Ponsel modern menggunakan baterai lithium-ion yang memiliki keseimbangan elektroda positif dan negatif untuk memungkinkan pengisian ulang. Ketika terjadi kesalahan, komponen dalam baterai bisa rusak dan menciptakan reaksi yang berpotensi menyebabkan kebakaran atau ledakan.
Penyebab utama ponsel meledak adalah panas berlebih. Jika baterai yang sedang diisi atau prosesor yang bekerja terlalu keras menjadi terlalu panas terlalu cepat, ini bisa merusak komposisi kimia komponen ponsel.
Reaksi berantai yang disebut thermal runaway akibat kondisi di atas, dapat menyebabkan baterai menghasilkan lebih banyak panas dan akhirnya terbakar atau meledak.
Kerusakan fisik, seperti jatuh atau bengkok berlebihan, juga bisa mengganggu kerja internal baterai. Menyimpan ponsel di bawah sinar matahari terlalu lama, malware yang membuat CPU bekerja terlalu keras, atau masalah pengisian daya juga bisa menyebabkan korsleting dalam perangkat.
Selain itu, baterai yang sudah tua bisa mengalami degradasi, menyebabkan pembengkakan dan panas berlebih.
Tanda-tanda peringatan bahwa sudah terjadi kerusakan pada baterai antara lain adalah suara mendesis atau meletup dari ponsel, bau plastik terbakar, atau panas berlebih saat pengisian. Jika baterai membengkak, ini bisa menyebabkan perubahan bentuk pada perangkat, seperti layar yang menonjol atau sasis yang membesar.
Cara Mencegah Ponsel Meledak Akibat Kerusakan Baterai
Untuk mencegah ponsel meledak, ada beberapa langkah yang bisa diambil:
1. Gunakan casing ponsel untuk melindungi dari kerusakan fisik.
2. Hindari suhu ekstrem.
3. Jangan menutupi ponsel saat sedang diisi daya.
4. Praktikkan kebersihan baterai yang baik, seperti tidak mengisi daya semalaman.
5. Gunakan charger yang tepat dan resmi.
6. Perhatikan kabel pengisian daya dan ganti jika rusak.
7. Waspadai malware yang bisa membuat CPU bekerja terlalu keras.
8. Hanya gunakan suku cadang yang resmi.
Nah, dengan mengikuti langkah-langkah di atas, risiko ponsel meledak bisa diminimalkan