Langsung ke konten utama

Resident Evil 4 Remake Tembus 7 Juta Pembeli

Capcom mengumumkan pencapaian penjualan terbaru untuk Resident Evil 4 Remake, yang diluncurkan pada Maret 2023 untuk PS4, PS5, Xbox Series X/S, dan PC. Hingga saat ini, game tersebut telah terjual lebih dari tujuh juta unit, naik dari 6,48 juta unit yang terjual hingga 31 Desember 2023.

Peningkatan penjualan ini mengikuti peluncuran Gold Edition pada Februari 2024, yang mencakup game dasar dan DLC Separate Ways. Edisi ini juga menampilkan semua pembaruan pasca peluncuran, seperti The Mercenaries dan Extra DLC Pack yang berisi berbagai kostum, filter, aksesori, dan senjata Deluxe.

Sebagai remake dari game klasik tahun 2005, Resident Evil 4 menghadirkan visual yang sangat ditingkatkan dan mekanik baru. Quick-time events dihilangkan, dan mekanik parry baru memungkinkan Leon menangkis serangan dengan pisaunya hingga patah. Penambahan lainnya termasuk fitur auto-save, tipe musuh baru, misi sampingan yang dikenal sebagai Requests, dan banyak lagi. 



Resident Evil 4 Remake tidak hanya berhasil memikat penggemar lama tetapi juga menarik minat pemain baru dengan peningkatan grafis dan gameplay yang lebih modern. Dengan memperkenalkan elemen baru dan menghilangkan mekanik yang dianggap usang, Capcom berhasil memberikan sentuhan segar pada game legendaris ini tanpa menghilangkan esensi aslinya.

Dalam Gold Edition, pemain dapat merasakan pengalaman yang lebih komprehensif dengan tambahan DLC Separate Ways yang memperdalam cerita dan memberikan perspektif baru. Selain itu, paket DLC Ekstra menambahkan nilai lebih dengan berbagai kosmetik dan senjata baru yang dapat digunakan dalam permainan, memberikan variasi yang lebih besar dalam cara pemain menghadapi tantangan.

Kesuksesan penjualan Resident Evil 4 Remake juga didorong oleh pembaruan pasca peluncuran yang konsisten, menjaga game tetap segar dan menarik bagi komunitasnya. Mode The Mercenaries, misalnya, memberikan tantangan tambahan yang disukai banyak pemain, sementara berbagai kostum dan aksesori dalam Extra DLC Pack menawarkan opsi kustomisasi yang lebih luas.

Pencapaian ini menunjukkan komitmen Capcom dalam menjaga kualitas tinggi pada setiap rilisnya dan terus berinovasi untuk memenuhi ekspektasi pemain. Dengan angka penjualan yang terus meningkat, Resident Evil 4 Remake telah membuktikan dirinya sebagai salah satu remake paling sukses dalam industri game, mengukuhkan posisi Resident Evil sebagai salah satu franchise terkemuka di dunia.

Capcom berharap kesuksesan ini akan terus berlanjut seiring dengan pengembangan konten tambahan dan pembaruan lebih lanjut yang akan datang. Bagi para penggemar yang belum mencoba, Resident Evil 4 Remake Gold Edition menawarkan paket lengkap yang sangat layak untuk dimainkan.

Postingan Populer

Review Asus Vivobook Flip 14 (TP3407), Laptop Lipat Layar OLED, Baterai Awet

Dalam beberapa tahun terakhir, tipe laptop convertible semakin diminati oleh berbagai kalangan, mulai dari para pelajar hingga kaum profesional. Fleksibilitas desain yang memungkinkan mode penggunaan berbeda, mulai dari mode laptop, stand, tenda hingga tablet, memberikan nilai tambah bagi pengguna dengan mobilitas tinggi. Selain itu, layar sentuh dan dukungan stylus semakin memudahkan aktivitas kreatif dan pencatatan digital, menjadikan laptop convertible pilihan ideal untuk produktivitas modern. Di sisi lain, daya tahan baterai menjadi faktor utama yang dipertimbangkan pengguna dalam memilih laptop. Dengan meningkatnya kebutuhan akan perangkat yang bisa bertahan seharian tanpa sering mengisi ulang daya, laptop dengan efisiensi daya tinggi semakin populer.  Asus Vivobook Flip 14 TP3407 hadir sebagai solusi yang menggabungkan desain convertible, layar OLED berkualitas tinggi, dan daya tahan baterai yang cukup andal. Untuk itu, mari kita sedikit mengupas apa yang ditawarkan Asus lewa...

