Telegram, salah satu platform pesan instan terkemuka, tengah berupaya meyakinkan para investornya bahwa perusahaan tetap berada di jalur yang baik meskipun pendirinya, Pavel Durov, ditahan di Prancis pada Agustus lalu atas tuduhan terkait aktivitas ilegal di platform tersebut.
Dalam diskusi dengan investor, Telegram menyatakan bahwa mereka telah mengambil langkah tegas untuk menangani masalah hukum yang dihadapi, termasuk memperketat pengawasan terhadap konten yang dihasilkan pengguna. Selain itu, perusahaan juga mengungkapkan bahwa mereka telah berhasil melunasi sebagian besar utangnya.
Sepanjang tahun ini, Telegram mendapat sorotan tajam dari berbagai pihak karena diduga menjadi wadah bagi konten ilegal, termasuk aktivitas predator anak, perdagangan narkoba, dan kejahatan lainnya. Di sisi lain, perusahaan juga menghadapi tekanan untuk membuktikan bahwa mereka mampu menghasilkan keuntungan di tengah skeptisisme publik.
Selama bertahun-tahun, banyak pihak meragukan apakah platform yang dikenal sering menjadi tempat penyebaran konten negatif dapat mencetak laba. Tidak seperti perusahaan media sosial lain seperti Meta, Telegram mengambil pendekatan bisnis yang tidak biasa.
Mereka tidak menggalang dana dari investor modal ventura, tidak menjual iklan berbasis data pengguna, maupun memperluas tim secara agresif untuk mempercepat pertumbuhan. Sebaliknya, Telegram mengandalkan ketenaran dan kekayaan Pavel Durov, menanggung utang, dan masuk ke pasar cryptocurrency.
Namun, strategi Telegram tampaknya mulai membuahkan hasil. Menurut seorang sumber yang memahami keuangan internal perusahaan, Telegram diperkirakan akan mencatatkan laba untuk pertama kalinya tahun ini. Pendapatan perusahaan diproyeksikan melampaui $1 miliar, naik signifikan dibandingkan hampir $350 juta pada tahun sebelumnya.
Langkah Telegram untuk memperbaiki citra dan menjaga kepercayaan investor menjadi bukti bahwa perusahaan mampu beradaptasi di tengah krisis. Dengan memprioritaskan pengawasan konten dan pengelolaan utang, Telegram menunjukkan komitmennya untuk menjadi platform yang tidak hanya sukses secara finansial, tetapi juga lebih bertanggung jawab.
Melalui pendekatan yang berbeda dari kompetitornya, Telegram berhasil membuktikan bahwa inovasi dan keberanian mengambil risiko dapat membawa perusahaan keluar dari masa-masa sulit. Kini, perhatian tertuju pada bagaimana Telegram akan terus berkembang di tengah tantangan global yang semakin kompleks.
Sebagai gambaran, saat ini di Telegram juga mulai banyak layanan ataupun game gratis yang juga menyediakan versi premium bagi pengguna yang ingin mendapatkan pengalaman lebih lanjut. Tampaknya ini juga memberikan kontribusi bagi pendapatan Telegram.