Langsung ke konten utama

Review Asus Zenbook S 13 OLED UX5304MA. Laptop AI Tipis dan Ringan

Laptop dengan teknologi kecerdasan buatan (AI) semakin mudah ditemukan di pasaran, meningkatkan konsep laptop ultra-portabel ke tingkat yang lebih tinggi. Salah satu contohnya adalah Asus Zenbook S 13 OLED (UX5304M), yang merupakan laptop AI paling ramping, ringan, dan lengkap.

Meskipun bukan produk baru, Zenbook S 13 sudah lama dikenal dengan desain yang sangat kompak, ringan, dan berkualitas tinggi, sesuai dengan 'S' dalam namanya yang berarti Slim dan Sophisticated.

Kali ini, dengan kemajuan dalam teknologi AI, Asus memperbarui laptop model tersebut dengan prosesor Intel® Core™ Ultra 7 155U terbaru yang sudah dilengkapi dengan NPU dan Intel® AI Boost. Seperti apa laptopnya? Mari kita bahas.



Desain
Asus Zenbook S 13 OLED (UX5304M) berbeda dari laptop ultra-portabel lainnya. Bukan hanya sebagai laptop OLED 13,3 inci paling ramping dan ringan, tetapi juga menawarkan kinerja yang handal dan daya tahan baterai yang lama.

Akan tetapi, kinerja dan daya tahan baterai bukanlah satu-satunya fitur menarik dari Zenbook S 13 OLED (UX5304M). Laptop ini memiliki bodi yang sangat tipis (hanya 1 cm tebal) dan ringan (1 kg) dan tetap dilengkapi dengan port yang lengkap. Tidak hanya sebuah port USB Type-C® seperti kebanyakan laptop ultra-portabel lainnya.

Selain dua port USB Type-C® Thunderbolt™ 4, Zenbook S 13 OLED (UX5304M) juga memiliki port HDMI® 2.1, USB 3.2 Type-A, dan jack audio combo 3,5 mm. Sangat lengkap untuk sebuah laptop tipis.

Untuk mengurangi bobot, paduan magnesium-aluminium digunakan pada bagian keyboard deck yang dibuat dengan teknologi CNC. Penutup kaca sangat tipis juga digunakan pada touchpad, mengurangi ketebalan bagian keyboard deck sebesar 25%.

Gabungan teknologi produksi canggih dan bahan berkualitas tinggi ini menghasilkan laptop ultra-portabel yang belum pernah ada sebelumnya. Zenbook S 13 OLED (UX5304M) telah membawa konsep laptop tipis dan ringan ke tingkat yang baru tanpa mengorbankan apapun.



Fitur
Konektivitas dan fitur yang lengkap menjadi salah satu keunggulan utama dari Zenbook S 13 OLED (UX5304M), sebuah laptop AI ultra-portabel yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan mobilitas pengguna.

Laptop ini dilengkapi dengan beragam port I/O yang memadai sehingga pengguna tidak perlu membawa dongle atau adaptor tambahan saat bepergian. Dua port USB Type-C® Thunderbolt™ 4 mendukung pengisian daya cepat, koneksi ke tampilan eksternal 4K, dan transfer data hingga 40 Gbps. Selain itu, tersedia juga port USB 3.2 Gen 2 Type-A, port HDMI® 2.1, dan jack audio combo 3,5mm untuk kebutuhan koneksi yang beragam.

Dalam hal konektivitas nirkabel, Zenbook S 13 OLED (UX5304M) mengandalkan WiFi 6E generasi terbaru yang mampu terhubung ke tiga frekuensi jaringan (2,4GHz, 5GHz, dan 6GHz). Selain itu, Bluetooth® 5.3 juga hadir untuk menghubungkan berbagai aksesori nirkabel seperti mouse atau headphone.

Untuk mendukung pengalaman video conference yang optimal di mana saja, kamera IR FHD pada Zenbook S 13 OLED (UX5304M) telah ditingkatkan dengan efek visual khusus dan teknologi AI noise-cancelling. Kamera ini juga mendukung sistem login Windows Hello melalui pemindaian wajah.

Sementara itu, sistem audio dengan sertifikasi Harman Kardon, teknologi Dolby Atmos®, Smart Amp, dan Asus Audio Booster memberikan pengalaman audio berkualitas tinggi bagi pengguna.

Touchpad Asus ErgoSense pada Zenbook S 13 OLED (UX5304M) hadir dengan ukuran 9,5% lebih besar, memungkinkan navigasi yang lebih mudah, nyaman, dan responsif, dilengkapi dengan lapisan anti-sidik jari yang mudah dibersihkan.

