Nvidia akan mendominasi pasar kartu grafis (GPU) kelas atas untuk VGA segmen konsumen generasi berikutnya. Alasannya, pesaing utamanya yakni AMD, telah memutuskan untuk mundur sebelum berkompetisi.
Alih-alih merilis GPU flagship untuk bersaing dengan Nvidia di segmen premium, AMD memilih untuk memfokuskan seri GPU terbarunya, yaitu Radeon RX 8000 dengan arsitektur RDNA 4, pada segmen menengah. Hal ini diungkapkan oleh Jack Huynh, Senior Vice President dan General Manager Computing and Graphics Business Group AMD, dalam sebuah wawancara dengan Tom's Hardware saat berlangsungnya IFA 2024 di Berlin, Jerman.
"Kami sudah mencoba strategi tersebut (bersaing di segmen atas), namun tidak benar-benar berkembang," kata Huynh, seraya menambahkan bahwa saat ini fokus utama AMD adalah meningkatkan pangsa pasar di sektor GPU. "Saya ingin menghadirkan produk yang sesuai dengan harga yang tepat. Jadi, dari segi titik harga, kami akan memimpin," lanjutnya.
Sebelumnya, telah banyak rumor yang menyebutkan bahwa AMD akan mundur dari persaingan di segmen kelas atas. Terdapat kabar bahwa AMD sempat merencanakan GPU flagship berbasis arsitektur RDNA 4, namun proyek tersebut kemudian dibatalkan. Dengan demikian, kartu grafis papan atas terbaru dari Nvidia, yang diperkirakan akan diberi nama GeForce RTX 5090 dan GeForce RTX 5080, akan hadir tanpa ada saingan dari AMD.
Saat ini, gelar GPU tercepat masih dipegang oleh Nvidia dengan produk GeForce RTX 4090. AMD juga memiliki kartu grafis kelas atas, yakni Radeon RX 7900 XTX, namun performanya masih belum mampu menyaingi flagship dari Nvidia.
GPU berbasis arsitektur RDNA 4 dikabarkan akan membawa berbagai peningkatan dibandingkan RDNA 3 (seri Radeon RX 7000), termasuk peningkatan dalam kemampuan ray tracing dan teknologi infinity cache generasi terbaru. Selain itu, RDNA 4 juga diklaim akan lebih efisien dalam hal konsumsi daya, mengikuti jejak keluarga prosesor Zen 5 (seri Ryzen 9000) dari AMD yang dikenal hemat energi.