memastikan bahwa langkah ini tidak akan memengaruhi rencana produk yang telah disiapkan untuk tahun ini. PHK kali ini bukanlah yang pertama bagi Google. Pada 2023 lalu, perusahaan induk Alphabet tersebut juga memangkas hampir 6 persen dari total tenaga kerjanya secara global. Kala itu, alasan yang disampaikan serupa: menyesuaikan skala operasional dan meningkatkan fokus k...