Di samping tombol panah kiri, terdapat juga Copilot key yang merupakan tombol pintas ke fitur Microsoft Copilot milik Windows 11 terbaru. Fitur ini membedakan laptop ini dengan laptop konvensional dan membuatnya sebagai penanda sebagai laptop AI.



Zenbook S 13 OLED (UX5304M) hadir dengan teknologi layar Asus Lumina OLED, yang diakui sebagai standar terbaik untuk layar laptop saat ini. Layar Asus Lumina OLED pada Zenbook S 13 OLED (UX5304M) memiliki resolusi 3K dan dilengkapi dengan berbagai fitur, teknologi, dan inovasi untuk memberikan visual yang sangat kaya, akurat, dan menjaga kesehatan mata pengguna. Dengan rasio layar 16:10, pengguna dapat menikmati ruang kerja yang lebih luas, meningkatkan produktivitas dalam berbagai aktivitas sehari-hari.

Zenbook S 13 OLED (UX5304M) adalah seri laptop Zenbook yang paling ramah lingkungan. Selain telah mendapatkan sertifikasi EPEAT® Gold, laptop ini juga memiliki siklus hidup yang ramah lingkungan yang diakui secara internasional.

Mulai dari bahan dan proses pembuatan, perakitan, penggunaan, hingga proses daur ulang pada akhir masa pakai, Zenbook S 13 OLED (UX5304M) didesain untuk mengurangi jejak karbonnya. Laptop ini memanfaatkan bahan magnesium-aluminium hasil daur ulang industri untuk bagian penutup keyboard, rangka, dan bagian layar, mengurangi jejak karbon lebih dari 50%.

Tombol dan speaker Zenbook S 13 OLED (UX5304M) juga menggunakan plastik daur ulang. Bahkan kemasannya dirancang agar 100% dapat didaur ulang, dengan bahan yang bisa digunakan kembali sebagai kompos. Bahan kemasan laptop ini menggunakan kertas bersertifikat FSC Mix dari hutan yang dikelola secara bertanggung jawab dan sumber daya daur ulang.

Dengan efisiensi energi yang sangat tinggi, Zenbook S 13 OLED (UX5304M) melampaui standar dari Energy Star® sebesar 43%. Semua upaya ini bertujuan agar Zenbook S 13 OLED (UX5304M) dapat menjadi laptop dengan zero carbon emission, mendorong penggunaan teknologi yang ramah lingkungan dalam industri komputer.

Spesifikasi
Selain unggul dalam hal dimensi, fitur, serta proses dan bahan pembuatannya yang ramah lingkungan, Zenbook S 13 OLED (UX5304M) juga tetap dapat tampil dengan performa yang powerful. Performa  dihasilkan dari Intel® Core™ Ultra 7 processor 155U yang menggunakan konfigurasi 12 core dan 14 thread. Prosesor generasi terbaru tersebut tidak bisa dipandang sebelah mata, karena dapat dipacu hingga frekuensi 4.8GHz.

Berikut ini spesifikasi Asus Zenbook S 13 OLED (UX5304M):



Intel® Core™ Ultra 7 processor 155U merupakan prosesor modern yang sudah dilengkapi dengan chip grafis terintegrasi. Chip Intel® Graphics tersebut memiliki performa yang cukup powerful untuk menunjang kebutuhan komputasi grafis sehari-hari, bahkan masih dapat digunakan untuk bermain game casual.



Tidak hanya itu, prosesor Intel® Core™ Ultra 7 processor 155U juga dibekali dengan fitur-fitur modern seperti Intel® Quick Sync yang memungkinkan proses encoding dan decoding video semakin cepat. Zenbook S 13 OLED (UX5304M) juga merupakan laptop yang telah tervalidasi Intel® Evo™ platform. Artinya, laptop ini telah dijamin mampu menghadirkan pengalaman penggunaan terbaik mulai dari bekerja, belajar, menikmati sajian hiburan, hingga berkarya dan menciptakan konten kreatif.

Untuk memaksimalkan performa prosesor tersebut, Asus membekali Zenbook S 13 OLED (UX5304M) dengan memori LPDDR5X berkapasitas 32GB serta media penyimpanan data menggunakan PCIe 4.0 SSD. Kombinasi keduanya membuat Zenbook S 13 OLED (UX5304M) dapat berjalan sangat gesit serta nyaman untuk multitasking.