Tarif Baru AS Guncang Industri Teknologi Eropa

Presiden Donald Trump kembali memicu ketegangan dagang global dengan menerapkan tarif 20 persen untuk impor teknologi dari Uni Eropa, dua kali lipat dari tarif untuk Inggris dan hanya sedikit lebih ringan dari tarif 32 persen untuk Swiss.  Langkah ini langsung mengguncang ekosistem teknologi Eropa, dari produsen perangkat keras hingga startup berbasis layanan. Perusahaan teknologi memperingatkan dampak besar, mulai dari gangguan rantai pasokan, lonjakan biaya produksi, hingga potensi mandeknya aliran modal ventura. Louis Fearn dari InMotion Ventures menyebut kebijakan ini memaksa banyak startup untuk mengevaluasi kembali lokasi kantor pusat mereka dan mencari pasar alternatif. Bagi perusahaan seperti HappyOrNot asal Finlandia yang mengandalkan pasar AS untuk setengah dari pendapatannya, dampaknya sangat terasa. CEO Miika Mäkitalo bahkan mempertimbangkan memindahkan produksi ke Amerika Serikat. Bahkan startup yang tidak menjual produk fisik ikut terdampak. CEO fintech Okoora asal Sw...

Microsoft Tunda Proyek Data Center, Termasuk di Indonesia

Microsoft dikabarkan menunda berbagai proyek pembangunan pusat data di beberapa wilayah dunia, termasuk Indonesia, Inggris, Australia, dan sejumlah negara bagian di AS. Langkah ini disebut sebagai bagian dari evaluasi menyeluruh terhadap rencana ekspansi pusat data untuk mendukung layanan cloud dan kecerdasan buatan (AI). Sebagai pemimpin dalam layanan AI berkat kemitraannya dengan OpenAI, keputusan Microsoft menjadi sorotan para investor. Mereka mempertanyakan apakah langkah ini mencerminkan tantangan konstruksi seperti pasokan daya dan material, atau justru menandakan penurunan permintaan layanan AI. Beberapa proyek yang ditunda termasuk pengembangan di Jakarta dan ekspansi di Wisconsin, lokasi yang sebelumnya dikunjungi Presiden AS Joe Biden. Di Inggris, Microsoft juga menghentikan negosiasi untuk menyewa pusat data yang dirancang untuk chip AI Nvidia. Sementara itu, di North Dakota, pembicaraan Microsoft dengan penyedia fasilitas juga gagal mencapai kesepakatan. Microsoft mengakui ...

Intel dan TSMC Jajaki Dirikan Perusahaan Patungan

Dua raksasa industri semikonduktor global, Intel dan TSMC, dilaporkan tengah menjajaki pembentukan perusahaan patungan (joint venture) untuk mengoperasikan fasilitas manufaktur chip milik Intel. Kabar ini pertama kali diungkap oleh The Information dan diperkuat oleh laporan TechCrunch pada Kamis (3/4) lalu. Dalam skema awal yang dikabarkan, TSMC akan memiliki 20 persen saham, sementara sisanya dipegang oleh Intel. Menariknya, TSMC tidak akan menyuntikkan modal tunai, melainkan berkontribusi melalui transfer keahlian teknis dan pelatihan kepada karyawan Intel. Pendekatan ini membuka peluang sinergi unik antara kekuatan produksi TSMC dan sumber daya Intel. Langkah ini muncul tak lama setelah Lip-Bu Tan ditunjuk sebagai CEO Intel. Sosok investor dan pengusaha ternama ini dikenal berani melakukan manuver strategis, dan kemitraan dengan TSMC bisa menjadi bagian dari upaya transformasi besar-besaran di tubuh Intel. Dari sisi geopolitik, pemerintahan Donald Trump dikabarkan juga membuka jalur...

Tarif Impor Aluminium Jadi 25%. Harga GPU dan Casing PC Terancam Naik

Pengenaan tarif impor aluminium sebesar 25% oleh Presiden Donald Trump menimbulkan kekhawatiran dalam industri perangkat keras PC. Kebijakan ini berpotensi menaikkan harga kartu grafis dan casing desktop, memperburuk kondisi pasar yang sudah sensitif terhadap inflasi. Sebagai gambaran, aluminium merupakan material utama dalam pembuatan casing PC dan berbagai komponen GPU. Dengan meningkatnya biaya produksi akibat tarif baru ini, harga ritel diperkirakan akan naik.  Kekhawatiran akan naiknya harga tersebut pertama kali muncul di forum Reddit, di mana seorang pengguna mengklaim bahwa tarif tambahan membuat biaya impor GPU pusat data melonjak. Namun, unggahan tersebut segera dihapus oleh moderator. Di sisi lain, CEO Falcon Northwest, Kelt Reeves, mengonfirmasi bahwa perusahaannya telah merasakan dampak tarif baru tersebut. “Kami mengira tarif hanya berlaku untuk aluminium mentah dan baja, bukan produk jadi seperti casing PC,” ujar Reeves. Kebijakan ini ternyata juga mencakup produk tu...