Kabar buruk nih guys. Berdasarkan data dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), diperkirakan akibat perubahan iklim, es pegunungan Papua akan meleleh, hanya menyisakan ketebalan es sekitar 6 meter saja.
Fenomena lelehnya salju tersebut diperparah oleh kejadian El Nino pada tahun 2015-2016, yang meningkatkan suhu permukaan bumi. Kondisi tersebut menyebabkan lelehnya es pegunungan Papua di Puncak Jaya hingga 5 meter per tahun.
Menurut riset yang dilakukan oleh World Meteorological Organization (WMO), melelehnya es pegunungan dapat mengakibatkan kenaikan permukaan laut, mengancam pulau-pulau di dataran rendah, serta meningkatkan suhu dan keasaman laut, merugikan ekosistem laut.
El Nino yang terjadi di tahun 2023 sendiri berpotensi mempercepat melelehnya es pegunungan Papua, mengancam ekosistem di sekitarnya, terutama salju abadi.
Seperti diketahui, salju abadi di Puncak Jaya, Pegunungan Papua, menjadi daya tarik wisatawan mancanegara dan keajaiban alam yang menarik perhatian dunia.
Pusat Penelitian dan Pengembangan BMKG bersama Ohio State University telah melakukan studi paleo-klimatologi sejak 2010, memantau terus-menerus luas dan tebal gletser di Puncak Jaya. Hasilnya menunjukkan, laju melelehnya es pegunungan Papua sebesar 2,5 meter per tahun antara 2016-2022.
BMKG sendiri memperkirakan, es pegunungan Papua bisa hilang sebelum tahun 2026, dengan meleleh hingga 0,23 kilometer persegi pada 2022.
Melelehnya es ini menjadi dampak dari perubahan iklim, terutama pemanasan global. Fenomena alam El Nino juga dapat mempercepat melelehnya es, mencapai 5 meter per tahun, lima kali lipat dari lima tahun sebelumnya.
Baca juga:
- Laut Memanas, Keanekaragaman Hayati Terancam
- Setengah Populasi Pohon Hasil Reboisasi di Hutan Tropis Mati
- Samudra Selatan, Samudra Baru di Bumi
Kenaikan suhu dunia, cuaca ekstrem, melelehnya gletser di berbagai wilayah dunia, pengurangan es laut, penurunan tutupan salju, kenaikan permukaan laut, dan peningkatan keasaman laut adalah bukti dampak pemanasan global terhadap melelehnya es pegunungan Papua.
Konsekuensinya melibatkan hilangnya ikon wisata Puncak Jaya, kenaikan permukaan laut, serta dampak sosial dan ekologis bagi suku lokal.
Keberlanjutan kehidupan flora dan fauna di sekitar es pegunungan juga terancam. Kesadaran lingkungan, mitigasi, dan adaptasi perubahan iklim, serta upaya mengurangi emisi gas rumah kaca serta mengganti energi fosil dengan terbarukan menjadi penting.
Untuk itu, program pengukuran parameter lingkungan perlu diterapkan sebagai langkah konkrit untuk menjaga keberlangsungan ekosistem di kawasan pegunungan di Papua. Sayang sekali ya guys.