Berikut ini hasil pengukuran kinerja Asus Zenbook S 13 OLED (UX5304M) menggunakan beberapa software benchmark:



Prosesor kencang dan efisien berbasis Intel Core Ultra 7 155U yang digunakan pada laptop AI yang satu ini menawarkan kinerja yang sangat baik untuk kebutuhan sehari-hari para profesional. Dengan 12 core dan 14 thread, melihat skor benchmark yang didapat, aplikasi office ataupun produtivitas lain berbasis web akan dapat dijalankan dengan sangat lancer.

Intel Core Ultra 7 155U memang bukan ditujukan untuk aplikasi grafis intensif ataupun game-game berat. Namun Anda yang ingin memainkan game-game casual di sela pekerjaan, tetap bisa melakukannya. Grafis terintegrasi dari Intel yang ada di laptop ini cukup memadai untuk menjalankan game-game ringan.

Yang menarik, Asus tidak pelit memasangkan storage pada laptop andalannya yang satu ini. Sebagai sebuah laptop AI, kecepatan SSD sebesar 1TB yang digunakan sudah cukup tinggi, mencapai lebih dari 5000Mbps untuk membaca data dan hampir 3000Mbps saat menulis. Ini tentu sangat esensial bagi para pekerja profesional.

Terakhir, performa Zenbook S 13 OLED (UX5304M) juga ditemani dengan daya tahan baterai yang sangat panjang. Meski mengusung desain bodi yang sangat tipis, laptop ultra-portable ini dibekali dengan baterai berkapasitas 63WHrs yang dapat menemani penggunanya seharian. Berdasarkan pengujian menggunakan PCMark 10 Battery Test pada mode video playback, Zenbook S 13 OLED (UX5304M) dapat bertahan hingga lebih dari 15 jam dengan koneksi WiFi.

Kesimpulan
Zenbook S 13 OLED (UX5304M) adalah laptop AI ultra-portable yang revolusioner. Persyaratan untuk sebuah laptop AI sudah dimiliki oleh laptop yang satu ini. Mulai dari prosesor mutakhir dengan NPU, RAM 16GB atau lebih dan tersedianya Copilot key.

Tidak hanya sekadar tipis dan ringan, laptop ini dapat menghadirkan nilai dan manfaat lebih bagi para penggunanya mulai dari desain yang tipis dan ringan, layar berkualitas, konektivitas dan port I/O yang lengkap, serta performa terbaik di kelasnya. Tidak hanya itu, menggunakan laptop ini juga berarti ikut berpartisipasi dalam menyelamatkan lingkungan.

Di platform e-commerce terkemuka seperti Tokopedia dan di Shopee, laptop AI tipis dan ringan ini bisa Anda dapatkan di harga Rp24.999.000. Menarik sekali bukan?

Postingan Populer

Cara Cek Chipset Smartphone Android Secara Akurat

Smartphone merupakan perangkat yang memiliki banyak komponen penting, seperti prosessor, memori internal dan eksternal, graphic processing unig (GPU) dan lainnya. Salah satu bagian terpentingnya adalah prosessor. Komponen prosessor sendiri terdiri dari chipset yang memiliki beberapa buah core dengan clock speed yang mungkin berbeda-beda, dan juga GPU. Cara cek chipset smartphone Android dapat dilakukan dengan beberapa metode. Kegiatan mengecek chipset sendiri perlu dilakukan dalam rangka mengetahui spesifikasi perangkat keras yang terdapat di dalam smartphone. Apakah sesuai dengan standar atau resmi. Selain itu, dengan melakukan pengecekan, kita dapat mencegah penipuan yang mungkin terjadi. Berikut ini cara cek chipset smartphone Android yang mungkin bisa Anda lakukan pula pada smartphone Android Anda: Cara Cek Melalui Menu Pengaturan Ini merupakan cara pertama yang bisa kamu lakukan. Langkah-langkahnya adalah: Buka menu pengaturan di smartphone Android Anda Pilih S...

Review Laptop OLED Murah Asus Vivobook Go 15 E1504

Anda yang bekerja di hadapan komputer seharian mungkin kerap mengalami kelelahan pada mata. Ini tentu hal yang wajar, mengingat demi menjaga kesehatan, mata kita perlu secara berkala istirahat sejenak, melihat pemandangan sekitar atau sekadar mengalihkan pandangan dari layar. Akan tetapi, bagi Anda yang sibuk dan punya setumpuk pekerjaan, meninggalkan layar laptop barang 10-15 menit bukanlah opsi. Apalagi kalau kita sedang di tengah meeting online yang sangat krusial. Atau malah Anda yang menjadi pemateri. Salah satu opsi untuk mengurangi mata lekas lelah saat bekerja adalah menggunakan laptop dengan layar yang lebih lebar dan yang penting, menggunakan panel OLED. Alasannya, layar lebih lebar akan membuat mata tidak harus terlalu dipicingkan untuk melihat teks di layar. Dan laptop OLED membuat mata lebih segar, karena mereduksi pancaran sinar biru yang berbahaya. Laptop OLED yang paling tepat untuk aktivitas seperti ini salah satunya adalah Asus Vivobook Go 15 OLED E1504. Selain murah,...

Intel Lepaskan Divisi Manufaktur Jika Teknologi Chip 18A Gagal

Intel mengungkapkan kemungkinan memisahkan divisi manufakturnya jika teknologi chip 18A yang direncanakan rilis tahun depan gagal memenuhi ekspektasi. Co-CEO sementara, Michelle Johnston Holthaus dan David Zinsner, menyatakan bahwa masa depan Intel sebagai perusahaan yang terintegrasi antara desain dan manufaktur kini tidak lagi pasti. Teknologi 18A menjadi taruhan besar Intel untuk mengembalikan dominasi di industri semikonduktor. Namun, perusahaan telah kehilangan nilai pasar lebih dari $100 miliar dan kalah bersaing dari Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC) serta Nvidia, yang kini memimpin di pasar chip AI. Intel Foundry, divisi manufaktur perusahaan, telah dipersiapkan untuk beroperasi sebagai unit independen dengan dewan operasional dan sistem bisnis terpisah. Langkah ini menandai potensi pemisahan penuh dari Intel jika teknologi 18A tidak berhasil. Pemutusan hubungan dengan divisi manufaktur akan menjadi perubahan besar, mengingat model bisnis terintegrasi adalah cir...

Australia Larang Anak di Bawah 16 Tahun Main Medsos

Australia menjadi negara pertama di dunia yang memberlakukan larangan total bagi anak-anak di bawah 16 tahun untuk menggunakan media sosial. Undang-undang ini disahkan melalui Online Safety Amendment (Social Media Minimum Age) Bill 2024, yang bertujuan melindungi kesehatan mental dan kesejahteraan anak-anak. Perdana Menteri Anthony Albanese, yang memperkenalkan RUU ini, menyatakan, “Kami ingin anak-anak Australia memiliki masa kecil yang utuh. Kami juga ingin orang tua merasa tenang.” RUU ini disahkan oleh Senat dengan suara 34 berbanding 19, setelah sebelumnya menerima dukungan mayoritas di House of Representatives. Undang-undang ini menetapkan denda hingga AU$50 juta bagi platform media sosial yang gagal mencegah akses oleh anak di bawah umur. Platform seperti TikTok, Instagram, Snapchat, X (sebelumnya Twitter), Reddit, dan Facebook akan terpengaruh oleh larangan ini. Namun, platform permainan, layanan pesan instan, serta situs tanpa akun seperti YouTube dikecualikan. Larangan ini ak...

Samsung Kurangi Ketergantungan pada Qualcomm

Samsung dilaporkan tengah mempersiapkan langkah besar dengan memperkenalkan chip Exynos 2600 pada lini Galaxy S26 mendatang. Langkah ini dilihat sebagai upaya mengurangi ketergantungan terhadap prosesor Snapdragon buatan Qualcomm, yang selama ini menjadi andalan perangkat flagship Samsung. Menurut laporan dari akun @Jukanlosreve di X (sebelumnya Twitter) dan GSMArena, Galaxy S26 akan menandai kembalinya Samsung ke jajaran prosesor Exynos setelah sebelumnya menghadapi berbagai tantangan produksi dengan Exynos 2500. Akibat masalah yield, Samsung memilih untuk tidak menggunakan Exynos 2500 pada Galaxy S25, yang akan sepenuhnya bergantung pada prosesor Qualcomm Snapdragon 8 Elite. Namun, Exynos 2500 diperkirakan tidak sepenuhnya ditinggalkan. Chip ini mungkin akan digunakan untuk perangkat kelas menengah dan lipat seperti Galaxy Z Flip7 dan Flip FE. Sementara itu, Exynos 2600 yang lebih canggih direncanakan menjadi otak di balik lini Galaxy S26, memberikan peluang bagi Samsung untuk mengur...